04. Frontal

173 14 0
                                    

Author

Eca berjalan dengan langkah yang sedikit berlari. Saat ini jam istirahat, yang artinya dia akan bertemu dengan Fathur. Sejak tadi dia gusar memikirkan keadaan sahabatnya yang terbilang murung.

Fara sudah meminta Eca untuk tidak melabrak Fathur. Tapi Eca sudah terlanjur membuat janji tadi pagi dan sudah terlanjur.. Marah..

"Ada apa Ca? " tanya Fathur yang saat ini mereka ada di Taman belakang sekolah. Mereka disini agar tidak ada yang malu dan mendengar.

"To the point aja deh. Lo apain sahabat gue hah!? " tanya Eca yang sudah menaikkan nada bicaranya.

"Siapa? Fara maksud lo? " jawab Fathur dengan senyum meremehkan.

"Ch.. Lo tu ya gatau malu" jawab Eca kemudian.

"Gue gak punya masalah sama lo. Dan masalah Fara itu bukan urusan gue. "

"Lo laki apa banci! Lo buat dia cuma buat pelampiasan. Lo pikir sahabat gue tempat pelarian!! "

"Gausah nyolot loh ya"

"Lo ya, gue bisa aja ngomong sama pacar lo sekarang. Ch.. Tapi gue takut kalo lo gak laku lagi. "

"Ca jaga ucapan lo ya"

"Jaga! Siapa yang mulai buat gue kayak gini. Lo itu banci cuman bisa mainin cewek. "

"Emang apa sih peduli loh sama Fara? Dia cuma gadis bodoh yang mudah buat dibohongin. "

Plakk.. Satu tamparan mendarat di pipi Fathur. Dia udah kelewatan. Eca yang sahabatnya, marah karena dia menilai dengan buruk.

"Lo ingat aja jangan pernah buat temen gue sakit. Karena lo berhadapan sama gue. Dan ingat karma lo menanti! "Jawab Eca sambil nada yang membentak. Dadanya memburu karena emosinya memuncak.

"Ca, lo berani.. " dan Eca hanya melengos meninggalkan Fathur sendirian.

Eca berjalan dengan menahan emosinya karna Fathur menuju perpustakaan untuk menenangkan dan sekedar membaca novel.

Sedangkan temannya di kantin sibuk mencari Eca. Juga geng nya Akbar, sejak saat pertandingan basket. Gengnya Akbar sudah gabung bersama geng nya Eca.

"Nan lo tau Eca nggak? " tanya Fara yang mulai khawatir karna dia tidak balik sejak berpamitan melabrak Fathur.

"Nggak tuh, jangan gitu dong Far wajah lo gue jadi khawatir sama Eca" jawab Nanda juga.

"Emang dia kemana? " tanya Akbar.

"Ekhm.. Peduli banget lo? " jawab Alan sambil terkekeh.

"Gaada" jawab Nanda cepat karena tidak mau mengumbar cerita sahabatnya pada teman laki" nya meskipun ia sudah berteman akrab.

"Gue mau ke perpus " jawab Akbar sambil berjalan dengan wajah datar. Tapi masih saja melihat tampan.. :v

***
Akbar membuka pintu perpus dengan hati-hati. Dia melihat gadis mungil dengan memakai earphone baby blue nya. Tidur dengan melipat tangan dan menenggelamkan kepalanya.

Akbar membawa buku dan duduk disebelah gadis itu. Eca, dia mendengkur pelan dan tanpa dia sadari Akbar berada di sebelahnya.

Akbar merasa terganggu saat mendengar dengkuran Eca sehingga ia tidak fokus. Ia melirik Eca dan tertawa kecil melihat ekspresi polos Eca saat dia tidur.

Akbar mengambil ponsel Eca yang ada di atas meja di dekat nya tidur. Dan dia mematikan lagu, karna mendengar lagu dengan tidur tidak baik menurutnya.

Eca tidak bereaksi dia masih saja tidur pulas. Akbar yang melihatnya hanya menggelengkan kepala dan melanjutkan membacanya. Ia juga menetralkan kan degup jantung nya yang entah kenapa saat melihat Eca perasaan yang dulu pernah ia rasakan kembali lagi.

Frontal GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang