17 - Cemburu

1.4K 38 2
                                    

Seluruh siswa-siswi SMA ELANG keluar kelas menuju ke mushollah sekolah karena jam menunjukan pukul 11.25 waktunya untuk sholat dhuhur. Berhubung mushollahnya gak muat untuk di masuki semua siswa/i jadi, kelas xll bagian pertama kelas xl bagian kedua dan kelas x bagian terakhir.

Adis, anggita, lala, yura, karin, nanda, jihan, aurel, chika, mutia dan hanna berjalan menuju mushollah sambil membawa mukennah masing-masing sedangkan sasha, dede, al dan dhina berjalan menuju ke kantin karena berhalangan.

Di depan mushollah,

"Gue, cilik, kempes, karin, nanda, mutmut, jihan, aurel, chiki sama hanna kan udah bawain mukennah ke dalem, sekarang giliran elo dis yang bawa mukennah kita ke dalem" ucap anggita menyerahkan mukennah ke adis.

"Yah, gue sendirian dong?"

"Banyak orang kali dis, kemaren-kemaren kan kita udah bawain mukennah sekarang giliran lo lah" ucap yura.(masih inget kan yura di panggil kempes sama temen-temennya)

"Temenin kek, gue malu nih"

"Malu kenapa sih dis? PeDe aja" ucap karin.

"Cepet dis, tuh shof depan keburu di tempatin sama anak kelas lain" ucap anggita menunjuk shof depan dari luar.

"Iyaiya, bawel banget" gerutu adis.

Mau tak mau adis harus masuk ke mushollah sendirian untuk menaruh mukennah di shof depan. Padahal banyak siswa/i di dalam yang melakukan sholat ba'diyah dhuhur masih aja malu, tetapi apalah daya adis yang masih rada pemalu dan pendiam.

10 menit kemudian,
Adis, anggita, lala, yura, karin, nanda, jihan, aurel, chika dan hanna duduk di bibir mushollah untuk memasang sepatu sehabis sholat.

"Udah yuk" ucap yura yang sudah memasang sepatunya.

'Yuk' serentak anggita, lala, jihan, aurel, chika dan hanna.

"Yah tungguin dong" ucap adis.

"Kelamaan lo dis, udah ya kita tinggal dulu. Bye" ucap anggita.

Teman-teman adis pergi meninggalkan adis yang masih memasang sepatu.

"Yahh, gak setia manusia. Dasar" gumam adis.

Adis mengikat tali sepatunya dengan malas karena suasana hatinya tidak baik di perlakukan seperti itu oleh teman-temannya.

"Loh dis, kok sendirian? Temen-temen mana?" tanya nanda yang baru keluar dari toilet mushollah.

Adis mendongak ke atas menatap nanda berjalan lalu duduk di sebelahnya dan memasang sepatu.

"Ngilang" balas adis cuek setelah selesai mengikat tali sepatunya.

"Oh, di tinggal" ucap nanda sambil memasang sepatu selopnya.

Adis berdehem.

Nanda berdiri "yuk" ajak nanda.

Adis tersenyum dan berdiri "yuk" balas adis.

Di sepanjang koridor, banyak siswa/i yang berlalu lalang di koridor karena jam istirahat ke-2 setelah sholat dhuhur.

Namun, tawa dan langkah adis terhenti karena melihat pemandangan tak mengenakan di mata adis.

"Nanda"

"Kamu manggil aku?" tanya nanda.

Tak di jawab oleh adis.

"Helowww adis?" ucap nanda melayangkan tangannya di depan wajah adis.

"Liatin apa sih, sampe gak bergeming gitu" gumam nanda.

Nanda langsung melihat arah yang di lihat oleh adis. Nanda mengerti kenapa adis bisa tak bergeming seperti ini karena yang di lihat adis adalah fakhri bersama seorang cewek.

"Iya itu nanda" ucap adis dengan mata yang masih menatap ke arah yang di lihatnya.

Nanda yang berada di samping adis mengerutkan keningnya "aku emang nanda, dis" ucap nanda.

Adis tersadar dan menoleh ke nanda "bukan nanda kamu nan tapi nanda dia yang bersama kak fakhri" jelas adis menunjuk ke arah fakhri dan nanda.

"Owalah, aku kira nanda aku hehee" ucap nanda.

"Udah yuk, balik ke kelas" ajak adis menarik tangan nanda.

"Loh, gak nyamperin kak fakhri?" tanya nanda.

"Males" sahut adis menarik tangan nanda.

"Kamu cemburu" goda nanda.

"Apaan sih, enggak ah biasa aja" elak adis.

"Gakpapa kali dis kalo kamu cemburu, itu artinya kamu sayang banget sama kak fakhri"

Adis berhenti seketika mencerna kata-kata nanda barusan.

'Sayang' batin adis lalu tersenyum.

"Ciyee, sekarang senyum-senyum sendiri" colek nanda ke pipi adis.

"Apaan sih nan, udah yuk ke kelas"

"Ciye-ciye" goda nanda terus-menerus.

👟👟👟

Kring Kring Kringgggg

Bel sekolah berbunyi pertanda waktunya pulang untuk SMA ELANG, Kelas x iis1 membereskan buku pelajarannya dan bersiap-siap untuk berdoa. Selesai berdoa, pak reno keluar dari kelas x iis1 dan di susul oleh seisi kelas x iis1. Namun, anggita terlebih dulu keluar dari bangkunya setelah kepergian pak reno dan menghadang ke pintu.

"Geet, minggir dong. Mau pulang gue" ucap putra.

"Eng gak" ucap anggita menekan.

"Geet, cepetan minggir. Gue kebelet" ucap juki.

"Bodo" cuek anggita.

"Gue ngompol nih, di sini" ancam juki.

"Ngompol aja, gue gak peduli" jawab anggita santai.

"Tahik lo" ucap juki kesel.

Anggita memutar bola matanya.

"POKOKNYA YANG PIKET BESOK GAK BOLEH PULANG" teriak anggita.

"Putra, juki, samuel, dave, chiki, adis sama oyek kagak boleh pulang" ucap anggita.

"Nama yang gak gue ucap, boleh pulang" sambungnya.

Anggita menyingkir dari tengah pintu ke samping dan membiarkan teman-temannya pulang kecuali adis, putra, juki, samuel, dave, chiki dan oyek.

Saat putra nyelonong keluar langsung di hadang oleh anggita. "Hayolo, gak bakal bisa kabur lo" ujar anggita.

"Duh geet, gue ada janji sama cewek gue. Suer" ucap putra sambil membentuk huruf 'V'.

"Nyapu dulu"

"Nanti cewek gue marah geet" ucap putra sambil dengan layaknya memohon pada raja.

"Mau lo mohon sampe sujud pun gak bakal di denger tra, udah nyapu aja. Noh letak sapunya" nyaut juki sambil menunjukkan tempat sapu di dalam lemari.

"Lo denger kan" ucap anggita mengangkat sebelah alisnya.

"Anjing lo" ucap putra kasar, langsung bangkit dan mengambil sapu di lemari.

25 OKTOBER 2017

👟👟👟

MASA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang