14. You

77 6 1
                                    


Eca duduk termenung melihat hujan yang turun malam ini. Ponsel masih ia genggam. Baru saja seseorang yang membuat jantungnya berdegup kencang, membuatnya cemburu, membuatnya merasa hari harinya menyenangkan menelfonya. Sekarang ia diselimuti rasa sepi kembali.

Meskipun orang tuanya telah kembali. Dan artinya dia tidak lagi kesepian.

"Kenapa ya sama gue akhir akhir ini.." ucapnya lirih.

"Kenapa gue semakin dekat sama Akbar.."

"Nah kenapa juga gue mikirin dia.."

"Masak iya kayak sinetron sih gue. Masak iya gue jatuh cinta?"

"Ah sok iye lo Ca.." Eca beralih menatap dirinya dicermin, kemudian tersenyum.

Sebenarnya sejak Eca berteriak kapan hari pada Akbar kalau dia cemburu, sikap Akbar berubah pada Eca. Ia lebih manis. Dia sudah mengurangi kadar jutek nya.

"Ah lo makin ngaco Ca." Eca berjalan dan kemudian menjatuhkan badanya ke kasur dengan posisi tengkurap. Senyum nya masih tertera di wajahnya. Sampai ia menutup matanya dan berjalan dalam mimpi.

 
  Matahari pagi membuatnya mengernyit. Pantas saja ia terbangun akibat sinarnya. Eca lupa menutup gordenya tadi malam.

Karena seperti biasa ini hari sabtu. Waktu yang luang buat Eca untuk keluar dari dunia tugas.

Eca masih bermalas malasan dan menutup seluruh badanya dengan selimut yang berwarna pink soft itu.

Ponsel yang ada di nakas Eca berbunyi. Membuat Eca berdecak malas.

Eca membuka kunci ponselnya. Ia melihat di notif.

  1 pesan dari Akbar.

Eca tersenyum dan segera membuka pesan nya. Saat ini nama line yang awalnya bernama hungry dog sudah diganti dengan Akbar.

Akbar :
Pagi. Bangun, cewek kok bangun kayak kebo. Siang amat!

Eca :
Ye.. lo mah gue udah bangun Bar.

Akbar :
Gausah bohong sama gue. Gue udah tau.

Eca :
Bar jangan jangan lo bisa cenayang yak?!

Akbar :
Idih masih pagi juga udah bego. Wkwkwk

Eca :
Mulai ya lo. Mulut lo mau gue cakar!

Akbar :
Sono mandi, setengah jam lagi gue jemput lo

Eca :
Mau kemana emang?

Read

Eca :
Musim emang ya di baca doang.

  Eca meletakan ponsel nya di nakas. Menggelung rambutnya ke atas. Dan kemudian berjalan ke kamar mandi.

Setelah mandi, Eca mengambil baju berwarna putih selengan, celana jeans hitam dan cardigan hitam.

"Clop." Ujar Eca sambil tersenyum.

Ia memakai bajunya, kemudian menggerai rambutnya. Memakai bedak tipis.

Ia menyabet sling bag putihnya, dan flatshoes hitam berpitanya.

Lengkap sudah penampilannya hari ini.

"Ca, kok tumben udah bangun udah rapi. Mau kemana emang?" Tanya mama sambil mengoles roti.

"Ya jelas dong ma sekarang kan udah jam 9."

"Idih biasanya aja jam 12 baru bangun."

"Ihh mama nih.." ujar Eca sambil cemberut.

Frontal GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang