22 - Muslim ?

902 22 2
                                    

"tapi gue kuat kok" ucap adis sok kuat sambil mendempalkan tangannya.

Irfan tersenyum miring'sok kuat' batin irfan.

"Kak"

"Ya?"

"Kok lo tau gue di sini"

"Felling"

"Masa?"

"Bodo"

Adis memberlalakan matanya "kok lo tau gue mau jawab itu?"

"Siapa?"

"Elo"

"Nanya"

"ih kok lo resek sih kak, tau ah"

Irfan terkekeh "maaf deh, gue ngikutin lo"

"Ngikutin gue?"

Irfan mengangguk.

"Emang gue artis harus lo ikutin segala"

"Lo emang artis kok"

Adis menoleh bingung "maksud lo?"

"Artis di kehidupan gue"

Adis semakin bingung dengan omongan irfan entah itu ucapan atau gombalan tapi adis bingung di buatnya.

Irfan tertawa "muka lo biasa aja dis, gak usah tegang gitu"

"Dasar" ucap adis berdecak kesal.

"Muka lo lucu kalo tegang"

"Garing"

Irfan mencubit pipi tembem adis.

"Auu, sakit" pekik adis

"Gue elus biar gak sakit" ucap irfan mengelus pipi adis yang ia tadi cubit.

Seketika demam yang menyakiti adis tidak terasa lagi karena tertawa bersama irfan dan di balik tembok tangga ada yang memandanginya sedari tadi.

~

Habis bercanda ria dengan irfan, adis memasuki kelasnya dan benar saja teman-teman adis berada di kelas semua. Adis duduk di bangkunya dan di tanyai oleh lala dan anggita.

"Darimana aja lo dis, lama bener?" tanya lala.

"Boker ya?" tanya anggita asal.

Adis tersenyum.

"Lah, malah senyum" ucap lala.

"Kantin yok" ajak adis.

"Udah gak sakit lagi lo?" tanya anggita meletakkan tangannya di kening adis "masih panas kok" lanjutnya.

"Udah ayok ke kantin" ucap adis langsung menggandeng tangan anggita dan lala.

"Tunggu-tunggu" tahan anggita.

"Kenapa?" tanya Adis.

"Di traktrir kan?" ucap anggita nyengir kuda.

"Iye gue traktir, lo juga la" balas adis.

"Asekkk" ucap mereka berdua.

Selesai makan di kantin, adis, anggita dan lala berpisah di koridor. Anggita dan lala pergi ke kelas sedangkan adis pergi mencari keberadaan kekasihnya yaitu fakhri.

Adis mencari keberadaan fakhri di lapangan voli, basket dan lapangan upacara yang di buat acara pensi tidak menemukan sosok fakhri.

"Mana sih kak fakhri, di tempat pensi enggak ada di kantin apalagi" gerutu adis.

Adis melihat seseorang yang ia kenal sedang duduk bermain hp di depan kelas xll mipa2, adis menghampirinya.

"Kak zidan"

MASA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang