15)

55 5 0
                                    


~Greyson's POV~

Kemarin aku di bentak oleh ayahnya Avril. Kalian pikir itu akan membuatku mundur? Jelas tidak, justru aku semakin gigih untuk meminta restu dari ayahnya Avril.

"Bro, lo mau ngapain sih beli ketoprak? Tumbenan banget" Tanya Brandon padaku.

Iya, kami sekarang ada di tukang ketoprak, aku meminta Brandon menemaniku. Kemana Emanuel? Iya sedang latihan futsal, jadi tidak bisa ikut.

"Iya, gue mau beliin ayahnya Avril ketoprak. Soalnya kata Bang Jeno, ayahnya suka makan ketoprak" Jawabku.

"Buset, lo gak mundur gitu abis di bentak?" Tanya Brandon lagi.

"Ya enggak lah, gue kan gentle man, dan gue bener-bener sayang Avril. Ini cara gue buat buktiin ke ayahnya kalo gue gak main-main" Jawabku lalu membayar ketoprak yang telah jadi.

"Lo mau ikut gue gak?" Tanyaku.

"Gak ah, lo anter gue ke tempat latihannya Emanuel aja. Gue ganggu lo ntar" Jawab Brandon lalu aku mengantar Brandon menggunakan mobilku.

"Gue doain sukses ya bro" Ucap Brandon sebelum turun dari mobilku.

"Siipp makasih yaa!!" Balasku lalu menancap gas mobilku menuju rumah Avril.

*tok tok tok*

"Assalamualaikum.." Ucapku.

"Wa'aaikumsalam.. Eehh Greyson.." Bang Jeno membuka pintu dan menyapa ku

"Ada apa nih? Nyari Avril?" Tanya Bang Jeno.

"Ah nggak bang, mau ketemu ayahnya abang boleh? Ada gak?" Tanyaku balik pada Bang Jeno.

Alis Bang Jeno tiba-tiba naik saat mendengar kata kata ku, "Serius lo?"

"Hehe iya bang, ini gue beliin beliau ketoprak buat ayah lo dan Avril" Jawabku.

"Wah salut gue sama lo, Grey. Patang nyerah juga ya lo" Ucap Bang Jeno senang.

Aku tersenyum dan menggaruk belakang kepala ku, "Gue mau buktiin bang, gue bener-bener sayang sama adek lo"

Bang Jeno mengangguk, "Gue bisa lihat itu, semoga ayah juga bisa lihat. Gue suka sama ke gentle an lo, Grey. Gue doain ayah setuju sama lo deh, jarang-jarang ada cowok kayak lo, tau"

"Masuk dulu kuy, sebentar gue panggilin ayah" Ucap Bang Jeno.

"Thanks bang" Balasku lalu duduk di sofa ruang tamu rumah Avril.

Ia menepok pundakku lalu beranjak menaiki tangga, ketukan pintu terdengar dari tempat aku duduk. Dan ketika mendengar nya aku langsung merasa tegang.

"You got this, Grey.."

Aku menghela nafas dalam-dalam dan mengusap telapak tangan ku dengan keras sebab sekarang terdengar suara telapak kaki berjalan kearahku dan aku merasa lebih tegang sekarang.

Semakin terdengar suara langkah kaki tersebut semakin cepat jantung ku berdetak seolah olah sedang di kejar anjing buas, seolah olah aku akan-

"Mau apalagi kamu?" Suara rendah dan tegas memberhentikan pikiran ku sesaat.

Aku tersenyum kecil, "Om.."

Aku mendekat untuk salim tetapi Ayah Avril malah mengabaikan tangan ku. Dengan canggung aku menarik kembali tangan ku dan mengusap paha ku.

“Ada apalagi kamu kesini?” Ia menatap ku dengan muka datar tapi dengan tatapan membunuh.

“Ah ini om saya beliin ketoprak tadi, ketoprak-"

“Bang Jimmy?” Ayah Avril memotong ucapan ku dengan menebak dengan tepat nya dimana aku membeli ketoprak nya.

“I-iya om hehe.." Jawabku.

Alis beliau naik dan mulut nya terbuka sedikit seolah ingin berkata sesuatu jadi aku menyerahkan bungkus ketoprak tersebut ke beliau dan ia menerima nya dengan senang hati.

Ia mengangguk, "Boleh juga kamu, ya sudah makasih ya.. Dan..." Ayah Avril menggantung ucapannya yang mana membuat jantungku semakin berdebar.

"Kalo kamu bener-bener serius sama Avril, buktiin” Lanjut ayahnya Avril.

“Iya om, saya bener bener akan buktiin kok” Ucapku lalu senyum.

Ia mengangguk lalu kembali menaiki tangga dengan membawa bingkisan dari ku.

Saat sudah tak terlihat lagi sosok bapak-bapak itu, aku melemparkan kepalan tangan ku ke udara.

“Yes!” Teriakku. Aku senang bukan main saat ini.

Bang Jeno tersenyum dan menepuk pundakku, "Nah kan alhamdullilah deh lo udah mulai di setujuin”

“Iya bang, ah makasih banyak ya bang” Ucapku sambil memeluknya ala pria.

“Alah gue ngapain emang nya, semua nya lo kok yang niat” Ucap Bang Jeno sambil membalas pelukanku.

Aku hanya tersenyum sambil melepas pelukan kami.

"Oke deh bang, gue balik yaa.. Makasih sekali lagi" Ucapku.

"Siaapp!! Sama-sama Grey" Balas Bang Jeno.

"Oh iya bang, jangan kasih tau Avril ya kalo gue dateng. Biarin rahasia aja" Ucapku.

"Sip siipp" Ucap Bang Jeno.

"Oke gue cabut, byee" Pamitku sambil masuk kedalam mobilku.

"Tiati Grey!!" Teriak Bang Jeno.

Aku mengangguk lalu menyalakan mesin mobilku dan melajukannya menuju perjalan pulang dengan perasan amat gembira.

"I’m getting closer, Av.." Gumamku sambil tersenyum.

-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-°-

Wuhuuwww!! Grey gas teruuuss!!

Happy new year for you guys all!! Semoga harapan positif kalian bisa terwujud di tahun ini, aamiin..

Btw, BM dikit lagi tamat loohh.. Few chapters left and we're wrap!! Maaf ya kalo J sama C jarang publish, biasa, tugas sekolah.

Soooo, vomments jangan lupa!! Thankiee!!

-J & -C❤❤

Blame Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang