Bimbang

29 2 0
                                    

Langkah kaki berjalan santai menyusuri pemakaman. Hingga berhenti didepan makam dan meletakkan sebuket bunga yang di bawanya diatas gumpalan tanah.

      Reza Prameswara Ardani
                      Bin
      Hendra Radyana Prameswara

Dia jongkok disamping gumpalan tanah yang bernama Reza. Air matanya menetes perlahan membasahi pipinya.

" Udah lama ya za gue gak kesini? Jahat ya gue, jarang-jarang jengukin lo. Gue kangen banget za sama lo! Gue kangen saat gua mimpi buruk, gua gangguin lo tidur terus akhirnya lo nyuruh gue tidur sama lo! Andai aja gue bisa muter balik waktu za, gua gak akan ngebiarinin lo pergi duluan. Hidup gue hampa za. Gue udah kehilangan orang yang gue cintai, dan ternyata, Tuhan juga ngambil salah satu orang yang sangat gua sayangi. Lo ninggalin begitu banyak kenangan yang membekas za! Lo tahu za? Bulan? Orang yang lo cintai! Dia benar-benar menepati janjinya! Dia benar-benar selalu ada untuk gue za, sampai saat ini! Mungkin kalo gak ada Bulan, gua udah gak ada lagi kali ya. Dulu, Bulan emang hanya sahabat gue! Tapi sekarang beda za! Semuanya berubah! Dia menggantikan posisi lo sebagai kakak gue za, meskipun posisi lo tak akan pernah tergantikan. Lo beruntung za, dicintai perempuan sesempurna Bulan. "

Andra terisak disamping pemakaman Abangnya itu. Abangnya yang sudah meninggalkannya 2 tahun lamanya, setelah dia kehilangan seseorang yang amat dicintainya.

Reza benar-benar abang yang baik. Dia pria sempurna, sehingga yang memilikinya pun merasa beruntung. Reza memang terlihat sempurna secara fisik, tapi siapa yang tahu? Bahwa pria yang terlihat sempurna mempunyai penyakit yang sudah dideritanya dari kecil hingga sampai hari itu Reza benar-benar meninggalkan semuanya. SEMUANYA. Dia meninggalkan orang yang mencintainya, yang menyayanginya, dan kenangan saat bersamanya dia tinggalkan. Yang tersisa sekarang hanya lah sebuah memory yang membekas dimasalalu.

Air mata terus menetes membasahi pipi Andra.

" Za, lo tau gak? Adik lo ini bentar lagi lulus SMA. Dan dengan teganya, lo ninggalin adik tersayang lo ini saat dia kelas 10! Lo jahat za, gue masih butuh lo! Tapi sekarang, gue udah ikhlas ko za. Gue selalu doain yang terbaik buat lo za. Gue sayang lo za. "

Andra menghapus air matanya dan menghela napas panjang.

" Udah sore nih za. Gue pamit pulang dulu ya. Gue janji! Gue akan kesini lagi nanti. "

Andra bangun dari jongkoknya, dan mulai berjalan menjauhi makam abangnya.

---

" Non tadi ibu nelepon, katanya tadi kalo non sudah pulang disuruh telepon balik sama ibu. " Ucap Bi Surti.

Saat aku baru sampai dirumah, bibi memberitahuku kalo Bunda ku menelepon.

Aku hanya menganggukkan kepalaku, lalu pergi menuju kamarku.

Aku mengambil ponsel ku, mencari nomor bunda ku, lalu men-dial nya.

" Hallo? "

Suara diseberang sana mengintrupsi.

" Ada apa Bun? " Tanyaku.

" Bagaimana kabar kamu, sayang? " Tanya Bunda.

" Baik bunda. "

" Gimana sekolah kamu? Lancar? Uang jajan sudah cukup? " Tanya Bunda dengan tidak sabarnya.

" Baik bunda. Lancar. Cukup bunda. " Jawabku sekenanya.

" Kalo kurang kamu hubungi bunda ya. "

" Iya Bunda. "

1 Detik

2 Detik

3 Detik

Hening tidak ada yang memulai. Hingga akhirnya Andra memulai kembali pembicaraan.

" Bunda? "

" Iya sayang? Ada apa? "

" Kapan Bunda sama Ayah pulang? Ara kangen. "

" Satu minggu lagi sayang. Ayah masih harus dinas di papua. Sabar ya sayang, Bunda juga kangen Ara. "

" Yasudah, Bunda tutup dulu ya sayang teleponnya. Jaga diri baik-baik. Jangan nakal, jangan capek-capek ya. Bunda sayang Ara. Assalammualaikum. "

Sambungan terputus sebelum Andra menjawab salam Bundanya.

Iya, Bunda pergi ikut Ayah tugas di Papua. Bunda pergi bukan hanya untuk menemani ayah, melainkan ada hal yang dikerjakan disana.

Andra meletakkan ponselnya kembali ke meja. Dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

---

" Adit, lo gak bisa gini terus. Lo harus kembali! Dia menunggu lo disana! Lo gak bisa lari dari ini semua setelah lo memulainya dit. Lo udah ninggalin dia 2 tahun lamanya, dan lo ninggalin dia saat dia udah naro harapan besar ke lo dit. Lo tau apa yang menimpa dia? Saat lo ninggalin gitu aja tanpa kabar, tanpa alasan. Selang seminggu setelahnya Abangnya, salah satu orang yang sangat dia sayang ninggalin dia untuk selama-lamanya dit. Kalo lo terus gini, itu tandanya lo bukan pria sejati. Omongan lo gak bisa dipegang. Janji lo gak bisa ditepatin! Gue tahu, lo sayang dia! Lo cinta dia! Begitupun dengan dia, tapi lo gak bisa seenaknya sama dia dit! Dia punya hati! Meskipun yang gua tahu disini, lo selalu memata-matai dia dari jauh. Tapi lo gak bisa kayak gini! Lo harus temuin dia! Dan jelasin kenapa lo pergi tanpa alasan. " Ucap Leri panjang lebar kepada sahabatnya ini.

" Iya gue tau Ri. Tapi gue gak bisa! Gue gak bisa tiba-tiba datang dan menjelaskan semuanya! Kalo dia gak mau denger penjelasan gue gimana? Gue harus apa? Salah satunya cara gue untuk dia bahagia, cuman satu ler, merelakannya. " Ucap Adit.

Leri geram melihat sikap sahabatnya ini. Dulu dia berjuang untul mendapatkan Andra, dan setelah mendapatkannya dia pergi gitu aja tanpa alasan. Meskipun dibalik semuanya ada alasan yang kuat mengapa dia pergi.

" Dit, gue kenal lo bukan setahun duatahun ya, gue kenal lo lebih dari lo kenal diri lo sendiri dit! Lo harus ngejelasin dit ke Andra! Hidup dia hancur dit! Dia bisa bunuh diri kalo gak ada Bulan yang selalu disampingnya! Cepat atau lambat lo harus ngejelasin itu semua! Lo gak bisa terus lari kayak gini! Andra perempuan yang baik dit, dia pasti mau dengerin penjelasan lo kenapa lo pergi ninggalin dia waktu itu! Pikir baik-baik sob. Sebelum lo benar-benar kehilangan orang yang mencintai lo lebih dari dia mencintai dirinya sendiri. " Ucap Leri, dan pergi dari hadapan Sahabatnya itu.

Leri membiarkan Adit befikir. Adit hanya butuh waktu untuk semua yang terjadi.

Arghhhh

Adit memggeram frustasi. Benar apa yang dibilang Leri. Dia harus menjelaskannya. Mau tidak mau, siap tidak siap, dia harus mau , dia harus siap. Karena ada hati yang sedang menunggunya.

---

Menunggu Adalah sebuah ke sia-siaan. Dan,
Bertahan adalah sebuah kebodohan.

                     -Andra Pratiwi.-

-----

Updatee...

Yeayyy

959 words.

Panjang kan yaaa hahaha.

Please

Tinggalkan jejak.

Caranya, Klik bintang di bawah.

Thx.

Update lagi besok atau gak lusa. Tergantung otak ya hahaha.

---

Terimakasih.

Sekian.

20 Juni 2017.

     

DEFINISI CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang