☕6🍝

53 5 0
                                    

Keesokan harinya, gue berkumpul di kantin bersama teman gue alias kakak kelas gue.

Mereka semua terlihat sedang bermesraan bersama pacar mereka kecuali gue dan Lala yg sendirian.

Lala terlihat sedang memainkan ponselnya, sementara gue cuma memikirkan cara gimana bisa minta tolong ke kak Yuta.

"Irih yah liat mereka?" Tanya Jaehyun yg kini di samping gue.

"Irih? Hhh.." Jawab gue.

"Bilang aja irih, kalo lo suka. Gue bisa kok." Ujar Jaehyun yg buat gue tambah gila.

"Lo gak mikir apa cara gimana kita bisa nyelesain soal sembilan puluh nomor selama dua hari?" Omel gue yg langsung membuat yg lain menengok ke arah gue dan Jaehyun.

"Jadi lo diem dari tadi karna mikirin itu? Tenang aja.. kan ada si Anton.

"Bisa gak sih lo gak usah nyuruh2 si Anton?!"

"Yah kalo lo mau di keluarin dari sekolah ini sih gak apa2"

"Gue bakal minta tolong ke kak Yuta buat bantuin gue ngerjain tugas ini." Jelas gue.

"Yaudah, entar pulang sekolah lo ngomong langsung ke dia." Balasnya sambil tersenyum paksa ke arah gue.

###

Gue nungguin kak Yuta di depan pintu gerbang sama Jaehyun. Sementara temen gue yg lain udah pulang deluan.

"Lo masih mau nungguin orang itu?" Tanya Jaehyun yg gue yg gue balas dengan anggukan.

"Udah dua jam kita nunggu dia di sini, dan sekarang udah jam empat sore. Emang lo gak lapar?" Tanya Jaehyun yg langsung gue balas dengan gelengan.

"Lo punya mulut gak sih?! Gue ngomong sama lo dari tadi dan lo sama sekali gak jawab gue?" Lanjutnya dengan nada yg tinggi sehingga membuat anak anak yg sedang nongkrong melihat ke arah kami.

"Ya lo sihh dari tadi nanya mulu." Balas gue dengan singkat.

Dan tak lama kemudian gue ngeliat lelaki bertubuh tinggi berjalan di antara kerumunan siswa2 yg lain. Ya, itu kak Yuta.

Gue nunggu sampe dia keluar dari gerbang di mana gue dan Jaehyun nungguin dia.

"Kak Yuta!"

"Ya? Ada apa?"

"Kak Yuta sibuk gak?"

"Tergantung."

"Udahlah Van, lo ngomong sama orang kayak dia gak bakal ngerti." Sambung Jaehyun dengan tampang kelaparannya itu.

"Lo bisa diem kan?" Balas gue ke Jaehyun karna ngeliat muka kak Yuta yg mulai gak enak.

"Hhh, kak Yuta bisa bantuin kita gak?"

"Bukannya saya sudah bantuin nyimpen rahasia kalian yg waktu di perpus?"

Anjirrr kok dia masih inget aja sih-,-

"Tuh kan apa gue bilang, percuma ngomong sama dia!" Balas Jaehyun.

"Udahlah lo diem aja, tinggal dapet yg jadi aja susah banget!" Bentak gue ke Jaehyun.

"Lo tinggal bilang bantuin kita ngerjain soal dari pak Sooman aja susah banget." Balas Jaehyun yg ceplas ceplos.

Karna refleks, gue langsung nginjek kaki Jaehyun dan berharap kak Yuta gak denger karna gue mau gue yg langsung bilang ke kak Yuta.

"Jam lima sore kalian datang ke taman Bay Green." Ujarnya yg kemudian langsung meninggalkan gue dan Jaehyun.

"Tuh kan, coba dari tadi lo bilang. Kan kelar urusannya?!" Balas Jaehyun yg menyadari kak Yuta yg sudah berjalan jauh.

Magic of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang