"Kapan sihh lo nerima gue??"
"Sorry Hyun, tapi gue cuma nganggep lo sebagai teman."
"Sampe kapan sih lo mau nunggu si Yuta cinta sama lo?"
"Sampe gue ngerasa lelah buat bertahan."
"Terserah apa kata lo. Yg penting gue bakal nungguin lo sampe lo gak...
Gue langsung ngeliat siapa orang itu, dan gue kaget setelah melihat siapa orang itu. Dan ternyata orang itu adalah..
Kak Yuta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue sempat gak percaya karna yg di pikirian gue cuma ada nama Jaehyun dan sekarang yg datang nolongin gue malah kak Yuta.
"Bos, dia gak mau minggir." Ujar pak supir sambil terus mengklakson kak Yuta yg masih duduk di atas motor maticnya.
"Udah tabrak aja." Singkat Sehun yg langsung membuat mata gue membulat.
"Jangan tabrak dia!" Teriak gue yg kemudian langsung membuka pintu mobil di samping gue. Namun gue sempat merasa ada tangan yg nahan gue tapi gue tetap berusaha untuk terlepas dari pegangan itu.
Dengan sekuat tenaga, gue lari menghampiri kak Yuta dan langsung berdiri di depannya.
Gue sengaja berdiri di depan kak Yuta biar Sehun gak nabrak kak Yuta. Gue tau Sehun gak mungkin nabrak gue.
Akhirnya usaha gue berhasil. Sehun terlihat keluar dari mobil mewahnya tak lupa di kawal dengan beberapa bodyguard nya yg rata2 berbadan besar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gila ni orang, mau maju ke depan aja di kawal sama bodyguard yg banyaknya yg kayak gini apalagi kalo mau bawa gue ke Hongkong?? Mungkin bodyguard nya yg ikut ngawal satu pesawat:'v
"Hajar dia." Bisik Sehun ke bodyguard nya namun gue masih bisa mendengar bisikannya itu.
Tak lama kemudian, gue ngeliat semua bodyguard yg kira2 banyaknya ada 11 orang langsung nyerang kak Yuta yg cuma sendiri.
Pikiran gue seketika langsung jadi blank. Gue gak tau harus ngelakuin apa2 karna saat ini tangan gue di pegang oleh Sehun.
Gue ngeliat Sehun yg tertawa puas saat melihat kak Yuta yg terbaring lemah.
Gue langsung teriak minta tolong karna cuma itu yg dapat gue lakuin sekarang.
Gue langsung meneteskan air mata gue bukan karena gue mau di bawa Sehun ke hongkong, melainkan gue ngeliat kak Yuta yg sekarang mukanya udah penuh dengan luka lebam.
