Epilogue pt. 1

5.8K 1K 219
                                    

- ini pake setting beberapa bulan kemudian ya -

.

.

.

"kak, ayooo cepetan berangkat!!!" jiwoo memekik pada sang kakak yang masih asyik mendudukkan diri di depan televisi.

"bentar, ftvnya belom abis nih." ucap seongwoo enteng.

"duh, itu nanti akhirnya yang jahat ketabrak mobil terus tobat. udah ayo cepetan!"

"loh, kok kamu tau?" tanya seongwoo seraya memasang muka takjub.


jiwoo mendengus. tolong, itu ftv indosiar kapan bisa susah ditebak endingnya?

"kakak enggak berdiri sekarang aku keluar cari ojek nih! satu... dua... ti..."

"iya, iya, kamu nih sejak sama daniel kenapa jadi galak gini sih?" seongwoo buru-buru berdiri dan mematikan tv.

"abisnya kakak sendiri yang bilang mau nganter aku. tapi malah ngeberatin ftv!"


hari ini ada acara kecil-kecilan di rumahnya daniel buat syukuran karena udah direkrut dan bakalan ikut diklat pra-jabatan. sebenernya enggak cuma daniel, tapi semua temen di kelasnya juga udah keterima di kantor PLN, cuma cabang penempatannya beda-beda. 


daniel di surabaya, seongwoo di bandung, minhyun di bogor, dan masih banyak lagi. yang paling jauh sih jaehwan, dapet penempatan di riau. awalnya dia juga berat mau ninggalin sumberpucung yang telah memberikan dia banyak kenangan. tapi ya mau gimana lagi, udah bayar UKT sembilan juta per semester masa mau mengundurkan diri gitu aja?


syukuran ini jelas dihadiri banyak orang, enggak cuma temen sekelas, tapi siapa aja yang sekiranya akrab sama daniel juga diundang. bentar lagi dia udah enggak di malang, kapan lagi bisa ngumpul dan ngundang mereka semua. ya biarpun cuma surabaya yang jaraknya cuma 95 km dari malang. ya udahlah maklum aja orang tajir mau ngundang orang berapa aja dompetnya enggak bakal jadi tipis.


vario yang seongwoo kendarai pun sampai di rumah bercat biru muda yang terletak di kawasan dinoyo royal park. sebenernya acaranya itu habis ashar, tapi kan dulu jiwoo pernah janji bakal ke rumah daniel buat ketemu sama mamanya, jadi dia dateng lebih awal buat bantu-bantu. kaya junghwa pas ultahnya seongwoo dulu.


jiwoo deg-degan setengah mati. iya, dia tau enggak mungkin daniel punya mama galak. cuma dia bingung kudu kenalan pake cara yang kayak gimana. 


"aduh... yang mau ketemu camer, kakinya tegang mulu dari tadi." cibir seongwoo setelah mengunci stir motornya di depan rumah daniel. 


sejak insiden baku hantam setelah nobar arema waktu itu, seongwoo pun mulai membuka pikirannya. bagaimana pun adiknya itu tetep berhak punya pacar. meskipun di mata seongwoo, jiwoo sama sekali belum dewasa. toh, daniel juga enggak kelihatan main-main dengan perasaannya. jadi ya seongwoo enggak ada pilihan lain selain ngasih izin.


seongwoo mengetuk pintu rumah daniel yang terbuka. seketika dia langsung disambut oleh daniel yang masih berpakaian santai, kaus oblong warna biru dan celana pendek selutut.

"wah, akhirnya dateng juga. masuk, masuk..." sambut daniel dengan wajah riang. dua kakak beradik itu pun beriringan memasuki rumah daniel. yang bikin beda, satunya jalan sambil ngedongak sok ganteng, satunya lagi nunduk sambil pusing sendiri gara-gara hatinya ketar-ketir.

Oh Little Girl • kang daniel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang