12)

58 7 0
                                    


~Greyson's POV~

"Asik dapet pajak!!" Teriak Kylie bahagia.

Sekarang aku sedang berada di kantin sekolah, tentunya bersama ketiga temanku dan pacarku seorang. Mereka bertiga sedang ku traktir untuk merayakan jadiannya aku dan Avril.

"Gue mau somay ya, Grey?" Tanya Brandon yang ku balas anggukan.

"Grey, kamu gak pa pa nih traktir mereka?" Tanya Avril penuh perhatian.

Ah, matanya. Satu-satunya mata yang dapat membuatku merasa seperti tidak menapak kan kakiku di tanah.

"Gak pa pa kok. Lagian yang aku traktir mereka-mereka doang. Kecuali kalo aku traktir anak-anak satu sekolah. Bangkrut aku." Jawabku lalu mencubit pipi Avril.

Avril yang ku perlakukan seperti itu hanya tersenyum manis sambil menunduk agar pipinya yang memerah tidak dapat ku lihat. Padahal masih saja dapat terlihat, dan itu membuatnya semain manis.

"Cimol my ayang beb. Aaaaa mmmm.." Ucap Kylie yang memasukkan cimol kedalam mulutnya. Tiba-tiba seorang laki-laki datang dan duduk di samping Kylie.

"Hai." Sapa sang laki-laki yang ternyata adalah Stanley. Iya, Stanley.

Kylie yang biasanya akan risih bila ada Stan, kali ini hanya diam. Menikmati cimolnya dengan khusyu.

"Gue gabung ya." Ucap Stanley. Aku melirik ke arah Kylie yang masih saja bungkam. Lalu Avril mengangguk tanda meng-iyakan.

"Av, kok tumben Kylie diem aja ada Stan?" Tanyaku berbisik kepada Avril.

"Gak tau deh. Udah baikkan kali ya mereka?" Tanya Avril balik padaku.

"Iya kali ya? Biasanya mereka kayak Tom & Jerry." Ucapku.

"Ah, itu mah kartun kesukaan kamu." Ucap Avril yang ku balas tawaan khas milikku.

Tiba-tiba Brandon dan Emanuel datang sambil membaawa semangkok soto dan sepiring somay.

"Wes, ada Stan. Kyl, ada Stan nih." Kompor Emanuel yang baru saja duduk.

Kylie yang digoda hanya diam. Entah mengapa Kylie menjadi pendiam setelah Stan datang. Jangan-jangan...

"Kyl, lo lagi sariawan ya?" Tanyaku memberanikan diri.

"E-ha? Iya nih, hehee.." Jawab Kylie gugup. Dan ia menjadi tambah gugup begitu Stan senyum ke arahnya.

Acara makan kami terselesaikan dengan hawa canggung. Entah mengapa, tapi hawa ini membuatku tidak nyaman.

Sampai akhirnya, "Guys, gue duluan ya. Bye.." Ucap Stanley lalu pergi dari meja kami entah kemana.

"Kyl, lo kenapa deh?" Tanya Avril yang merasa hawa kecanggungan juga.

"Gak. Gak pa pa kok. Hehehee.." Jawab Kylie yang ku jamin berbohong.

"G-gue ke toilet dulu ya. Bye." Pamit Kylie lalu berlari pergi menuju toilet, katanya.

"Av, kenapa deh si Kylie?" Tanya Brandon yang merasa Kylie aneh juga.

"Au, tadi pas gak da Stan, santai aja." Lanjut Emanuel.

"Gue juga gak tau." Jawab Avril. Lalu kami ber empat memilih untuk kembali ke kelas masing-masing. Tapi sebelun aku kembali ke kelas, aku mengantar Avril terlebih dahulu menuju kelasnya.

"Gausah dianterin juga aku bisa tau.." Ucap Avril ketika kami sampai di depan pintu kelas nya.

Iya memang, dia bisa aja ke kelas sendirian tapi jujur aku khawatir. Khawatir ada yang bakal nyakitin Avril, kita belum jadian aja dia udah kena banyak masalah, apa lagi sekarang udah jadian. Ya kan? Siapa yang gak khawatir coba?

Blame Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang