|3| Anxiety Disorder

8K 645 63
                                    

"I've been sleeping a thousand years it seems." —Evanescence

Pagi itu, Sakura terbangun dengan ketakutan yang sama seperti yang sebelum-sebelumnya.

Rasanya sepeti telah lama dia tertidur, kepalanya pening, napasnya kadang terasa sesak. Dan itu semua menyiksanya, terlebih rasa takut itu, seakan-akan mencoba untuk membunuhnya perlahan-lahan. Selama dua puluh enam tahun hidupnya, tidak pernah sekalipun ia melewatkan mimpi buruk yang kerap kali datang di setiap malamnya.

Hal itu menyiksa, kadang-kadang, mimpi-mimpi itu seperti potongan suatu kejadian lama yang tidak diketahui oleh gadis merah muda itu. Sisanya, mimpi itu sepenuhnya gelap. Hanya ada dirinya dan suara-suara menakutkan yang menggema, suara-suara itu mengatakan bahwa Sakura akan kehilang seluruh orang yang ia sayangi.

Sakura tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Dia memilih bungkam tentang mimpi itu, perlahan-lahan menarik diri dari dunia luar dan menjadi seorang yang tertutup. Karena sepi kadang dapat menenangkan hatinya. Pun karena orang-orang itu perlahan-lahan mundur dengan teratur saat mengetahui sifat aslinya. Banyak yang mengatakan bahwa Sakura ada pribadi yang begitu menyenangkan, juga cantik dan anggun sehingga orang-orang tidak berpikir dua kali untuk mendekatinya.

Namun Sakura tahu, orang-orang itu tidak akan bertahan lama untuk berteman dengannya. Ada saja hal yang membuat mereka mundur dan meninggalkan Sakura sendiri lagi. Jadi, dia tidak pernah membiarkan seorang pun melewati batas yang telah ia tentukan untuk orang-orang asing.

Seumur hidupnya, dia hanya punya kakak juga ayah dan ibunya untuk berbagi. Sasori selalu melindunginya, menemaninya, dan mengajaknya berinteraksi karena pria itu tahu jika adiknya adalah pribadi yang tertutup. Sasori tahu bahwa Sakura hampir tidak pernah berbicara dengan siapa pun. Selama di rumah, Sasori hanya akan medapati Sakura sedang melamun di pekarangan belakang atau di kamarnya. Kadang pula gadis itu hanya membaca buku-buku usang yang ia dapatkan di perpustakaan kota.

Sasori tidak pernah meninggalkannya sendiri, dan hidup Sakura perlahan-lahan bergantung sepenuhnya pada sang kakak.

Gadis itu memiliki suatu kemampuan yang menakutkan, dan Sasori tahu hal itu setelah sekian lama dia membujuk Sakura bercerita setelah kerap kali dia mendapati Sakura berbicara seorang diri. Bagi Sasori, itu adalah sebuah berkah, namun bagi Sakura, itu adalah sebuah kutukan.

Mereka begitu menyeramkan. Datang menghampirinya disetiap kesempatan, kadang memanggil-manggil namanya dalam kegelapan atau menariknya untuk mengikuti mereka pergi ke suatu tempat. Wajah hancur, darah bercucuran, luka yang menganga, atau kadang hanya potongan-potongan tubuhnya saja. Saat pertama kali melihat, Sakura ketakutan, dia tidak bisa bersembunyi di mana pun karena mereka selalu bisa menemukannya. Lewat celah-celah kecil, atau tiba-tiba berada dalam pikirannya.

Usianya enam tahun dan usia Sasori sepuluh tahun saat itu. Musim gugur melanda Tokyo, dia mendapatkan liburanya lebih awal. Selama liburan, dia hanya akan menghabiskan waktunya dengan duduk di bawah pohon cemara. Kadang-kadang, dia bermain bersama Sasori dan kadang dia bermain sendirian. Sore itu, Sasori sedang pergi kerumah tetangga untuk membagi-bagikan kue yang baru saja dibuat oleh ibu mereka.

Sakura kecil duduk sembari memegang sebuah boneka di bawah pohon cemara yang berada di halaman belakang rumahnya. Sakura kecil bermain sendiri, berbicara sendiri, mendandani boneka barbie yang baru dibelikan oleh ayahnya saat musim panas sendiri. Gadis kecil itu bersenandung, mengabaikan sekitarnya, tanpa dia sadari, cuaca semakin dingin. Angin dengan brutal menerbangkan daun-daun.

Perlahan-lahan sosok itu muncul dari balik pohon, hadir di hadapan Sakura kecil dan membuat gadis itu takut. Sosok itu lebih pendek dari Sakura kecil, dagunya lancip, ada semacam tahi lalat besar yang menempel di dagunya, wajahnya jelek dan memiliki banyak tonjolan-tonjolan kecil kehitaman. Kupingnya lancip seperti para kurcaci yang ia lihat dalam Disney Princess Snow White. Tubuhnya ringkih, dalam balutan jubah hitam seperti penyihir. Hidungnya panjang. Matanya yang hitam pekat berlumuran darah menatap kosong ke arah Sakura. Rambutnya putih panjang menjuntai hingga ke bawah. Jari-jari tangan dan kakinya panjang-panjang. Berbeda dengan jari kaki dan tangan Sakura. Sosok itu tersenyum, namun terasa sangat menakutkan di mata emerald Sakura.

Part of Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang