Testamentum

22 4 3
                                    

Ndra beranjak dari cafe tadi. Rasanya campur aduk mengingat adegan ciuman mereka

"Mampir ke rumah ariella bentar ah" ujar Ndra tersenyum simpul
------------------------------------------------------

"Permisi kak..... mampir ke kamar ariella bentar yah" ujar Ndra pada kakak laki laki Ariella

"Silahkan..."

Ndra masuk dan melihat lihat. Kamar Ariella masih terawat dengan baik. Masih dibersihkan secara rutin dan rapi

Ndra perlahan membuka buku diary milik Ariella.

halaman 1
Awalnya aku berpikir kalau aku telah diangkat naik ke awan tertinggi. Namun secara tak sadar, angin menghembuskan awan, lalu aku dijatuhkannya ke jurang.

Halaman 2
Aku merasa... awan itu berubah menjadi perisai yang melindungiku dari segala bahaya. Aku merasa aman dengan sang awan. Meski pada akhirnya, aku tau bahwa awan itu akan berubah menjadi hujan. Aku juga tau bahwa hujan nantinya akan berubah menjadi awan lagi

Halaman 3
Hari ini, aku merasa hatiku tertusuk oleh pisau yang sangat tajam. Pisau itu ditusuk oleh sang angin. Angin itu membawa awan pergi jauh dariku. Apa boleh buat, aku hanyalah seorang manusia

Halaman 4
Untuk pertama dan terakhir kalinya, aku merasa hidupku sudah diujung tanduk. Meski begitu, aku senang karna sang awan mau menerimaku yang lemah dan egois. Sang awan mau memelukku. Sang awan mau menciumku. Sang awan menyayangiku sepenuh hatinya

Halaman 5
Mungkin inilah halaman terakhir yang akan kutulis.
Aku hanya ingin bilang bahwa aku merindukan sang awan. Namun aku percaya bahwa ketika aku meninggal, sang awan akan berubah menjadi hujan dan turun membuat tanah di liang kuburku subur.

Aku mencintaimu awan...

"Awan adalah Rajendra. Angin adalah Hellena. Dan aku hanyalah manusia yang jatuh cinta pada sang awan"

Untuk Sang Awan,

Aku mau kau tau bahwa aku merasa terlindungi, aman, dan senang didekatmu awan...

Aku merasakan perasaan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Aku ingin berguna bagimu,
Namun ajal sudah menjemput

Aku ingin mencintaimu lebih lama, namun pangeran maut sudah datang

Aku hanya mahluk yang lemah, egois, penuh emosi, kecemburuan, dan amarah.

Awan, terima kasih untuk semuanya. Aku mencintaimu....

-mahluk yang lemah namun percaya apa itu cinta-
        --- ariella---
------------------------------------------------------














Love Never LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang