11)

67 8 1
                                    


~Avril's POV~

Hari sudah mulai larut dan aku baru saja sampai rumah setelah seharian bersenang senang bersama teman teman ku.

Aku mandi dan ganti baju, berganti kedalam celana pendek dan tanktop hitamku. Lalu aku melepas rambutku yang tadi nya terikat dan menjatuh tubuh ke kasur. Sambil menghela nafas dengan lega.

"Capek juga ya.." Gumamku.

Aku mulai menutup mata, tetapi sebelum aku bisa tidur aku mendengar ketukan dari jendela kamar ku yang mana membuatku membuka mata dan terkejap sesaat.

"Siapa disitu?" Tanyaku penasran. Aku perlahan mengambil buku matematika tebal di meja samping kasur ku dan perlahan berjalan ke jendela.

"Please please please, gue belom mau mati." Ucapku asal.

"Okay Av.. Gak ada apa apa." Semangatku pada diri sendiri. Aku menghela nafas sebelum membuka jendela nya, dan melempar buku matematika yang di tangan ku ke arah tubuh yang jatuh ke dalam kamarku.

"Bang Je-" Teriakkan ku terpotong sebab sebuah tangan mendekap mulut ku.

"Sshh ini gue, Greyson" Ucap sang tubuh. Mata ku melebar dan pipi ku berubah menjadi kemerahan ketika menyadari seberapa dekat nya wajah kami. Wajah nya hanya beberapa inchi jauhnya dari milikku.

Ia melepaskan tangan nya dari mulut ku,"G-greyson,lo ngapain??" Tanyaku gugup.

"Ikut gue deh." Ucap Grey. Ia tersenyum dan menarikku ke jendela.

"Mau kemana??" Tanyaku heran.

"Udahh ikut aja, eh tapi gue saranin ganti baju deh." Ucap Greyson lalu ia terkekeh.

Pipiku berubah merah ketika menyadari aku hanya mengenakan tanktop. Aku memukul nya pelan, lalu meninggalkan nya untuk ganti baju. Aku memilih baju sabrina putih dengan celana jeans pendek.

"Kita mau kemana sih, Grey?" Tanyaku yyang masih penasaran.

Grey hanya diam, mata nya tertempel pada ku yang mana membuat aku salah tingkah,"G-greyson?"

"Ha? Oh a-ayo lewat sini" Greyson menggelengkan kepala nya lalu menarik tangan ku ke jendela.

"Kenapa gak lewat pintu aja?"

"Gua kan diem diem kesini, udah ayo"

"E-eh gimana cara nya??"

"Gua turun, lo loncat"

"Hah?! Grey lo udah gila??"

"Sshh percaya sama gue Av. Gue bakal nangkep lo, tenang. Chill baby girl."

"G-gak. Gak mau, kalo gue mati gimana?"

"Astaga Av.. Gue gak bakal biarin itu terjadi lah. Percaya deh sama gue.."

Aku menatapnya dengan tidak yakin, dan mata nya seolah memohon padaku untuk mempercayai nya.

Aku menghela nafas, "Yaudah, tapi janji ya lo, nangkep gue."

Ia tersenyum lebar,"Iyaa janjii"

Dengan begitu Greyson keluar dari jendela dan meloncat pada pohon. Lalu kemudian perlahan memanjat turun hingga akhirnya ia sampai ke bawah dengan aman selamat sentosa.

"Loncat." Perintah Greyson. Aku menarik nafas dalam dalam sebelum keluar jendela dan melihat Greyson sudah siap sedia di bawah.

"Okay Av, you can do this." Semangatku untuk diri sendiri. Tanpa berfikir lebih jauh, aku melangkahkan kaki ku dan dalam sekejap aku merasa diriku jatuh dan angin meniup rambut ku ke arah arah tak tertentu.

Blame Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang