kenyataan

41 2 0
                                    

Aku melamun mengingat betapa sakitnya sebuah masalalu. Sampai sesuatu menepuk pundakku membuat aku tersadar.

" Ada apa? " Tanyaku ke Bulan.

Iya, yang menepuk pundakku adalah Bulan, sahabatku yang menemaniku disaat aku terpuruk karena masalalu.

Bulan tersenyum menatapku.

" Masih memikirkan pria yang jelas-jelas tidak memegang teguh janji dan perkataannya lalu membuktikannya? Sudah saatnya lo buka lembaran baru, lo gak bisa terus stuck dimasa lalu lo. " Ucap Bulan.

Aku hanya tersenyum, tanpa sadar setitik air menetes membasahi pipiku.
" Lo gak seharusnya nungguin kabar dia kayak gini! Berapa bulan dia ngilang? Berapa bulan dia gak ada kabar? Itu cukup buat membuktikan kalo hubungan kalian udah kandas. Dan itu juga cukup membuktikan kalo dia bukan Pria Sejati. " Ucap Bulan.

Bulan menatap sahabatnya itu dengan kasihan. Dia terlalu menyayangi sampai dia lupa, kalo dia bisa kehilangan.

Andra, terlalu hanyut dalam pesona seorang Aditya Ilhamdi Pradana. Sampai dia lupa, Bahwa pria itu bisa saja meninggalkannya. Dan benar, Pria itu telah meninggalkannya 2 tahun yang lalu.

" Lo tau kan lan, dia berjuang buat dapetin gue! Dia selalu berusaha ngebuktiin kalo dia pria sejati! Gue sayang dia lan! Gue bakal terus disini! Nunggu dia! " Ucap Andra.

Dia sudah tidak kuat lagi menahan beban yang ter-amat sakit. Dia sudah capek dengan semuanya! Tapi hati dan otak tidak pernah sejalan! Hati menginginkan pergi, tetapi otak selalu berusaha untuk membuat dia menunggu. Menunggu keajaiban yang ntah kapan adanya.

" Lo gak bisa terus gini! Lo bisa gila! Gua gak mau liat sahabat gue gila, cuman gara-gara Pria Brengsek seperti Adit. " Ucap Bulan, sambil menekankan kata 'Sahabat' dan 'Pria brengsek'

" Dia gak brengsek lan! Gue yang bego! Gue yang terlalu menyayanginya, sampe gue lupa kalo dia bisa ninggalin gue kapan aja!. " Ucap Andra.

Bulan tidak suka melihat Andra seperti ini. Andra akan seperti ini apabila dia sendirian dan merasa kesepian. Dia akan seperti orang gila, melamuni hal yang mungkin minim akan terjadi.

" Dia udah ninggalin lo tanpa sebuah alasan, ndra. Jadi, jangan biarkan dia kembali dengan sebuah penjelasan! " Ucap Bulan.

Bulan benar-benar tak habis pikir dengan sahabatnya ini. Bagaimana bisa, dia mengorbankan perasaanya dengan berlarut dalam masalalu yang membuatnya hampir gila.

" Itu menurut lo bul! Gue bakal nunggu dia! Gua bakal nunggu dia ngejelasin kenapa dia pergi tanpa alasan! Gua bakal nunggu dia dengan senang hati, dan mendengarkan sejuta penjelasan kenapa dia ninggalin gue gitu aja. " Ucap Andra semakin terisak mengingat betapa buruknya masalalu.

" Jangan mimpi ndra! Dia gak bakal kembali hanya untuk nemuin lo dan ngejelasin kenapa dia Pergi gitu aja, saat lo udah benar-benar mencintainya. Bangun ndra! Lo hidup di kenyataan bukan dialam mimpi! Jadi, stop! Mimpiin hal yang gak akan mungkin terjadi itu! " Ucap Bulan emosi.

Bulan tidak pernah suka apabila sahabatnya kembali mengingat masalalunya 2 tahun silam! Masa dimana seseorang yang ia cintai meninggalkannya tanpa sebuah alasan!

Mungkin memang benar, Mencintai tak butuh alasan! Tapi berbeda dengan meninggalkan! Meninggalkan harus butuh alasan!

Mungkin Adit gak akan pernah tahu, betapa terpuruknya Andra saat tau dia telah meninggalkannya tanpa alasan. Adit gak akan pernah tahu, bagaimana Andra memulai hidupnya lagi tanpa dirinya! Adit gak akan pernah tahu! Dan tidak akan pernah mau tahu!

Sekejam itukah dunia nyata? Sekejam itukah waktu?

Andra terus menatap kedepan dengan mata yang sudah sembab karena airmata yang terus menetes.

Mungkin dia akan bunuh diri kalo tidak ada Bulan disampingnya! Mungkin dia sudah tidak bisa melihat dunia nyata yang kejam ini kalo saja tidak ada Bulan yang selalu menjadi penyemangat harinya.

Mencintaimu,
Adalah nama lain dari bunuh diri.
Dan,
Dengan mencintaimu.
Aku membunuh diriku berkali-kali.
[Aku pernah baca quotes ini, ini bukan bikinan aku. Aku lupa ini karya siapa kalo ada yang tau kasih tau aku ya, biar ada hak ciptanya hehe]

Sulit rasanya menghadapi kenyataan. Kenyataan yang membawa kita pada kesadaran, betapa kerasnya hidup! Kenyataan yang membuat kita sadar, bahwa hidup bukan hanya untuk bersenang-senang, melainkan untuk memperjuangkan, bahwa kenyataan tak seburuk, mimpi buruk!

---

Dear Diary.

Sungguh hampa rasanya saat tahu, seseorang yang kita cintai telah meninggalkan kita. Bukan meninggalkan untuk selamanya, melainkan meninggalkan tanpa sebuah alasan dan kejelasan. Sungguh, kau harus tahu, Adit. Bahwa aku masih sangat-sangat mencintaimu! Aku masih sangat berharap masalalu ku adalah mimpi buruk di siang hari! Adit, aku akan selalu menunggumu. Menunggu penjelasan tentang alasan mengapa dirimu pergi waktu itu! Kau harus tahu, Adit! Kau yang pertama buat-ku. Kau kebahagiaan tersendiri buat-ku. Tolong, kembalilah! Aku akan sangat bahagia, apabila kau kembali, bersamaku. 

Andra Pratiwi.
Jakarta, 19 Juni 2017

Andra terus mengisi buku yang sudah menemaninya selama dua tahun ini. Buku yang selalu menjadi saksi betapa dirinya mencintai Adit.

Akui saja, bahwa Andra bodoh!

Dia bodoh karena sudah menunggu hal yang belum pasti nyatanya! Dia bodoh karena masih saja menatap masalalu yang membuatnya jadi buta akan lembaran hidup selanjutnya.

Jangan bermain-main dengan kerasnya hidup. Karena, waktu akan menentukan jalan-nya. Apabila waktu sudah menentukan Jalan-nya, Kau bisa apa?

---

This is a next chap.

Thx for all.

Jangan lupa Vote and Comment!

781 words.

Gue fokus ke cerita ini sama Never Alone yha.

Maaf masih banyak kata yang absurd. Maaf juga banyak typo.

Mohon dimaafkan.

Ini cerita, gue udah tentuin konsep kedepannya! Buat kalian penikmat wattpad, baca aja! Gausah banyak komen dan ngatur alurnya bagaimana, karena semuanya sudah ditentukan. Lusa akan next chap. Ditunggu. Vomment guys.

Jakarta, 19 Juni 2017.

#masihamatirbang.

DEFINISI CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang