-Makan siang-
"Apa menu hari ini?" tanya Prilly di ruang makan, pada Hana saat cathering akan dibagi.
"Eum.. Spaghetti bolognaise dan lemon tea.."
"Mengapa wajahmu begitu? Spaghetti itu enak sekali, kau tahu? Apalagi saus bolognaise nya yang menggunung... Oh, air liurku menetes hanya dengan membayangkan itu!"
"Euhh.. Bukan begituu. Aku... Alergi keju."
Prilly yang mendengarnya tersenyum senang. "Oh, Hanaku sayang. Berikan saja jatah keju mu padaku. Hm..."
Dasar Prilly. Semua nya diinginkan, pantas gendut, batin Hana.
"Ehm... Permisi. Boleh kami duduk disini?" Seorang laki-laki dengan wajah tampan bertanya sambil menunjuk dua bangku kosong di samping Prilly dan Hana.
"Kau.. Anak baru itu, kan? Namamu, emm..."
Laki-laki itu tersenyum."Angelo."
"Cepatlah, Angelo!! Tidak perlu tebar pesona!!" sentak seseorang.
Prilly menoleh ke arah asal suara.Laki-laki ini yang tatapannya dapat menyakiti seseorang.
Prilly melindungi Hana dengan cepat. "Hei, ada apa?" tanya Hana pada Prilly yang melindunginya."Duduk!" seru Prilly ketus kepada mereka yang masih berdiri menatap keduanya.
"Kau saja yang di samping Prilly. Aku kan, sudah punya Fira. Aku tidak mau ia menelponku tiba-tiba."
Fira, kekasih Angelo yang bersekolah di Special School desa Marg. Kekuatannya, dapat melihat apa yang seseorang lakukan meski terpisah.
Angelo satu sekolah dengan Fira, awalnya. Namun ayah Angelo ingin Angelo pindah ke sekolah yang fasilitasnya lebih memadai.
Angelo sering kali ditelepon oleh kekasihnya dalam keadaan apapun, karena ketahuan menebar pesona pada adik kelas.Oke, back to the story.
"Aku duduk disini." ucap Ali pada Prilly yang sedang mendapat jatah makanannya. "Ini, sir Will." Prilly menyerahkan dua kupon kecil yang bertuliskan 15, nomor kamarnya dengan Hana.
"Ng? Apa itu?" tanya Ali. Prilly melindungi dirinya sendiri, karena tatapan Ali takkan bisa menembus kekuatan perisai nya.
"Aku akan menjawab jika kau berjanji takkan menatapku tajam."
"Oke."
"Itu kupon makan, setiap kamar mendapatkannya. Nanti jika kita selesai makan, kupon itu akan kembali."
"Tidak diganti dengan yang baru?"
"Tidak."
"Spaghetti bolognaise datang!" seru Mrs. Yul.
Mata Prilly berbinar. "Whoaa..."Mrs. Yul tersenyum melihat kepolosan Prilly. "Hai, Hana.. apa kabarmu? Ah, ada anak baru rupanya. Beritahu aku siapa namamu."
Ali dan Angelo saling bertatapan. "Saya Ali Merchone, Mrs."
"Saya Angelo Egift."
Mrs. Yul tersenyum. "Baiklah... Aku duluan!"
-----
Makan siang berakhir, Prilly berjalan beriringan bersama Hana. "Han, kau ada kelas apa setelah ini? Aku ada kelas... sejarah. Argh! Aku benci sejarah. Nilai terakhir Sejarahku, 42. Bayangkan, Hana!!! 42!!" Hana tersenyum kecil mendengar keluhan Prilly. "Mengapa begitu? Terakhir, ulangan Sejarahku 93. Hmm.. Tidak buruk."
"Ya, jelas tidak saat evaluasi pertama kali di kelas Sejarah, kau mendapat A+! Huh! Aku hanya mendapat C." Prilly mengerucutkan bibirnya. Hana menarik hidung Prilly.
Special School memang tidak ada kelas IPA atau IPS, semua dicampur. Namun, setiap murid memiliki jadwal untuk memasuki kelasnya masing-masing.
Prilly berjalan malas menuju Kelas Sejarah, sesampainya disana, Prilly duduk di bangku paling belakang.
Di sebelahnya ada Neko dan Resdi, sepasang sahabat namun jika kekuatan mereka disatukan, akan mencelakai orang lain.
Neko memiliki kekuatan api, Resdi memiliki kekuatan angin. Nah, angin Resdi dapat meniup api Neko.
Prilly harus melindungi mereka yang hampir terkena tiupan api Neko dan Resdi."SUDAH KUBILANG, HATI-HATI!" Suara Prilly meninggi saat tangannya mengarah ke depan, sambil membentuk jari-jarinya seperti cakar serigala yang siap memangsa. Orang-orang akan terlindungi oleh perisai Prilly.
Neko dan Resdi menunduk takut.
"Bisa kecilkan sedikit suaramu?"
Prilly mendongak. Kemudian ia memalingkan wajahnya tidak peduli ke arah bukunya saat tahu siapa yang baru saja menegurnya. Ali."Jika tidak kencang, mereka tidak akan mendengar, dan tidak akan takut."
Lalu, Ali menatap remeh, kemudian ia duduk di kursi di samping kanan meja Prilly.
"Takut? Padamu? Ooh.. Sungguh mereka anak-anak bodoh. Takut pada perempuan sepertimu."
Emosi Prilly naik, kemudian ia menarik napasnya.
Tahan Prilly, sabar."Mengapa kau duduk disini?" tanya Prilly dingin.
"Siapa kau berhak mengatur letak tempat dudukku?"
"Hmm... Terserah."Prilly dan Ali memiliki dua kekuatan. Peristiwa yang langka.
Hanya 2% dari 10% murid yang memiliki kekuatan double.Kekuatan yang Prilly miliki adalah shield atau perisai dan melihat sedikit bayangan masa depan.
Kekuatan yang Ali miliki adalah tatapan menyakitkan serta membaca pikiran.
Namun kedua kekuatan itu takkan ada apa-apanya jika Prilly sudah mem-protect orang yang akan Ali baca pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super ✅
Fiksi PenggemarApa jadinya, jika Prilly si Gadis Super yang memiliki kekuatan hebat, bertemu dengan Ali si Laki-laki yang memiliki kekuatan yang tak kalah hebatnya dan juga kuat? Perbedaan keduanya menciptakan suasana sengit jika bertemu. Hmm... Mengapa mereka s...