08. Problem

81 10 0
                                    

Author

Eca tetap mengejar Akbar sambil  memanggil namanya. Eca bingung kenapa juga Akbar berubah jadi dingin setelah bertemu Ara. Dia kembali seperti saat pertama masuk sekolah.

Akhirnya dia berhenti di Taman belakang sekolah. Ia duduk dengan menunduk. Eca duduk tepat di sebelah Akbar saat ini. Dan berusaha menghiburnya.

"Bar lo kenapa jadi badmood sih? " tanya Eca.

"Gapapa" jawab Akbar dengan dingin.

"Lo kok jadi gini sih Bar, liat gue lo bohong kan? "

"Kenapa sih lo peduli sama gue"

"Apa peduli butuh alasan? "

"Dengerin gue, gue butuh sendiri Ca"

"Apa lo pikir dengan seperti ini gue bakalan ninggalin lo sendiri. Tiba tiba aja lo berubah kayak gini. "

Hening...

"Udah deh lo minum ini okee, jangan buat hari lo buruk Bar" ucap Eca sambil menyodorkan jus yang dibeli tadi.

Kemudian Akbar mengambil jus yang dibawa Eca dengan tersenyum tulus padanya.

"Lah gitu dong.. Jangan ngambek. Laki kok ngambekan " ujar Eca sambil ngakak.

Kemudian Akbar menoyor kepala Eca.

"Aww.. Sakit kali Bar" jawab Eca sambil meringis

"Hehhehe maap deh yakk" jawab Akbar sambil mengelus kepala Eca bekas ia menoyor Eca. Dan Eca hanya mengerucutkan bibirnya.

"Lo juga harus minum jus nya" ujar Akbar.

"Iya bawel" jawab Eca.

"Bar liat deh, gue punya sesuatu buat lo" ujar Eca

Eca mengeluarkan ponselnya dan membuka galerinya menunjukkan foto Akbar semalam.

Akbar terbelalak kaget.

"Ca kok lo foto sih"

"Hahahahahaha liat ini. Bayangin lo kayak gini, sama sekarang kayak sok ngambek " ujar Eca sambil ngakak.

"Apaan sih sini sini gue hapus dulu" sahut Akbar sambil berusaha merebut ponsel Eca sedangkan Eca masi berusaha menghindarkan ponselnya dari tangan Akbar.

Dari balik sana seorang cewek tidak sengaja lewat di depan mereka. Tanpa mereka sadari. Cewek itu hanya meringis miris melihat keduanya.

Rupannya gue datang disaat yang salah- Ara

Eca berusaha mengatur nafasnya setelah tertawa terbahak bahak saling merebut ponsel tadi.

"Bar kok belum masuk juga yak? " tanya Eca

"Mungkin gurunya rapat kali"

"Oh iya Bar sampai lupa gue. Lo itu kenal Ara darimana? " tanya Eca

Kemudian wajah Akbar berubah menjadi dingin dan tegang.

"Dia.. Dia temen smp gue"

"Loh gak bohong kan sama gue. Temen apa temen? "

"Temen blak, emang napa sih? "

"Blak blak. Ca kali, ya kali aja dia doi lo. Nanti gue tersisihkan lagi" ujar Eca sambil tertawa terbahak bahak. Sedangkan Akbar menikmati tawa Eca sambil tersenyum.

"Lo juga tau kalo lo cuma cablak gue satu satunya. " jawab Akbar serius.

Blushing..

Eca selalu begini ketika seseorang menggodanya, terlebih seseorang yang mulai memasuki hidupnya.

Frontal GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang