30 - Mini Konser

1.3K 51 0
                                    


Hari berganti begitu cepat hingga tak terasa sekarang terakhir Ujian Kenaikan Kelas. Selama beberapa hari ini Adis mendiami Rafli si kakak kelas yang sok iye itu pikir Adis. Mereka berperang dingin di kelas dan tak saling menyapa.

***

Adis dan seluruh teman sekelasnya sedang duduk di lantai dasar sembari menunggu bel istirahat selesai.

Putra memegang sapu lidi pengganti gitar, Rizky memegang stik drum untuk memukul ember pengganti drum, Dave memegang kemonceng pengganti microphone dan sebagian cowoknya hanya menonton.

Sedangkan si cewek.

Anggita sebagai penyanyi duet dengan Dave dan menggunakan ujung sapunya sebagai microphone, Karin sebagai curigennya eh ralat dirigen, Yura dan Mutia sebagai hostnya.

Adis ?

Dia hanya menonton saja seperti yang lainnya.

Di mulai lah mereka memainkan mini konsernya.

"Dengan penampilan fenomenal yang mendunia ini, kita akan tampilkan band dari sepuluh ips satu" seru Yura sebagai mc.

Uuuuuh' sorakan semangat dari penonton.

"Selamat menyaksikan" sambung Mutia.

"Musik? Main" seru Dave.

Semua alat musik seadanya di mainkan oleh teman-temannya.

Bila nanti saatnya tlah tiba,
Ku ingin kau menjadi istrikuuu

Namun, saat Dave sudah memulaikan nyanyinya lagi-lagi ada penggangu yang tak lain adalah Juki.

Juki berjalan menuju ke tengah-tengah penonton sambil membawa cikrak sebagai Payungnya.

"Sarimin pergi ke pasar" celetuk Putra.

Rizky menaruh stik drumnya dan langsung memukul embernya layaknya gendang.

Wkwkwkk tawa penonton begitu keras.

"Kok sarimin sih tra, lo kira gue monyet" protes Juki.

"Trus ngapain lo di situ kalo bukan jadi topeng monyet?" tanya Putra.

"Nama band-nya kan payung teduh, yaudah sekalian gue jadi model video klipnya" jelas Juki.

"Ah gak ada gak ada, minggir lo awas. Ngerusak konser kita aja lo" usir Putra.

"Jahat amat di usir" gerutu Juki, lalu berjalan ke penonton dan duduk di sebelah Adis.

"Adis" sapa Juki, sambil tetap membawa cikrak sebagai payung dan memayungi kepala Juki dan Adis.

Kepala Adis menghindar dari payungan cikrak yang di gunakan Juki. "Apaan sih Juk, kotor tau" protes Adis.

"Hehe, kan biar kita jadi sepayung berdua" gombal Juki.

"Kalo payung beneran sih boleh aja Juk, lah ini cikrak. Gue gak mau secikrak berdua sama lo" tolak Adis.

Juki terkekeh. "Iya deh, ini gue taruh cikraknya biar rambut lo gak kotor" gombal Juki.

Adis terkekeh lalu melihat konser tertundanya lagi di depannya.

"Ohya, beberapa hari yang lalu. Lo nangis pasti gara-gara gue ya" ucap Juki.

Adis mengerutkan keningnya. "Nangis? Pas kapan? Enggak tuh" jawab Adis tidak tahu.

"Iya, kan gue mondar mandir di depan ruangan lo trus gue sambil hentak-hentakin kaki gue biar lo denger. Trus saat lo noleh ke gue eh lo malah tutup mata dan air mata lo netes gitu aja, gue jadi takut gue salah apaan sampai bener-bener bikin lo nangis" jelas Juki.

MASA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang