BAB 7

105 7 0
                                    

16 th.

Lelah sekali, aku ingin melanjutkan tidur ku yang singkat tadi. Aku ingin mimpi dulu deh, siapa tau bisa bertemu Barra.

"Bu, Carra ingin tidur ya lelah sekali."
"Yasudah tidur saja."

**

16.00
"Sayang bangun."
"Aduh ibu jam berapa ini, kok masih saja badan Carra lelah ya."
"Ayo bangun.."

"Sayang, kamu ingin mengundang teman-teman mu tidak kerumah makan-makan gitu."
"Tidak usahlah bu, Ibu sudah capek."
"Ah tidak apa-apa sayang."
"Tidak, Carra tidak mau ibu kecapean terus sakit."
"Atau tidak kamu ajak saja Bella, Via, sama Milla untuk makan, kamu traktir saja mereka di caffe gitu."
"Hm yasudah nanti Carra hubungi mereka."
"Tidak usah ibu saja yang meghubungi mereka."

**

Tepat pukul 7 malam, aku langsung pergi ke caffe di antar oleh abangku. Jujur saja aku tidak suka merayakan ulang tahun. Berbeda saja rasanya seperti malu dan ya entahlah kurang saja menurut ku. Iya walaupun merayakan nya hanya mentraktir kecil-kecil an.

Setelah beberapa menit di perjalanan aku pun tiba di suatu caffe yang tidak begitu ramai.

"Bang nanti jemput jam 10 ya."
"Gamau ah, entar lo jalan kaki ajaya."
"Is abang nanti Carra bilang ibu ya."
"Canda-canda yauda gih."

Bergegas aku memasuki caffe tersebut.

"Carameloo sayaangggkuu my honeyyy my love HAPPY BIRTHDAYY ..."
Via, Milla, dan Bella itu memang selalu kompak begitu.

Dari awal SMP aku memang sangat dekat dengan mereka. Nyaman itu sangat ada di diri ku ketika bersama dengan mereka.

"Makasi ya semuaanyaa jangan lebai gitu deh malu tau dilihat orang ramai."
"Yauda duduk-duduk, yuk kita cerita-cerita."

Saat itu aku langsung saja menceritakan sosok Barra, yang lagi-lagi membuat ku bahagia. Aku menceritakan tentang kebahagiaan yang baru saja aku rasakan beberapa jam yang lalu. Iya saat Barra memberi kejutan itu.

"Whattt, seriuss Car?? Yaampunn sweeettt bangetttttttttttttt.", Bella memang suka lebai begitu.
"Iya aku serius, aku saja tidak menyangka bisa seperti ini."
"Car sebenernya lo itu udah pacaran atau gebetan atau apa?"
"Aku tidak tau sebenarnya perasaan Barra itu bagaimana, aku susah untuk menyelesaikan teka-teki ini."

"Carr,, lo jangan sedih gitu dong dan lo harus berani bilang semua nya sama Barra sebelum terlambat."
"Sebelum terlambat bagaimana si Bel?"
"Iya terlambat, nanti dia udah ada yang punya."

Mendengar kalimat itu kenapa rasanya hatiku seperti gempa bumi. Rasanya hancur dan benar-benar berfikir akan terjadi hal buruk.
Tidak, aku tidak boleh berfikiran seperti itu.

"Eh udah jam 10 yuk pulang."
"Yauda makasi ya udah traktir kami, dan sekali lagi happy birthday."

Yasudah aku pun langsung membayar ke kasir, dan setelah itu keluar dari caffe. Wah ternyata abang sudah siaga saja di depan.

"Bang ayo pulang."

Memang ngantuk sekali rasanya hari ini. Setelah sampai dirumah pun aku langsung ganti baju dan segera ingin tidur.

Selamat malam semua. Selamat malam semesta, aku berharap hal indah akan terjadi lagi di hidupku.
***

Tok..tok..tok..
"Permisi.."
"Aduhh siapaa sih pagi-pagi sudah ketuk-ketuk."

Aku langsung beranjak dari kasur. Aku lihat abang dan ibu sedang tidak ada dirumah. Kemana ya? yasudah sebaiknya aku buka saja pintu nya.

Apa???

BarraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang