Pagi ini gue nunggu si Jaehyun yg biasanya jemput gue.
Udah hampir sejam dia belum datang juga-,-
Apa dia benar2 marah sama gue??
Cuma karna hal sepele itu??Hhhh..
Lupakan!"Kenapa belum berangkat?" Suara itu nyaris membuat gue spot jantung.
"Lagi nungguin temen gue."
"Ini udah mau jam tujuh, ntar kalo lo telat gimana?"
"Iya juga sih,"
"Yaudah, biar gue temenin naik bus. Ayok."
"Tap--"
Johnny langsung narik tangan gue dan kita langsung pergi ke halte kedua untuk menunggu bus lewat.
###
"Omaigattt... itu siapa? Kok ganteng banget sih??"
"Anjirr, gue embet juga ntar.."
"Ganteng2 kok naik bus.."
Berbagai macam pujian dari kakak kelas di layangkan oleh Johnny yg sekarang ada di samping gue..
"Sampai jumpa!" Seru Johnny sambil melambaikan tangannya ke gue.
Setelah membalas lambaian tangan dari Johnny, gue langsung masuk ke area sekolah gue dan langsung menuju kelas gue.
Dan pelajaran pertama pun di mulai.
Sesosok pria bertubuh tinggi memasuki kelas kami lengkap dengan buku pelajaran dan tak lupa dengan mistar panjang yg selalu ia bawa.
Sebut saja namanya pak Lay.
Dia adalah salah satu guru yg bisa di bilang paling merakyat dengan murid2 di sekolah ini.
Mungkin dengan wajah yg sangat tampan membuat semua siswi jatuh hati bahkan sampai guru2 wanita pun.
Jujur waktu pertama kali ngelihat pak Lay, gue langsung terpesona dengan tampang yg sungguh menggoda.
Tapi waktu itu hati gue udah terlanjur buat kak Yuta.
###
Hampir sehari ini, gue sama sekali gak ngeliat Jaehyun. Dan yg lebih parah nya lagi, segerombolan kakak kelas centil menghampiri gue dan ingin tau tentang Johnny.
Ini sungguh menyebalkan.
Bukan hanya kakak kelas, bahkan temen sekelas gue pun melakukan hal yg sama.
Gue pergi ke kantin sendirian tanpa ada yg menjemput gue di kelas.
Bahkan Lala, Audrey, dan Dea juga tidak menjemput gue.
Segala unek2 gue layangkan di otak gue. Bagaimana tidak, seorang teman lebih memilih pacar dari pada temannya sendiri.
Bukkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic of Love ✔
Fanfiction"Kapan sihh lo nerima gue??" "Sorry Hyun, tapi gue cuma nganggep lo sebagai teman." "Sampe kapan sih lo mau nunggu si Yuta cinta sama lo?" "Sampe gue ngerasa lelah buat bertahan." "Terserah apa kata lo. Yg penting gue bakal nungguin lo sampe lo gak...