#5 Niat Awal

116K 8.4K 156
                                    

Luka lo adalah luka gue
Jadi, ayo ikut gue
buat sembuhin luka itu

-Al-

“Kamu telat lagi Vin?” tanya guru ilmu dunia itu sambil melipat tangannya di dada

Vina mengangguk dan tetap menatap datar guru cantik dihadapannya

“Kamu seharus..”

“Ibu percuma ngomong sama dia, buang-buang waktu, suruh duduk langsung aja susah amat sih buk?” potong Meta yang mulai bosan dan ingin segera keluar dari kelas ini

“Cewek abang nggak boleh gitu ih sama bu guru.” saut Gilang dari ujung kelas

“Abang tukang bakso?” tanya Ara polos

“Mari mari sini, Elyn mau beliii.”
Evelyn pun ikut menimpali dengan menyanyikan lagu tersebut

“Suruh siapa kalian ngomong?” tanya bu Leni yang mulai kehabisan kesabaran

Mereka semua pun diam, bu Leni menuju ke meja guru mengambil kertas dan kembali berdiri di hadapan Vina sambil menyerahkan kertas tersebut.

“Sebagai hukuman, kamu kerjakan 100 soal ini di luar kelas, jam saya habis kamu sudah harus menyelesaikan semuanya, mengerti?”

Semua siswa di kelas itu menahan nafas mendengar hukuman yang diberikan bu Leni, mereka berfikir apakah gurunya ini sudah gila memberikan 100 soal pada Vina dalam waktu 30 menit? Impossible right?

Vina mengangguk dan segera berbalik untuk pergi meninggalkan kelasnya.

Disini dia sekarang, duduk tenang diatas rooftop sekolah sambil melihat pemandangan kota Bandung dari atas sini.

Hukuman yang diberikan bu Vina telah selesai 5 menit yang lalu, 100 soal ilmu dunia mampu Vina selesaikan dengan waktu 15 menit.

Jadi untuk menunggu jam bu Leni habis, ia memilih untuk berdiam diri dan merasakan hembusan angin yang menerpa kulit putihnya.

“Sorry, gue nggak tau ada lo disini.” suara berat itu membuat Vina menoleh

Vina tidak menjawab, matanya masih sibuk memperhatikan cowok tinggi yang saat ini memakai topi dan almamater sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vina tidak menjawab, matanya masih sibuk memperhatikan cowok tinggi yang saat ini memakai topi dan almamater sekolahnya.

Memang seharusnya semua murid mengenakan almamater ketika di sekolah.

Hanya saja,Vina sering sekali melepas almamater tersebut dan memilih menggulung kemeja putihnya sampai kesiku. Dia ingin beda, mungkin.

“Gue akan cari tempat lain.” Ucap Varo lalu berbalik dan segera melangkahkan kakinya

“Nggak” jawab Vina pelan namun masih dapat terdengar karena tempat ini sangat sepi

Varo menoleh, menatap Vina sebentar lalu mengangkat alisnya seolah bertanya “Maksud lo?”

Vina diam, masih menatap Varo dengan pandangan datar andalannya.

Perlahan tangannya terulur dan menepuk tempat kosong di sebelahnya untuk memberikan isyarat agar Varo duduk di tempat itu.

Varo tertegun sebentar, ia tidak menyangka bahwa manekin tersebut menyuruhnya untuk duduk disana, disampingnya.

Varo berjalan perlahan lalu mendaratkan badannya di tempat itu.
“Makasih”

Varo menoleh menatap gadis itu, meneliti setiap inci wajah blesteran yang ada disampingnya.

Varo sekarang percaya bahwa Tuhan memang pengukir terbaik yang pernah ada, manekin ini benar-benar menakjubkan.

“Makasih untuk kedua kalinya” ucap Varo melanjutkan kalimatnya yang sempat terpotong karena beberapa saat terpaku dengan kecantikan gadis disampingnya

Vina mengangguk lalu bangkit dari duduknya, menyampirkan tasnya dibahu kiri lalu beranjak dari tempat tersebut.

“Lo mau kemana?”

Suara berat tersebut mengintrupsi pergerakan kakinya, Vina menoleh dan menyodorkan kertas soalnya kepada Varo dan segera berbalik untuk menemui bu Leni.

Sudut bibir Varo terangkat, dia mengalihkan pandangannya kearah langit dan berkata

“Lo adalah sisi gue di level yang lebih terluka.”

“Dan gue berharap lo ngijinin gue buat ngajak lo nyembuhin luka itu.”

Tanpa Varo sadari gadis tersebut belum sepenuhnya menuruni tangga dan berdiri mematung karena mendengar ucapan cowok bule yang pernah ditolongnya.

💕 Balik lagi nih, Varo udah mau nyembuhin luka Vina kayaknya, lanjut cus ke chapter selanjutnya ya? Yang baca masih dikit, jadi aku bingung harus lanjut atau nggak. Jangan lupa vote sama coment ya. Maaf kalo banyak typo, terimakasih sudah membaca. 💕

ALDANELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang