28 - Alhamdulilahhhhh

1.2K 89 0
                                    

Adis menatap punggung Chikka yang pergi meninggalkannya, padahal Adis sudah menyelamatkan Chikka dari sidang dadakan Karin, Yura dan mutia tetapi Chikka malah meninggalkan Adis di taman sekolah.

Adis menghela nafas pelan lalu bangkit dari duduknya dan menuju ke ruang ujiannya.

Adis memasuki ruangannya dan menuju ke bangkunya, untungnya kakak kelas resek yang bernama Rafli itu tidak ada jadi Adis bisa menenggelamkan wajahnya di meja.

Kenapa gak belajar? Percuma Adis belajar menghafal jawaban yang di kasih kisi-kisi soal ulangan oleh pak Tama. Toh, Adis gak bakalan inget.

Mungkin Adis akan menjawab soal ulangannya dengan otak seadanya.

Baru saja Adis menenggelamkan wajahnya di meja, tiba tiba suara gubrakan mengagetkan jantungnya yang asal suaranya dari belakang.

Adis menggeram dan memutar tubuhnya ke belakang.

1 detik

2 detik

Adis mengumpat.

Ternyata kakak kelas resek yang coba Adis hindarkan malah tidur di belakang bangkunya.

Kursi 4 di tata merapat, tas sebagai bantalannya dan terakhir kaki kanannya naik di atas meja. Bayangin aja sendiri kek apa bentukannya.

Adis menjatuhkan kaki kanan Rafli secara kasar tetapi tak membuat Rafli kebangun sama sekali.

"Ada manusia macam hewan kayak dia" gerutu Adis, lalu menjauhkan kursinya dari meja belakang yang di tempatin kaki Rafli tadi supaya kalau Rafli mengangkat kakinya lagi tidak menyenggol kursi Adis.

***

Sepulang sekolah, Adis dan Fakhri sengaja bertemu untuk meredahkan kangennya.

Prett...

Fakhri menyetir mobil milik Adis dan Adis berada di sampingnya tentunya. Mereka berdua mencari-cari tempat makan yang nyaman berada di mana.

Mau ke restoran terlalu rame, ke mall apa lagi. Akhirnya, Fakhri mengajak makan di warung pinggir jalan yang lumayan sepi hanya pelanggan sepasang kekasih saja.

Adis dan Fakhri turun dari mobilnya dan menuju meja yang kosong.

Adis merasa kenal dengan gadis yang sedang mengobrol dengan kekasihnya. Di lihat gadis itu intens sekali lalu Adis berjalan menuju gadis itu.

"Chikki" sapa Adis.

Chikka yang sedang mengobrol dengan kekasihnya itu langsung menoleh ke arah yang memanggil namanya.

"Adis" balas Chikka lalu tersenyum

Adis membalas senyuman Chikka.

"Maafin gue, gak seharusnya gu—"

"Udahlah gak papa, lo emang bener kok tadi belain gue. Gue aja yang terlalu suntuk jadi marahin elo deh. Maafin gue ya" jelas Chikki.

"Iya, gak papa" balas Adis, lalu melihat ke arah pacar Chikka.

"Elo" ucap mereka bersamaan.

"Kalian saling kenal?" tanya Chikka.

"Enggak sih, cuma tau aja soalnya kakak ini satu ruangan sama gue" jelas Adis cuek.

"Lebih tepatnya sebangku" sambung Rafli.

Adis mencebikkan bibirnya.

Fakhri datang sambil membawa es teh dua gelas. "Kok di sini?" tanya Fakhri, sambil menatap Chikka dan Rafli.

MASA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang