Ali melemparkan tatapan tertajamnya. Sementara Prilly, pikirannya sudah mulai tidak fokus. Namun saat ia hampir menatap penuh mata Ali—yang berarti akan menyakitinya dan ia kalah—Prilly langsung memalingkan wajahnya dan memasang perisai secepat mungkin. Sehingga tatapan tertajam Ali terpantul dan mengenai dirinya sendiri. Biar diperjelas, jika si pemilik tatapan tajam melempar tatapan tajam yang biasa saja, maka jika terkena cermin atau perisai tidak akan memantul dan jika terkena tatapan tajam biasa, efeknya hanya akan merasa tersetrum selama 30 detik.
Dan jika si pemilik tatapan tajam sudah melempar tatapan tertajamnya, maka tatapan itu akan memantul dan jika terkena tatapan tertajam, maka efeknya adalah merasa tersetrum ditambah pingsan selama sepuluh menit.
Dan Ali terkena tatapan tertajamnya sendiri.
Tentu Prilly pemenangnya.
Tunggu...
PRILLY PEMENANGNYAAA!
Prilly langsung mendapat ucapan selamat, sementara Ali ia dibawa tim medis untuk disembuhkan oleh healer (org yg dpt menyembuhkan dengan kekuatannya).
Prilly mendapat trofi, medali, dan 15 juta marsch seperti yang ada di brosur. Tetapi penerimaan hadiah dan uang akan dilaksanakan nanti, setelah sang juara kedua—Ali—bangun dari pingsannya. Pemenang kedua juga mendapat 7,5 juta marsch dan medali. Sementara pemenang ketiga diraih oleh Ellien Jesse yang mendapat medali dan uang tunai 3 juta marsch.
----
"Aku menang? Aku menang." Prilly masih menggumam tidak percaya. Hana tersenyum senang. Ia kini ada di ruang istirahat, karena memang diberi waktu istirahat selama setengah jam, sekalian untuk menunggu Ali pulih. Hanya ada dirinya, lalu Hana menyusul. Jadilah mereka berdua ada di ruang istirahat. Hana menepuk-nepuk punggung sahabat sekaligus roomate nya dengan senang.
Prilly lalu bangkit dari duduknya. "Eeh, mau kemana?" tanya Hana saat melihat Prilly bangkit. "Ke ruang kesehatan." Prilly menjawab singkat, lalu berjalan ke arah pintu dan membuka knopnya, meninggalkan Hana yang masih merasa heran.
----
Tok! Tok!
"Masuk." Suara lembut terdengar, membuat Prilly berani menyentuh knop ruang kesehatan. Ia melihat Ali yang terbaring lemah. "Madam Suzzan," Prilly mendekati healer senior. "Ya, miss Arrant?" balas Madam Suzzan lembut. "Mm.. Bagaimana keadaannya?" tanya Prilly. "Tidak apa-apa. Ya, seperti efek tatapan tertajam pada biasanya. Aku menyembuhkannya dengan cepat, jadi pingsannya hanya 7 menit dan rasa setruman itu tidak akan terasa. Oh ya, kau pemenang pertamanya, kan? Selamat untukmu." Madam Suzzan menyalami Prilly. Lembut sekali tangannya, tentu saja. Tangan ini sering menyembuhkan orang lain, Prilly membatin. "Ng... Venduetanks, Madam."
"Dan.. kalau aku boleh tahu, apa tujuanmu datang kemari, miss Arrant? Bukankah kau seharusnya bersiap untuk penerimaan hadiah?" Prilly agak gugup untuk pertanyaan ini. "Mm.. Aku hanya memastikan saja. Lagipula penerimaan hadiah tidak akan dilaksanakan jika para pemenang tidak semua hadir." Prilly berusaha menjawab setenang mungkin. Madam Suzzan tersenyum. Ia melirik ke arah Ali. "Biar kuperiksa tuan Merchone dulu."
Madam Suzzan menempelkan telapak tangannya ke dahi Ali. "Bangun, Ali Merchone. Sudah 15 menit kau istirahat," sambil membisikkan kata-kata lembut. Mata Ali terbuka. Ia langsung bangkit, dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
Ia tersenyum pada Madam Suzzan. "Venduetanks sudah menyembuhkanku, Madam." ucap Ali tulus. Madam Suzzan tersenyum. "Dia menunggumu. Sebaiknya kau bergegas."
Wajah Ali terlihat berpikir. Siapa dia?
"Baik, madam. Aku duluan."
Saat Ali membalikkan tubuhnya, sosok mungil yang tadi mengalahkannya terlihat. "Waktunya pengambilan hadiah." kata Prilly dengan wajah datar, dengan sedikit ekspresi bersalah. "Madam aku duluan." Prilly keluar ruang kesehatan diekori Ali setelah berpamitan dengan sopan kepada Madam Suzzan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Super ✅
FanficApa jadinya, jika Prilly si Gadis Super yang memiliki kekuatan hebat, bertemu dengan Ali si Laki-laki yang memiliki kekuatan yang tak kalah hebatnya dan juga kuat? Perbedaan keduanya menciptakan suasana sengit jika bertemu. Hmm... Mengapa mereka s...