🎓27💧

33 4 0
                                    

Kejadian tadi siang di apartemen Jaehyun terus buat otak gue berkata2 tak jelas. Bagaimana tidak, Jaehyun merebut first kiss gue secara tiba2 dan anehnya gue sama sekali gak menolak hal itu.

Yaa sebenarnya sih Jaehyun nyium gue udah dua kali, tapi gue masih menganggap kalo tadi itu adalah first kiss gue.

Gue memang sama sekali gak ngebalas ciuman brutal itu karna memang gue bukan good kisser kayak si Audrey.

Lupakan tentang ciuman gila itu karna gue baru aja dapat kabar kalo besok adalah pengumuman kelulusan bagi kelas dua belas.

Dan itu berarti gue harus siap2 kehilangan kak Yuta. Awalnya gue masih seneng karna gue ngeliat kak Yuta belum pergi.

Yaiyalah kak Yuta belum pergi. Kan dia belum denger pengumuman kelulusan, ntar kalo dia gak lulus gimana? Tapi masa iya seorang kak Yuta gak lulus?? Ajaib!

###

Gue melewati pintu gerbang sekolah gue yg cukup tinggi dengan perasaan yg campur aduk. Antara seneng karna bisa ngeliat kak Yuta akan lulus dan sedih karna bentar lagi kak Yuta bakal pergi ke Filipina.

Setelah kejadian waktu itu, hubungan gue sama kak Yuta sama sekali belum membaik. Dan perkiraan gue salah kalo ternyata kak Yuta suka sama gue.

Buktinya tadi siang dia boncengan sama Rose. Kenapa mereka gak naik mobilnya Rose? Kenapa harus naik motor? Yaitu karna mereka mau nunjukin ke semua orang kalo mereka udah balikkan.

Brakkk

Gue ilang fokus sampe2 gue nubruk tiang beton di depan gue. Mana banyak yg liat lagi..

Lagian kelas dua belas yg lulus kok malah gue yg greget yak? Masa iya gue seneng kalo kak Yuta gak lulus? Haha..

"Ikut gue!" Satu tarikan langsung buat gue tersentak dan mencoba melihat siapa yg udah buat gue kaget.

Lala. Tumben dia datang sepagi ini? Biasa nya udah bel baru dia datang...

"Kenapa sih La?" Tanya gue yg menghentikan langkah kami.

"Gue mau ngomong sama lo! Penting."

"Yaudah ngomong aja,"

"Bukan di sini Vanya...."

"Trus dimana?"

"Di belakang kelas gue."

Dan benar saja, Lala ngebawa gue ke belakang kelasnya dan keadaan di sini sama sekali gak ada orang selain kita.

"Sepenting apa sih sampe harus ngomong di sini?" Tanya gue yg memulai percakapan.

"Lo tau kan ini hari apa?"

"Ya tau, hari kamis kan.." gue ngejawab seadanya karna gue mulai tau maksud 'hari' dari Lala.

"Lo gak usah nyembunyiin rasa sakit hati lo. Gue tau lo tau yg sebenarnya,"

"Trus lo mau apa?" Tanya gue.

"Kenapa lo sekolah hari ini? Seharusnya lo gak sekolah. Apa lo udah siap nahan air mata lo?"

"Seenggaknya gue bisa ngeliat kak Yuta untuk yg terakhir kalinya."

Gue tau, mungkin Lala gak rela kalo gue nangis pas pengumuman kelulusan untuk kelas dua belas. Tapi gue harus seneng ngeliat kak Yuta lulus.

Percakapan kita selesai dan gue mutusin buat balik ke kelas gue.

###

Saat ini semua siswa di sekolah gue di kumpulkan untuk mengikuti pengumuman untuk kelas dua belas di aula sekolah gue.

Magic of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang