8 - DI SEKOLAH [2]

1.9K 52 0
                                    


{Author pov}

Adis dan mamanya diam berjalan menuruni anak tangga  dan sesampainya di lantai 1 adis membuka percakapan.

"Ohya mama pulang sendiri aja ya, adis masih ada keperluan ekstra di sekolah" ucap adis.

"Yaudah, kamu hati-hati ya" ucap mama mengelus puncak kepala adis dan pergi meninggalkan adis di sekolah.

Adis mengangguk iya.

"Dah mama" ucap adis tersenyum melambaikan tangan ke mama.

"Dah sayang" balas mamanya adis.

Mamanya adis pergi menuju ke parkiran kemudian adis membalikan badannya dan bertatapan langsung dengan fakhri.

Adis terkejut "Aku kira siapa" kata adis membuang nafas lega.

Fakhri menaikkan sebelah alisnya "emang aku siapa?" tanya fakhri.

"Ya aku kira kamu siapa tiba-tiba muncul di belakang aku, mangkanya aku kaget" jawab adis memperjelas.

"Oh" fakhri ber oh riah.

"Aku baru aja dateng terus lihat kamu berdiri di situ yaudah aku samperin" lanjut fakhri.

"Aku tadi mau jemput kamu di kelas eh ketemu kamu disini" lanjut nya lagi.

"Oh, yaudah yuk kumpul" kata adis menarik tangan fakhri menuju ke aula.

Adis dan fakhri sudah sampai di aula dan ada beberapa siswa/i yang sudah kumpul untuk mengikuti rapat ekstrakurikulernya.

Mereka semua membentuk barisan begitu juga adis dan fakhri. Ketua ekstrakurikuler pecinta alam memberikan pengumuman.

"KEBETULAN SEKOLAH KITA LIBUR 2 MINGGU, HARI SENIN BESOK KITA AKAN MENGADAKAN PENANJAKAN KE RANU KUMBOLO DI BROMO JAWA TIMUR SELAMA 4 HARI 3 MALAM. SAYA SELAGI KETUA EKSTRA PA AKAN MEMBERIKAN SURAT UNDANGAN UNTUK ORANG TUA DAN DI KUMPULKAN PADA HARI-H SAAT MAU BERANGKAT! BAGI YANG TIDAK HADIR SAYA ANGGAP TIDAK IKUT~~

Ketua ekstrakurikuler masih memberikan pencerahan/pengumuman tiba-tiba ada perbincangan.

"Wow enak tu, ikutan ah" kata adis ngomong sendiri.

Fakhri yang berada di sebelah adis dan meliriknya sekilas mendengar itu dan senyum-senyum sendiri lalu mengatakan "kalo kamu ikut aku juga ikut" ucap fakhri dengan waja yang masih fokus ke depan.

Adis monoleh ke arah fakhri dan mendongak "Nyaut aja, aku ngomong dewe tau" ucap adis lalu menghadap ke depan lagi.

Fakhri tersenyum dan memutuskan menoleh ke arah adis "aku punya telinga dan telinga aku masih normal, gak salah dong aku denger pacar aku ngomong" ucap fakhri yang masih menoleh ke arah adis.

Adis tidak menoleh ke arah fakhri malah adis memainkan bibirnya seperti meledek omongan fakhri.

Fakhri semakin tertawa melihat bibir adis lalu tangan fakhri membekap mulut adis dengan tangannya "sekali lagi bibir kamu kayak gitu aku bekap pake ketek aku, mau ?" kata fakhri dengan nada becanda.

Adis melepaskan tangan fakhri dari mulutnya "Ini cowok gila kali ya, dimana-mana bekap mulut pacar itu pake bibir bukan ketek" celoteh adis.

"Nanti, kalo aku sudah jadi imam kamu" bisik fakhri ke telinga adis.

Mendengar bisikan fakhri di telinga adis membuat pipi adis memerah dan tersenyum malu.

"BLUSHING aja terus" goda fakhri.

Pipi adis memerah dan tidak bisa menahannya lagi langsung saja adis mencubit kecil lengan kiri fakhri "ih" ucap adis sambil mencubit lengan kiri fakhri sedetik.

"Apaan sih, sakit" ucap fakhri meringis mengelus-ngelus bekas cubitan adis di tangannya.

"Biarin" ketus adis.

~SAYA RASA SUDAH CUKUP YANG SAYA SAMPAIKAN, TERIMA KASIH" kata ketua ekstrakurikuler.

Semua murid yang mengikuti ektrakurikuler PA langsung bubar dari barisannya.

"Pulang yuk, aku gak bawa mobil" kata adis sambil berjalan melewati koridor bersama fakhri di sampingnya.

Fakhri mendengar ucapan adis langsung memberhentikan langkahnya dan menatap adis.

"Seriusan gak bawa?" ucap fakhri.

Adis mengangguk.

"Aku juga gak bawa" ucap fakhri lagi.

"Lah trus gimana dong?" tanya adis.

Fakhri sedang memikir.

"Mmm gimana kalo naek angkot?" jawab fakhri.

Adis mengerutkan keninganya "boleh boleh aja sih, tapi aku gak pernah naek angkot" kata adis.

"Serius" lanjut adis sambil mengangkat tangannya membentuk angka 2.

Fakhri senyum-senyum langsung menurunkan tangan adis yang membentuk angka 2 tadi dan menggenggamnya.

"Aku juga belom pernah" kata fakhri.

"Kita kan sama-sama belom pernah naek angkot,  jadi apa salahnya kalo kita naek angkot sama-sama" lanjut fakhri.

"Hem, oke deh yuk" kata adis.

"Yuk" kata fakhri menarik tangan adis dan menggandengnya keluar sekolah.

Sampe di depan sekolah akhirnya sudah ada angkot yang berhenti di depan halte. Langsung saja fakhri dan adis memasuki angkot dan angkotnya mulai berjalan.

Di dalam angkot hanya ada adis, fakhri dan juga sopir angkotnya. Adis dan fakhri duduknya berhadapan. Adis merasa risih karena dari tadi sopir angkotnya ngelihatin mereka berdua lewat kaca spion yang di dalam angkot.

"Kak, sopirnya dari tadi ngelihatin kita mulu. Padahal kita gak ngapa-ngapain kan" kata adis.

"Udah cuekin aja" kata fakhri.

"Oke" kata adis.

Tiba-tiba angkotnya berhenti.

"Lah kok berhenti?" tanya adis.

"Kata zidan sih kalo angkotnya berhenti itu lagi nunggu penumpang lain" jawab fakhri.

Adis ber 'oh' ria.

Hampir 15 menit menunggu belom ada penumpang yang naek, fakhri merasa jengah di dalam angkot.

"Kamu kenapa?" tanya adis.

"Panas" jawab fakhri sambil mengipas-ngipas ke lehernya pake tangannya.

Tiba-tiba ibuk-ibuk datang membawa belanjaannya dan duduk di sebelah fakhri.

Ibu itu sedang telfon entah telfon siapa yang pasti sibuk telfonan, mungkin telfon selingkuhannya~ eaakkk becanda!

Yang pasti ibu-ibu itu sibuk telfonan lalu fakhri menggerak-gerakkan kakinya layaknya orang joget dengerin musik di headset tetapi tidak ada headsetnya.

Fakhri sibuk menggerakkan kakinya tanpa sadar ibu-ibu itu ngomong ke fakhri "mas, diem dong kakinya" kata ibu-ibu itu langsung kembali bertelefon riah.

Fakhri tidak mendengar ucapan ibu itu mungkin lagi asiknya menjogetkan kakinya.

Ibu itu menghentikan telfonnya lagi dan berkata "mas, kakinya bisa diem gak sih" kata ibu itu dengan wajah judes.

Dan fakhri masih tidak mendengarkan ucapan ibu itu. Adis yang melihat kejadian itu langsung menghentikan kaki fakhri yang berjoget riah dengan menaruh tangannya di dengkul fakhri.

Fakhri menghentikan aktifitas jogetnya karena ada sentuhan di dengkulnya dan menoleh ke adis.

"Kamu di marahin sama ibuk-ibuk gak denger?" kata adis nada pelan.

Fakhri kaget mendengar ucapan adis langsung menoleh ke arah ibu-ibu di sampingnya dan menoleh ke arah adis lagi "hehee gak denger" kata fakhri nyengir.

2 Juli 2017
---------------------------------------------------

MASA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang