Berjuang

14 1 0
                                        

" Apa yang akan lo lakuin setelah ini,Dit?. " Tanya Leri.

Leri masih berada di rumah Adit, dia masih geram dengan sifat sahabat nya ini.

Adit mengangkat bahu nya, dia tidak tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Leri menatap nya dengan geram. sudah ini sudah cukup membuktikan kalo Adit tidak serius dalam memperbaiki hubungan nya dengan Andra.

Bugh.

Leri memberikan satu pukulan pada Adit dan tepat mengenai perutnya. Adit terseungkur ke lantai dan menatap Leri dengan sinis.

" Apa?  Lo mau marah? Ini salah lo Dit. Lo ini cowo bukan sih? Berjuang dit. Cuman gara-gara dia gak dengerin penjelasan lo, lo nyerah? Gak habis pikir gue sama lo. " Ucap Leri dengan amarah yang menggebu.

Adit bangun dari jatuh nya.

" Gue gak bisa maksain dia untuk tetep sama gue kan Ler? Gue gak mau dia semakin terluka cuman karena gue membuka luka lama nya. " Jelas Adit.

Leri menatapnya dengan sinis

" Jangan kan lo dateng untuk jelasin semuanya. Lo gak dateng dan gak jelasin aja dia selalu inget luka lama yang lo buat ke dia Dit. Tolong, jangan buat dia semakin sakit dengan adanya kenyataan yang buat dia nyesel kenal sama lo. "

Leri kembali menjelaskan yang harus di lakukan Adit.

Maafin Adit, Andra. Adit bukan laki-laki yang baik untuk Andra. Tapi, Andra harus tau. Adit sayang sama Andra. Biarin Adit berjuang untuk bikin Andra kembali ke Adit.

Batin Adit menangis dalam diam. Adit bisa apa? Andra telah membenci nya?  Apa Adit bisa mengembalikan masa kelam itu menjadi masa yang membahagiakan buat Andra?

" Gue harus apa Ler?. " Tanya Adit dengan pelan.

Leri menengok ke arah nya,

" Lo masih nanya harus apa?  BERJUANG dit BERJUANG. " Teriak Leri.

" Udah waktunya lo yang memperjuangkannya. Dia udah cape dit,2 tahun dia nungguin semua kepastian. Tapi, apa yang dia dapet? Sebuah kesia-sia an. " Lanjut Leri.

Adit mengangguk dengan mantap, dan memeluk Leri dengan gaya gentleman nya.

" Makasih Ler, makasih untuk semuanya. Sekarang gue sadar, gue harus berjuang untuk Andra. Andra adalah wanitaku. " Ucap Adit dengan lantang dan dengan pasti.

Leri tersenyum dan menepuk pundak sahabatnya itu.

" Ini baru sahabat gue. " Ucap Leri bangga.

---

Hari-hari telah berlalu. Detik jam dinding yang menjadi saksi.
Andra telah selesai Ujian Nasional, dia sudah bebas. Tidak di anjurkan untuk datang ke sekolah lagi setiap hari nya sebelum ada info untuk datang ke sekolah.

Andra bisa melewati itu semua disaat hidup nya kacau balau. Disaat dia tidak tau arah dan tujuan hidup nya sebenarnya.

Tapi, ketahuilah Andra. Tuhan menguji mu dengan cara membuat mu menderita. Dan kau berhasil menjalankan nya, penderitaan memang belum berakhir tapi kau tau cara menaklukan penderitaan itu.

Tuhan amat sangat baik, ia mengatur hidup Andra sedemikian rupa. Disaat semua orang meninggalkan nya, dia tetap berusaha tegar.

Dia, Andra Pratiwi. Seorang wanita yang hidup nya penuh dengan drama masa lalu. Tapi, dia berusaha untuk tidak bertumpu pada Masa lalu. Walau sulit untuk di jalani, dia mengerti Tuhan memberikan uluran tangan nya dengan memberikan Jalan lewat sahabat sekaligus kakak untuknya, BULAN.

Andra tidak menangkal masa lalu nya, dia membenarkan adanya masa lalu yang kelam dalam hidup nya. Tapi, Andra tidak menyerah. Dia masih membutuhkan penjelasan atas masa lalu.

Andra berterimakasih atas Masa lalu, yang membuat nya tegar setiap harinya. Walaupun, kejadian tiap kejadian sangat menyedihkan.

--

Sekarang, Andra berdiri di samping pusara bertuliskan nama Abang tersayang nya.

     Reza Prameswara Ardani
                         Bin
     Hendra Radyana Prameswara

Dia menatap pusara itu dan berjongkok di sebelah pusara abang nya itu. Meletakkan bunga yang dia bawa untuk mempercantik pusara abangnya itu. Perlahan air mata nya menetes membasahi pipi nya.

" Hai Bang, gue cengeng banget deh, masa gue udah nangis aja baru liat pusara lo. Hehehe. " Ucap Andra seraya menghapus air mata nya yang turun membasahi pipi.

" Gue udah selesai ujian nih bang. Gue bakal lanjut ke perguruan tinggi. Kalo lo ada disini? Mungkin lo bakal meluk gue kan? Dan bilang, 'adek gue ini hebat banget. Gue makin sayang jadinya.' tapi sayang nya gue dihadapin sama kenyataan. Kalo lo gak ada disini, disamping gue. Tapi, yang gue tau lo selalu ada pasti di sisi gue. Gue yakin, walaupun lo gak ada lo tetep jagain gue disini. "

Ucap Andra dengan rasa sakit yang teramat dalam, air mata mengalir dengan derasnya membasahi pipi nya.

" Tapi, gue gak papa kok bang. Gue kuat. Buktinya, gua bisa ngelewatin semuanya. Walaupun di setiap harinya ada yang membantu gue untuk ngejalanin ini semua Bang. Bulan. Kekasih lo. Kekasih yang lo tinggalin. Dia sama hancur nya kaya gue saat lo ninggalin dia Bang. Tapi, dia berusaha kuat untuk gue. Untuk nunjukin ke lo, kalo dia bisa gantiin lo jagain gue. Tapi, satu bang. Lo gak bakal pernah tergantikan. "

Lagi-lagi Andra menceritakan semua yang dia hadapi.

" Udah ya Bang. Gue harus pulang. Nanti, gue akan kesini lagi buat ganti bunga yang udah layu. Lo disana baik-baik ya. Gue sayang lo Za. " Ucap Andra seraya mencium nisan pusara Reza dan bangun dari jongkok nya untuk pulang.

Perlahan tapi pasti, Andra melangkahkan kaki nya keluar area pemakaman.

Tingg.

Ponsel nya berbunyi, Andra mengambil dan melihat layar ponsel nya. Terdapat satu pesan dari orang yang berharga di hidup nya sekarang.

Bulan :

Ra, pergi yuk? Gue bete dirumah :(.

Itu lah isi pesan dari Bulan. Bulan mengajak Andra untuk pergi karena Bulan merasa bosan dirumahnya.

Andra tidak membalas, dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas dan melanjutkan jalan nya.

---

Haeeee

Give me a vote and comment guys

Thx for vomment yeah, i love you.

#250418

DEFINISI CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang