Layla POV #RememberThem

39 5 0
                                    

Sebelumnya, aku ingin bilang, cerita alias part kali ini ditujukan untuk seseorang. jadi kalo agak gak nyambung gapapa yah..

Happy reading!

***

Angin sepoi sepoi menerpa wajah gadis dengan parasnya yang  cantik dan kulit wajah sehalus sutra

Ariella.

Ariella itu diibaratkan seperti malaikat. Dan Ndra adalah sayapnya.

Malaikat dalam bayangan kalian pastinya memiliki sayap bukan?

Malaikat tanpa sayap tidak lengkap.

Ariella tanpa Ndra itu tidak lengkap.

Namun, menjadi seorang Ariella itu tidak mudah

Ariella POV

Aku ariella.
Bagi kalian, aku sempurna....

Aku cantik bagai malaikat. Dengan body yang bisa dibilang waow dan keperibadianku yang...yah...ramah?

Namun...itu tidak seindah bayangkanku.

Terkadang aku takut.

Aku takut tidak dapat menjadi seorang Ariella seperti yang diinginkan orang lain..

Aku takut. Aku khawatir.

Aku seringkali merasa gelisah.

Entah apa penyebabnya aku hanya tidak tenang menjalani kehidupanku.

seperti sesuatu yang buruk akan menimpaku nanti.

***
Author POV

"Hai Layla" sapa Ariella

"Hai El" balas Layla

"Lagi apa?" Tanya Ariella

"Baca" balas Layla singkat

"Baca apa?"

Layla tersenyum manis sekali.
Lalu mengibaskan rambut panjangnya.

"Ketika kupukupu menyadari bahwa pada akhirnya, sayap indah miliknya akan patah" Layla masih tersenyum

"Namun burung kolibri membantunya untuk kuat. Karna si kupukupu percaya bahwa, kolibri akan membawanya pada kebahagiaan meskipun pada akhirnya ia tau ia akan mati juga"

Layla tersenyum manis.
Ia sangat menawan.
Kemudian ia berdiri dari bangkunya

"Seperti Ndra yang akan membantumu El" Layla menepuk bahu Ariella

Ariella tersenyum

"terima kasih banyak lay"

***

Layla menatap nisan.

Nisan dari kuburan Ariella.

Ariella kini telah tiada

"El...kamu jahat kenapa kamu meninggalkanku?"

"Kamu tega!"

"El jangan pergi kumohon..."

"JANGAN PERGI ARIELLA!"

layla menangis. Ia merasa ditinggalkan oleh sahabat sehidup sematinya.

"El...aku sahabat mu!! Sejak TK!"

Victor memegang kedua pundak Layla

"Lay...ikhlaskan kepergian Ariella"

Layla menggeleng kuat kuat

"Aku akan selamanya menjadi sahabat Ariella. Mungkin ia meninggalkanku tapi aku tidak pernah meninggalkan ia!" Layla menggeleng kuat

"LAYLA!"

"Kamu tidak bisa berlarut dalam kesedihan sampai lupa untuk hidup!" Suara Victor mulai melembut

"Lay...gue mohon ama lo...sekali aja dengerin gue Lay...." victor menjulurkan tanganya

"Gue akan jadi sahabat lo menggantikan Ariella. Maukan, lo ikut dengan gue....?" Victor menunggingkan senyum termanisnya

Layla menatap mata Victor.
Seperti menahan kesedihan.

Layla ragu ragu menerima juluran tangan Victor

Victor memeluk Layla

"Ap-"

"gue meluk lo Lay...lo harus semangat...lo masih ada gue dan yang lain." Victor tersenyum

"Terima kasih telah percaya padaku, Layla"
***

Sebelumnya, cerita ini TIDAK ada hubungannya dengan part selanjutnya.

With love,
Fanartgirl122




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Never LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang