Andra dan Bulan telah sampai di rumah Reza. Andra tersenyum, seraya mengganti bunga yang telah layu dengan bunga yang baru saja di belinya.
Bulan meneteskan airmata nya.
" Hai Za, aku kangen. " kata Bulan sambil menghapus airmata nya.
Andra memperhatikan Bulan. Menyimak apa yang akan Bulan ceritakan pada Reza.
" Za, maaf. Aku gak bisa lagi jagain Andra. Aku lanjutin perguruan tinggi di bandung. Tapi, aku janji Za, aku bakal terus tengok in kamu dan Andra. Aku bakal jagain Andra dari jauh. " ucap Bulan.
Airmata nya semakin deras, Bulan benar-benar menyayangi Reza walaupun Reza sudah tiada.
" Za, kamu inget gak? Kamu pernah bilang apa ke aku?. "
" Kamu pernah bilang, kalau kamu gak suka liat aku nangis. Tapi, Za biarin hari ini aku nangis ya. Aku kangen banget sama kamu. "
" Kamu jahat, gak pernah datang ke mimpi aku. "
Andra mulai meneteskan air matanya mendengar ucapan Bulan.
Terimakasih Bulan, sudah menjadi yang sangat baik.
" Za aku izin lanjutin di bandung ya. Aku janji, kalo libur aku pasti akan berkunjung. " ucap Bulan, seraya menghapus airmata yang berada di wajahnya.
Andra tersenyum,
" Za, lo gak salah pilih orang untuk lo cintai. Liat kan? Dia tulus banget sama lo,Za. Bukan cuma sama lo, sama gue juga, Za. " kata Andra memulai cerita
Andra menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya perlahan.
" Za, kemarin Adit dateng. Dia ngejelasin semuanya. Andra mau terima dia balik,Za. Tapi, Andra takut dia ninggalin Andra lagi. "
" Andra gak mau Za, kehilangan orang yang Andra sayang. Kehilangan Reza udah cukup buat Andra. "
" Za, Andra lulus dan akan lanjut Perguruan Tinggi. Andra keterima di 2 universitas. Tapi Andra lebih milih di Jakarta biar bisa terus sama Reza. Andra sayang banget sama Reza. "
" Makasih ya, Za untuk semuanya. Reza abang yang sangat baik buat Andra. Reza is Heros for Andra. " ucap Andra. Airmata telah deras berada di pipinya.
" Za, Andra sama Bulan pamit ya. Nanti Andra akan datang lagi. " pamit Andra dan Bulan.
Mereka telah meninggalkan pemakaman.
--
" Jadi lo bakal terima Adit lagi? " tanya Bulan saat sudah masuk mobil.
Andra mengangguk mantap.
" Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua kan, Bul? " tanya Andra.
Bulan mengangguk,
" Jadi, Andra bakal kasih kesempatan kedua buat Adit memperbaiki semua yang telah dia rusak. " kata Andra dengan senyum sendu.
Bulan mengangguk, dan tersenyum.
" Apapun yang buat lo seneng Ndra, Lakuin. " kata Bulan.
Andra mengangguk.
" Makasih ya Bul. "
-----
" Kapan mau nemuin Andra lagi, Dit? " tanya Leri.
Adit menoleh pada asal pertanyaan.
" Malam ini, Doain ya Ler. " ucap Adit.
" Pasti Sob " kata Leri seraya menepuk pundak Adit.
--
Tepat malam ini, sesuai janji. Adit akan menemui Andra lagi. Dia sudah rapih dengan kaos hitam beserta jaket levis dan celana jeans.
Tampan.
Satu kata yang mewakilkan Adit sekarang.
--
" Bul, gue udah pernah cerita belom sih? Kalo Ayah punya rumah di bandung? " tanya Andra.
Bulan mengangguk,
" Oh di daerah jati nangor kan? Iya pernah deh. Kenapa? " kata Bulan.
" Ya nanti gue sering-sering deh main ke bandung. Tapi, lo gak boleh lupain gue ya. " kata Andra.
Bulan ketawa,
" Ya enggak lah, siapa juga yang mau lupain lo. Lo itu udah lekat banget dihati gue. Tenang aja "
" Makasih ya bulan " seraya memeluk bulan.
Bulan membalas pelukan Andra.
'Tok tok tok'
Bulan melepaskan pelukannya, dan menghampiri pintu.
" Ada apa Bi? " tanya Bulan pada Bi Surti.
" Itu non, ada temennya non Andra di bawah. " kata Bi Surti.
" Yaudah bi, bikinin minum aja. Nanti aku suruh Andra ke bawah. " kata Bulan.
Bi surti mengangguk dan pergi dari kamar Andra.
" Kenapa? " tanya Andra.
" Ada temen lo tuh. Temuin dulu gih. " jawab Bulan.
Andra mengangguk.
Dan pergi dari kamarnya untuk keruang tamu.
Melihat siapa yang sedang duduk di soffa ruang tamu Andra gemetar.
Dia kembali lagi.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI CINTA
Ficção Adolescente" kalau kau bertanya, Apa alasan aku mencintaimu? aku akan menjawab dengan lantang. bahwa mencintaimu tak butuh alasan. kau tak perlu lagi menunggu lama atas pertanyaan yang memang tak ada jawaban yang panjang lebar. kau hanya harus menunggu pernyat...