Teman Baru

12 1 0
                                    

" Hello, nama gue Rebecca. " suara itu datang dari arah kanan tempat duduk  Andra.

Ia menoleh ke kanan, melihat seorang gadis yang tengah tersenyum lebar ke arah nya. Andra mengangguk dan menerima uluran tangan itu.

" Andra. " jawab nya.

Memang sedikit cuek terhadap orang yang baru mengenal. Andra telah belajar dari pengalaman. Ia tidak mau berharap terlalu banyak sama orang lain, takut kembali harapan nya tidak akan sesuai.

" Kenapa ambil jurusan Psikologi? " tanya Rebecca.

" Eh? " Andra yang terkejut atas pertanyaan itu

" Kalo gue sih karena pengen tau pikiran orang lain. " jawab Rebecca enteng.

Andra tersenyum dan mengangguk.

" Biar bisa bantu orang yang mental nya goyang, Re. " jawab Andra dengan pasti.

" Wah bijak juga ya lo " kata Rebecca.

Andra hanya tersenyum menanggapi itu. Sedikit demi sedikit, hati Andra terbuka untuk menerima Rebecca sebagai teman baru nya.

" Ngomong - ngomong, gue gak punya temen disini Ndra, jadi temen gue ya? "  tanya Rebecca lagi.

Andra bisa menebak, Rebecca ini orang yang seperti apa.

" Dengan senang hati, Rebec. " ucap Andra dengan tertawa.

---

Masa OSPEK telah berakhir. Saat ini adalah masa dimana ia akan belajar di semester awal nya.

Andra tau, ini semua akan terjadi. Ia bersyukur sampai saat ini telah melewati banyak nya rintangan dalam hidupnya.

Andra sedang mencari keberadaan Rebecca di kantin. Tadi, Rebecca sempat mengirimnya pesan kalau ia di kantin. Tapi Andra sudah mencari tidak terlihat juga batang hidung tuh anak.

" WOII " Suara teriakan itu menganggetkan Andra.

" Nyariin kan lo " ucap Rebecca seperti tak punya salah.

" Nyesel gue nyari lo. " ucap Andra dan berlalu meninggal kan Rebecca.

" Ehh.. ehh... Ndra bercanda kali. " kata Rebecca yang mengikuti Andra pergi.

" Udah jangan berisik. Kita ada kelas lo enak-enak an di kantin. " kata Andra yang membuat Rebecca ceming.

" Abis gue laper banget gak sempet sarapan tadi dirumah. " jawab Rebecca.

" Yaudah sekarang udah kenyang kan?  Berarti udah siap dapet materi dari dosen. " ucap Andra dengan menyelipkan tawa nya yang membuat Rebecca memajukan bibirnya.

" Ndra cabut aja yuk. " ajak Rebecca.

Andra mendengar kalimat itu terlontar langsung menghentikan jalannya.

" Rebek kita ini baru semester awal. Jangan nyari gara-gara. Baru kelar ospek udah mau cabut aja lo. " ucap Andra dan melanjutkan jalannya lagi.

Mereka memasuki ruangan yang sudah ramai. Andra memilih bangku yang di depan, Rebecca pun mengikuti Andra duduk disampingnya dibagian depan.

" Ndra katanya dosen Filsafat kita killer loh, sekarang dia kan? " ucap Rebecca. Nih anak emang ada aja yang di omongin. Kaya gak kehabisan topik.

" Kalau lo diem, dia gak killer. " ucap Andra telak. Membuat Rebecca mingkem.

Dosen memasuki kelas dengan wibawa yang kuat. Mendengar gosip, bahwa dosen ini killer.

" SELAMAT PAGI " ucap nya saat sudah sampai di meja nya.

" PAGI " ucap seluruh mahasiswa berbarengan.

" Perkenalkan nama saya Marnaik Hutagalung. Panggil saja Bu Mar. Saya  memberi materi Filsafat. Semoga kalian senang kenal saya. " ucap Bu Mar.

" Saya akan menjelaskan tentang Filsafat. Tapi sebelum itu, saya tidak mau di ruangan ini ada yang berisik. " ucap Bu Mar penuh penekanan.

Andra tau sekarang kenapa Bu Marnaik terkenal Killer. Menurut Andra ia bukan Killer. Hanya tegas saja. Dari cara nya berkenalan kita segan dengan dia. Itu bagus.

" FILSAFAT adalah tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan di jabarkan dalam konsep mendasar. "

---

Saat ini Andra sedang berada di depan Laptop nya. Bukan untuk belajar, tapi untuk bertanya kabar bersama bulan.

" Gimana hari pertamanya? " tanya Bulan di layar Laptop

Andra tersenyum seraya berpura berpikir.

" Seru sih, cuman kayanya lebih seru ada lo " ucap Andra yang membuat Bulan langsung merubah wajahnya

" Gue salah ngomong ya? " tanya Andra setelah melihat perubahan muka Bulan.

Bulan tersenyum dan menggeleng.

" Engga, lo gak salah. Maaf ya ndra, gue gabisa lanjut Di Jakarta. Gak bisa jagain lo lagi. " ucap Bulan berubah sedih.

Andra tersenyum,

" Ih apasi lo jadi sedih. Gue bercanda kali. Yang terpenting, lo masih inget gue itu udah cukup bul. " ucap Andra yakin.

Bulan tersenyum, teman nya memang sedang memperbaiki yang telah rusak.

" Gimana udah punya temen? " tanya Bulan

Andra mengangguk

" Namanya Rebecca. Bawel banget kayak lo. Ada aja gitu yang di omongin. Random banget deh " Andra menceritakan sambil tertawa

" Wohooo jad penasaran sama Rebecca. Kapan-kapan kenalin ya " ucap Bulan turut senang.

Andra mengangguk.

Tokk..tok..tokk..

" Eh bentar ya bul, ada yang ngetok nih. " ucap Andra dan beranjak dari ranjangnya.

Melihat Bi Surti yang mengetuk pintunya.

" Ada apa bi? " tanya Andra

" Itu non ada temen non dibawah. " jawab Bi Surti.

" Temen? Siapa bi? " tanya Andra lagi.

" Cowo yang kemarin dateng. " jawab Bi Surti.

Adit.

" Oh Yaudah bi suruh masuk aja bikinin minum. Nanti Andra kebawah. " ucap Andra dan langsung menghampiri ranjang lagi.

" Kenapa, Ada Adit ya? " tanya Bulan tepat sekali.

Andra mengangguk.

" Gue seneng lo udah mau damai sama masa lalu lo. Yaudah gih, temuin. " ucap Bulan.

" Oke, bye bebe " kata Andra dam mengakhiri skype an nya.

Menutup laptopnya dan turun ke bawah menghampiri Adit.

" Haii " ucap Adit setelah melihat Andra ada di depan nya.

Andra tersenyum.

" Ada apa, dit? "

" Mau ajak kamu keluar. Yuk. " ajak Adit.

Andra berpikir sebentar,

" Yaudah bentar ya aku ambil jaket sama tas dulu. " kata Andra dan berlalu menuju kamar nya untuk memakai jaket dan tas nya.

" Yuk.. " ucap Andra.
Adit mengangguk dan bangun dari duduknya menuju keluar rumah untuk menaiki mobil nya.

" Bi Andra pergi sama Adit dulu ya. " teriak Andra.

" Iya non, hati-hati "

--
Hello

Akhirnya update lagiiii Yeyy

Jangan lupa vote

Comment

Thx u

I luv yu

Et btw siapa kira-kira visual yang cocok untuk mereka?

#280320

DEFINISI CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang