20

2.1K 107 0
                                    

"Widihhh...bagus banget sumpahhh" teriak Cindy heboh.

"Santai aja kali mbak" kata Mita tak lama kemudian dia juga berteriak "WOWWWWW SEJUKKK BANGETTT GILLLAAA (buak)" Luna memukul kepala  Mita hingga dia memekik.

"Mulut apa corong sih,keras bener" ketus Luna.

"Foto...foto..." pinta Cindy siap dengan  kameranya.

"Widihhh ayok ayokk" Ray girang sendiri.

"Yee semangat amat lo monyong" Kata Cindy nabok si Ray.

"Wkwkwkwk kena tabokk lo" ejek Rio mengacak acak rambut si Ray.

"Apaan sih lo" umpat Ray menendang kaki Rio.

"Sakit bangke" umpat Rio memegang kakinya.

"Lun kesana yuk, banyak bule cuy" kata Mita girang dan menyeret Luna kearah para turis.

"Mau kemana??" tanya Satria menghalangi jalan mereka.

"Mau cari cowok gue" sahut Mita dengan mata yang tajam seperti ingin memakan para turis tersebut.

"No..no..tidak boleh"

"Ih... sapa lo, gue masih jomblo kali" kata Mita dengan muka yang minta di tonjok.

"Gak boleh,lo punya gue" kata Satria langsung menggendongnya kayak nyulik anak orang.

"Haih....gue cari sendiri aja deh" kata Luna lalu berjalan kearah para turis. Kurang beberapa langkah dari para turis eh..tiba tiba ada yang narik tanganya dari belakang hingga dia membentur dada pria itu.

"Haduh...goblok bener sih" umpat Luna melihat pria itu, ternyata si Rio.

"Mau kemana??" tanya Rio dengan tatapan cemburu.

"Mau ke cogan haha, kenapa emang ikut?? ayok disana juga ada cewek bule kok, ayokk" Luna menyeretnya kesana tapi dengan cepat Rio menariknya kedalam pelukanya.

"Gak mau, gue maunya sama lo" kata Rio sambari memeluk Luna.

Luna terdiam sesaat kemudian dia melepaskan pelukan Rio.

"Kalo gitu, bisa gak lo jadi cowok yang pekaan" kata Luna menatapnya sesaat lalu pergi.

Rio hanya tercengang, dia terdiam dan tak lama dia mengejar Luna dan memeluknya dari belakang.

"Lo mau gak jadi pacar gue" bisik Rio membuat Luna terharu dan menangis.

"Hiks...hiks..." tangis Luna tersedu.

"Loh kok lo nangis sih??" tanya Rio bingung.

"Benci gue sama lo" kata Luna membuat wajah Rio jadi masam.

"Kenapa??" tanya nya memberanikan diri.

"Habis lo nembak gak so sweet, tapi gak papalah, berhubung gue sayang sama lo, gue mau" tiba tiba pipi Luna berubah menjadi merah dan dia tersenyum manis.

"Hah??" tanya Rio masih kaget.

"Lo gak tuli kan, ya udah gue mau cari temen bule dulu" kata Luna tanpa ekspresi lalu meninggalkan Rio tak lama kemudian Rio menariknya.

"Gak boleh, lo udah jadi punya gue" kata Rio membopong Luna dan membawanya pergi.

Luna hanya tertawa melihat wajah kesal.

"Hoi...fotoin dong, jangan pacaran mulu lo, mentang udah jadian lo, apalah gue" kata Cindy pada Luna dan Rio.

"Sirik aja lo dasar jomblo" sahut Rio mengejeknya.

"Hahaha ya udah sini lah emang si Ray kemana??" tanya Luna mengambil kamera dari tangan Cindy.

"Noh..lihat sendiri" kata Cindy dengan kesal melirik kearah Ray yang dikelilingi para cabe.

"Kok lo gak marahin sih"

"Emang siapa gue" kata Cindy terdengar sedih.

"Em...ya udah sono ambil pose"

"Hahaha...oke..oke"

'Sorry cin gue gak tau hidup lo sengenes itu' batin Luna saat melihat senyum palsu sahabatnya itu.

Jpret....

"Ding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ding..bagus, nah kalo gini gue baru percaya kalo lo model" kata Luna mendekati Cindy.

"Minta ditonjok kali ya lo" umpat Cindy kesal.

Rio hanya melihat mereka sambari duduk diatas pohon kelapa yang menggelantung ke bawah.
-
-
-
-
-
-

Wokeh..jumpa minggu depan guys, salam bakwan tahu 😁😁.

Strange WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang