S K I P
Hari kelulusan sudah tiba.
Kemarin para siswa tingkat atas telah mengambil hasil ujian tertulis mereka. Dan mereka semua dinyatakan lulus. Kemarin Miss Ericka—yang notabene nya adalah guru BK sekaligus wakil kepala sekolah—memberi sedikit wejangan untuk para siswa tingkat atas yang ingin melanjutkan pendidikannya ke universitas biasa, dimana yang mengisi universitas tersebut adalah manusia biasa.
Flashback
"Jadi anak-anak, jika ada dari kalian yang ingin meneruskan pendidikan kalian ke kampus yang isinya adalah manusia biasa, tolong berhati-hati. Jangan kelepasan menggunakan kekuatan kalian, terutama para pemilik elemen fisik," Miss Ericka mengarahkan pandangannya kepada anak-anak pemilik elemen fisik seperti api, air, angin dan lain-lain. Anak-anak yang ditatap hanya memberikan cengiran mereka pada Miss Ericka.
"Dan mencobalah berbaur dengan manusia biasa. Jangan terlalu kaku, jangan bersikap seolah kalian tidak pernah membaur dengan manusia biasa. Mengerti?"
"Mengerti, Miss Ericka!" koor mereka kompak. Miss Ericka tersenyum, "Oh ya, jangan menggunakan bahasa kita. Seperti venduetanks atau eurescrom. Okay?" Anak-anak itu mengangguk lagi. "Baiklah, kalian boleh bubar!"
"Vendue—"
"Ets, tidak. Biasakan menggunakan terima kasih."
"Terima kasih, Miss Ericka!" seru anak-anak tingkat atas kompak, sebelum mereka bubar.
Flash off
Prilly dan Hana sudah terlihat cantik dengan kebaya mereka. Jangan salah, meskipun sekolah mereka spesial, tapi pada hari kelulusan mereka juga menggunakan pakaian bagus dan rapi seperti sekolah kebanyakan. Ali, Angelo dan Vernon pun terlihat tampan dalam balutan jas.
"Pagi, semuanya. Tidak terasa, hari ini merupakan hari terakhir angkatan kalian bisa berkumpul bersama dengan lengkap. Kecuali jika saat reunian nanti kalian bisa berkumpul dengan jumlah yang lengkap pula," Mr. Albert tertawa sebentar, "Saya senang, karena kalian bisa lulus dengan nilai memuaskan." Para audience bertepuk tangan.
"Sebelum pembagian toga, Miss Grilly akan mengumumkan 10 besar untuk angkatan tahun ini. Silahkan, Miss Grilly." Mr. Albert turun dari panggung dan Miss Grilly pun naik.
"Pagi semuaaa..." Miss Grilly menyapa dengan suara ramah dan merdu. Ya tentu saja, beliau adalah seorang guru musik.
"Pagiii, Miss Grillyy..."
"Baik, saya akan mengumumkan 10 besar untuk tahun ini. Nomor 10..."
Jeng jeng jeng
Backsound musik yang menyebalkan memang.
"Fira Slegra dengan skor 874!" Para audience bertepuk tangan. Fira pun naik ke atas panggung dan menerima sertifikat dari Mrs. Jane yang baru saja naik.
"Nomor 9 dengan skor 889.."
"..beri selamat untuk Alneko Harryan!"
Prilly bertepuk tangan, anak yang dulu suka adu kekuatan dengan Resdi itu berhasil masuk 10 besar dengan hasil skor yang memuaskan.
"Selanjutnya nomor 8 dengan skor 903..."
"...tepuk tangan yang meriah untuk Ela Revian Olliya!" Semua bertepuk tangan.
"Nomor 7 dengan skor 918 didapat oleh..."
"..Boo Seungkwan!"
"Yeayyy!" Boo bersorak lalu memeluk sahabat-sahabatnya, setelah puas berpelukan Divaboo itu langsung naik ke atas panggung dan mendapat sertifikat. "Lalu nomor 6 dengan skor 924 atas nama..."
"Angelo Egift!" Ali dan Vernon langsung memeluk Angelo.
"Nomor 5 dengan skor 929 didapatkan oleh..."
"Hansol Vernon Chwe!" Yak, mereka berpelukan lagi.
"Nomor 4 dengan skor 931 atas nama..."
"..Ali Merchone!"
"Selamat!" pekik Prilly riang. Ali hanya tersenyum mempesona, lalu naik ke atas panggung.
"Tersisa 3 besar, peraih posisi 3 adalah..."
"Bae Jinyoung, dengan skor 944!" Bae Jinyoung adalah salah satu teman angkatan Prilly yang berkebangsaan Korea, sama seperti Boo Seungkwan.
"Posisi 2 ditempati oleh..."
"Prilly Lettucia Arrant dengan skor 960!" Prilly memekik gembira lalu berpelukan dengan Hana.
"Peraih posisi 1 dengan skor 972 adalah..."
"Hanako Kyoto!" Para audience bertepuk tangan dengan meriah. Hana naik ke panggung dan menerima sertifikat, lalu berdiri di samping Prilly setelah memeluk sahabatnya itu.
Siswa 10 besar berfoto bersama lalu turun dari panggung setelah menerima toga.
Oh ya, sepertinya aku belum menjelaskan bagaimana kelanjutan hubungan Ali dan Prilly yang sempat terlibat perang dingin kemarin.
Flashback
Jadi setelah Miss Ericka memberi wejangan, Ali mengajak Prilly ke lapangan basket. Berdua.
"Aku sungguh minta maaf, tapi aku tidak kuat dengan Prilly yang ketus seperti ini." Suara Ali terdengar frustasi. "Aku merindukan Prilly yang ramah dan ceria."
"Hm, aku juga," jawab Prilly. Ali menoleh. "Maksudmu?" Prilly menatap Ali, "Aku bilang, aku juga rindu dengan sosok diriku yang ramah dan ceria," katanya ketus. Tetapi Prilly melembutkan tatapannya, "Aku kembali! Aku juga lelah bersikap ketus padamu hehehe," Ali ikut tertawa melihat Prilly tertawa.
"Aku ingin memelukmu, boleh?" tanya Ali. "Tentu!" Ali merentangkan tangannya, Prilly menyambutnya sambil tertawa.
"Oh ya, Prilly." Ali melepas pelukannya. "Kenapa?"
"Sebelum hari kelulusan besok, aku ingin mengatakan bahwa.."
"..aku menyukaimu. Aku menyayangimu. Lebih dari teman." Ali berucap tegas. Prilly terpaku.
"Aku juga," gumam Prilly sambil menunduk ke bawah. "Apa?" tanya Ali. "Aku juga menyukaimu, karena itulah aku tidak kuat bersikap ketus begitu lama. Dan saat aku menemukan kenyataan bahwa ayahmu lah yang membuat aku kehilangan kedua orangtuaku, aku sangat sakit hati.." ucap Prilly sambil terus menunduk, "..Karena aku sedang sayang-sayangnya padamu."
Ali memeluk Prilly lagi. "Apakah kau perlu status?" tanya Ali. "Tidak, cukup mengetahui kau menyukaiku dan sebaliknya itu sudah lebih dari cukup. Tapi kau tidak boleh berpacaran dengan yang lain," ucap Prilly sambil menggembungkan pipinya. Ali tertawa, "Baiklah, Tuan Putri."
Flash off
End.
BOONG KOK HEHE.
demi menebus rasa bersalahku sama kalian, aku dabel update. Maafin ya ini pendek. Semoga menikmati.
btw
Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin yaa ❤ maafin aku kalo ada salah sama kalian huhu
Boleh diteken bintang orennya kalo menurut kalian pantes hehe
-author aegyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Super ✅
FanfictionApa jadinya, jika Prilly si Gadis Super yang memiliki kekuatan hebat, bertemu dengan Ali si Laki-laki yang memiliki kekuatan yang tak kalah hebatnya dan juga kuat? Perbedaan keduanya menciptakan suasana sengit jika bertemu. Hmm... Mengapa mereka s...