16 - Maaf

1.2K 34 0
                                    

{Author Pov}

"Selamat pagi anak-anak" salam pak tama yang tiba-tiba datang dan langsung duduk di mejanya.

"Woy woy ada guru woy" bisik alif di blok cowok.

Semua blok cowok mengangkat kepalanya menatap ke depan.

"Yah belom juga selesei PR gua" bisik juki.

'KHEM' batuk pak tama yang sengaja di keluarkan dari mulutnya keras sekali.

Semua blok cowok bubar dari tempat duduk yoga dan menuju ke tempat duduk masing-masing. Namun, blok cewek masih tetap melanjutkan menyontek. Padahal pak tama sudah berdehem keras namun tidak di dengar oleh blok cewek.

"Woy! Cewek! Ada pak tama tuh" teriak juki.

Tetap tidak di hiraukan oleh blok cewek-cewek.

'KHEMMMM' deheman pak tama semakin keras.

Juki tidak punya pilihan lagi karena dengan teriakan juki tidak mempan untuk blok cewe. Juki mengambil buku paket mtk yang tebelnya minta ampun milik yoga yang duduk di depannya lalu di lemparkannya buku paket mtk ke meja blok cewek-cewek.

Buku yang di tulis karin tercoret karena lemparan buku paket tiba-tiba mengenai dirinya, Langsung saja karin berdiri di tempat dan berniat membalas lemparan dari blok cowok.

"Woy, siapa nih yang lempar buku ke—" pekik anggita.

Belum sempat melempar, karin nyengir kuda ke arah depan karena melihat mata tajam milik pak tama.

"G g gg gen g,, a a da p pak t tama" bisik karin.

Blok cewek menfangkat kepalanya.

"Eh pada ngerjain apaan sih, balik sana ke bangku sendiri-sendiri" alibi anggita.

Blok cewek berdiri dan kembali ke bangku masing-masing.

"Nah kamu ngapain nan, berdiri di sini?" tanya anggita pada nanda yang masih berdiri di samping anggita.

"Kamu gak minggir geet, inikan tempat aku" ucap nanda sungkan.

Anggita membelalakan matanya dan mulutnya membentuk '0' lalu anggita berdiri mempersilahkan nanda duduk di tempatnya "silakan duduk nanda" ucap anggita kikuk, lalu pergi menuju bangkunya.

"Assalamualaikum wr.wb" salam pak tama.

"Waalaikumsalam wr.wb" sahut kelas x iis1.

Pak tama kemudian berdiri menuju ke tengah-tengah depan papan tulis.

"Anggita, silahkan maju ke depan. Tulis jawaban nomor 1" ucap pak tama.

Anggita yang merasa namanya di panggil bangkit dari bangkunya sambil membawa buku PR-nya dan menuju pak tama untuk mengambil spidol dan menulis di papan tulis.

Huh' anggita membuang nafas gugupnya.
'Untung gue udah nyalin nomor 1-6 dari buku nanda' batin anggita.

Anggita sudah selesai menulis di papan tulis lalu kembali duduk di bangkunya. Sesampai di bangkunya, anggita mengelus-ngelus dadanya "alhamdulilah" ucap anggita.

"Nomor 2, silahkan maju kamu juki" ucap pak tama selanjutnya.

Juki bangkit dari tempat duduknya dan menuju ke papan tulis. Saat tiba di papan tulis, juki melihat buku di tangannya dengan nomor acak. 'Loh loh nomor dua mana? Prasaan gue tadi udah nulis deh' batin juki gugup.

Sudah 5 menit lebih juki tidak menulis pekerjaannya di papan tulis.

"Cepetan juk, kita capek nunggu lo berdiri doang di situ. kapan nulisnya coba" ucap dava keras.

"Iye-iye" dengus juki, lalu juki menulis jawabanya asal-asalan dengan sangat pelan.

"Pelan banget nulis lo juk, cepet juk. Durasi" ucap al keras.

Juki mendengar langsung membalas"pelan-pelan asal kelakon" ucap juki masih fokus pada nulisnya.

5 menit sudah juki menulis di papan tulis "nah selesei" ucap juki senang, lalu juki kembali duduk di bangkunya.

"Alhamdulillah, nomor dua telah selesai. Sekarang nomor tigaaaaaaaaa" sindir pak tama dan kembali ngomong dengan mendengungkan 'ga'.

Di sisi lain,
'Gue dong, gue. Plis" batin adis berdegup kencang karena ingin sekali di panggil pak tama untuk menulis jawaban nomor tiga.

"Karin, maju" perintah pak tama.

'Yah kok karin, gue kapan' batin adis lesuh.

"Sekarang nomor empat" ucap pak tama menoleh ke siswa siswi.

'Pliss gue ya allah, pliss' batin adis.

"Kamu, zaskia" perintah pak tama.

'Ih, tau ah' batin adis berdecak kesal.

"Nomor lima" ucap pak tama.

'Plisss, kali ini jangan gue sampe nomor sepuluh. Karena gue gak sempat nyontek' batin adis rengek.

Adis menyalin contekan milik nanda hanya sampe nomor empat saja, karena belum sempat menulis nomor lima sudah kedatangan pak tama.

"Nanda" perintah pak tama.

Hingga panggilan ke sepuluh pun adis tidak di panggil. 'Alhamdulillah, selamet' batin adis lega sambil mengusap dadanya.

***

Istirahat, adis tidak ikut ke kantin bersama teman-temannya dan memilih berdiam diri di kelas yang sepi. You know lahhhh kalo istirahat pada kemana semuaa-_-

Adis merasa bosan memilih untuk tidur sebentar hingga teman-temannya datang. Baru 3 detik adis menaruh kepalanya di meja tiba-tiba ada yang mengelus kepalanya, adis yang merasa kepalanya di elus mendongakkan kepalanya ke atas dan mendapati wajah fakhri yang tersenyum.

"Kak fakhri" ucap adis tersenyum.

"Kemarin kemana? Kok gak di bales chat aku" tanya fakhri lembut.

"Em anu kak, tadi kemaren nganu gitu"

"Anu gitu apa?"

"Nonton youtube" ucap adis nyengir kuda.

"Asik banget ya nontonnya sampe gak ada waktu buat bales chat aku"

"Bukan gitu kak, gini ya aku jelasin. Kemaren aku youtube.an trus ada pesan dari kakak trus pas itu lagi seru-serunya kak jadi aku mau bales chat kakak habis selesai youtube.an eh tapi pas aku mau bales, hape ku langsung lowbat kak" detail adis.

"Oh gitu"

"Maaf" ucap adis merasa salah.

"Gakpapa kok" balas fakhri tersenyum lalu kembali mengusap kepala adis bahkan kalo di lihat bukan mengusap malah mengacak rambut adis gemas.

"Ih kak, rusak rambutku" ucap adis sambil melepaskan tangan fakhri dari kepalanya.

"Khem, enak nih yang lagi pacaran" ucap yura tiba-tiba datang bersama blok cewek.

"Yang jomblo mah bisa apa atuh" cibir anggita.

Adis hanya tersenyun kuda "yaudah aku balik dulu ya" pamit fakhri.

"Iya" ucap adis menatap kepergian fakhri.

23 OKTOBER 2017

👟👟👟

MASA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang