#19 Jantung gue

109K 7.1K 374
                                        

Lo adalah alasan dibalik
perubahan detak jantung gue

-Al-


Vina menghembuskan nafas pelan, di sampingnya Varo semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Vina. Perlahan gadis itu mengangguk, dan membuka pintu bernomor 185 di hadapannya.

Varo ikut terdiam ketika gadis disampingnya berhenti. Mereka sama-sama sedang memperhatikan wanita berambut pirang sebahu yang sedang menatap lurus keluar jendela,membelakangi mereka.

Varo menoleh, ia melihat sorot mata Vina mulai berubah. Gadis itu melepas genggaman tangan Varo dan berjalan pelan menuju wanita yang berdiri disana.

Vina memeluk mamanya dari belakang sambil tersenyum sendu. Wanita yang dipeluknya hanya terdiam sambil memperhatikan dengan serius bunga mawar di tangannya.

Varo yang melihat itu menutup matanya perlahan. Cowok tinggi itu berjalan menuju meja disamping ranjang dan menaruh bunga mawar segar ke dalam vas di atas sana.

"Ma, El dateng. Gimana keadaan mama? mama nurutin semua kata dokter kan? mama udah makan? aku janji akan segera bawa mama pulang, yang penting mama harus sembuh dulu ya. Oh ya ma, El bawa temen, dia ganteng lo, mama mau kenalan nggak?" ucap Vina masih memeluk mamanya.

Wanita itu berbalik, mengusap pelan wajah Vina kemudian menoleh untuk menatap Varo.

"Hai tante, kenalin, nama aku Varo, tapi El suka manggil aku Al." ucap Varo dengan senyum mengembang.

Wanita itu berjalan pelan menuju Varo, memegang pipi cowok itu kemudian ikut tersenyum lebar dan tertawa.

"Kamu.. Al? kamu temennya Sheeva? Sheeva suami aku mana?" tanya mama Vina dengan pandangan sayu.

Vina yang mendengar itu membekap mulutnya menahan tangis. Gadis itu tidak kuat melihat keadaan mamanya yang belum juga sembuh.

"Tante, ini Al, temennya El. Al itu temennya anak tante." jawab Varo dengan sabar.

Wanita itu mengangguk dan kembali berjalan kearah Vina. Ia memeluk gadis itu erat sambil mengusap sayang puncak kepalanya.

"Mama sayang El. El kapan bawa papa pulang?"

Vina semakin sesenggukan di pelukan mamanya. Ia memejamkan mata erat lalu menghembuskan nafas.

"Papa kerja ma. Papa masih sibuk." ucap Vina terisak

Varo tidak kuat, ia tidak kuat melihat gadis yang disayanginya terlihat begitu terluka.

"Tante, ayo kita cerita yuk. Kita duduk disana ya, sambil nungguin Om pulang." ajak Varo menggandeng tangan Nyonya Seeva.

Wanita itu tersenyum dan mengikuti langkah Varo menuju sofa di pojok ruangan.

Disana, mereka mengobrol panjang dan saling tertawa. Vina yang biasanya berekspresi datar kini ikut tertawa lebar. Tawa yang membuat Varo bungkam.

"Lo berkali lipat lebih cantik kalo lagi ketawa kayak gitu El." kagum Varo dalam hati.

Vina memperhatikan Varo dengan serius lalu tersenyum tipis ketika melihat mamanya kembali tertawa. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke ponsel dan mengotak-atik foto untuk di post ke instagram.

 Gadis itu mengalihkan pandangannya ke ponsel dan mengotak-atik foto untuk di post ke instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALDANELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang