11.

2.3K 124 0
                                    

"Kak pliss, aku mau kita balikan"Mita terdiam sambari membulatkan matanya tak percaya.

"Mit..lo gak papa" tanya Tara khawatir. Mita hanya menggeleng singkat.

"Maaf la, gue udah suka orang lain" kata Satria sambari tersenyum tipis. Laila pun diam membeku, tak lama kemudian dia menghela nafasnya pelan.

"Hah......okey, aku ngerti dan terima kasih buat semuanya tapi kak, bisakah kakak temani aku saat terakhir kalinya, untuk yang terakhir aku tak akan bisa kembali lagi bisakah, hanya sebagai kakak" kata Laila pelan.

"Maaf gue gak bisa" Satria menolak dan segera pergi dari sana meninggalkan Laila yang mulai menangis tertahan. Mita hanya mencuramkan alisnya saat mendengar jawab Satria yang menurutnya kejam.

"Yah...mungkin aku tak bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya kak, selamat tinggal aku menyayangimu" kata Laila tersenyum tipis lalu berjalan pergi ke arah sebaliknya dari arah Satria.

"Ayo balik tar" ucap Mita lalu bangkit. Tara hanya mengangguk dan mengekor pada Mita kembali ke kelasnya.

¤¤¤

"Habis kemana kalian??" tanya Cindy yang sudah duduk manis sambil memakan sebuah roti di dalam kelas.

"Hah...capek banget gue, lo jahat banget tar" kata Mita membuat Cindy salah paham.

"Tapi lo seneng kan hahaha" jawab Tara sambari tertawa. "Ka...kalian habis ngapain??" tanya Cindy mencuramkan alisnya.

"Habis main" jawab Tara.

"Apa?? Habis main?? Main apa?? Jangan jangan?? Astaga lo kok gitu sih mit, masa depan lo bisa hancur kalo kayak gini, lo juga tega banget sih lo hancurin masa depan sahabat gue, terus sekarang lo mau tanggung jawab kalo sampek dia kebobolan hah awas aja kalo lo kabur terus...bla...bla..bla...." Cindy terus saja berbicara tanpa titik koma kayak orang kesurupan kotib yang kalo ceramah bisa 3 jam lamanya.

"Hah....." kata Tara dan Mita melongo. "Eh...lo salah paham cin, kita main kejar kejaran kok, bukan main begituan" jelas Tara membuat Cindy berhenti berbicara.

"Tau nih parno bener sih lo nyet" kata Mita sambari menoyornya.

"Oh...gue kira kalian main gituaan" kata Cindy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lo habis lihat film biru ya semalam, kok parno bener hari ini" kata Tara sambari duduk di kursi.

"Ye gue bukan lo yang setiap hari nonton begituan kali" ucap Cindy mutar bola matanya malas.

"Enak aja lo bilang, gue lihatnya seminggu sekali tau" kata Tara jujur.

"Hehe jujur bener lo jadi orang, aib sendiri lagi yang dibukak, goblok bener yak jadi orang" sahut Mita sambari menoyornya. Tara hanya tertawa konyol sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

¤¤¤

"Maaf kita kalah" kata Tio mewakili tim futsalnya.Luna hanya terdiam melihat mereka dengan wajah kecewa.


"Sorry lun" kata Zidan sebagai kiper dari tim futsal kelas mereka.

"Lo sih dari tadi kebobolan mulu, mikir apaan sih" kata Tio kesal.

"Ya sorry yo gue kurang fokus tadi"

"Mangkanya minum aqua dulu, nih minum" Tio menyodorkan sebotol aqua pada Zidan.

"Goblok bener sih lo tambah promosi, sejak kapan lo jadi seles aqua hah.." kata Sarah yang mulai kesal dengan perdebatan mereka.

"Ya gue bukan seles, cuma kemaren mak gue tuh dapet aqua dari pak RT soalnya kemaren tuh pak RT lagi hajatan, masak para tetangga dikasih sebotol lah mak gua dikasih sekardus sama pak RT aneh kan dia" jelas Tio malah curhat. Luna pun hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi dari sana.

"Yah lun jangan marah dong"

"MAAF..." kata mereka serempak.

"Apaan sih kalian, ayo balik ah lagian kalian jugak udah berusaha kan, jadi ya udah, udah kalah jugak ayo balik gue mau traktir pizza nih" kata Luna tersenyum tipis sambari terus berjalan.

"HAH...AYE LUNA KEREN DEH" sorak mereka senang lalu mengejar Luna.

¤¤¤

"Eh.. rame bener di luar ada apaan sih" tanya Mita saat mendengar tawa para siswa yang bising.

"Gak tau, emang gue pikirin" sahut Cindy santai sambari memainkan handphonenya.

Tak lama kemudian Luna dan anan kelasnya masuk dengan membawa beberapa kotak pizza yang tadi dipesan oleh Luna. Mata Cindy langsung berbinar saat melihat kotak kotak pizza tersebut.


"Pizza nih, makan yuk" kata Luna sambari membuka kotak pizza yang dibawanya.

"Aye...siapa nih yang traktir" tanya Mita mendekati teman temanya.

"Gue yang traktir, udah nih makan" kata Luna menyodorkan sekotak pizza pada Mita dan Cindy.

Cindy pun langsung semangat dan dengan cepat dia langsung menyambar sepotong pizza.

Belum aja Cindy menggigit pizza tersebut, eh...udah diambil aja sama Mita.

"Katanya lagi diet, gak boleh makan ini penuh lemak jahat" kata Mita dengan muka yang minta ditonjok, ngeselin banget.

"Yah...mit cuma dikit kok" kata Cindy memohon.

"No..no...lihat pipi lo tuh, udah kayak bakpau tau gak"

"Tapi gue pengen"

"Ya udah nih" kata Mita memberikan setengah dari sepotong pizza tersebut.

"Yah.. kok cuma segini sih, tega ya lu"

"Gue lakuin demi kebaikan lo, lagian nih lihat banyak banget dagingnya ntar tambah melar badan lo"

"Hu..hu...tega lo hiks..."

"Alay deh, gue ambil nih" kata Mita dan Cindy langsung melahap pizzanya agar tak diambil oleh Mita.




Hah...maaf ya guys telat update, lagi sibuk daftar sekolah soalnya, maaf ya T-T

Yah...semoga kalian maafin gue deh, dan semoga kalian sukak part ini^-^

Makasih udah baca cerita gue^-^, sampai ketemu minggu depan guys ^-^ salam bakwan tahu^-^

Strange WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang