Setiap orang punya tulang rusuk,
dan gue yakin kalo lo
adalah tulang rusuk gue.-Al-
Beberapa detik kemudian lampu kembali menyala dan menampilkan Varo yang sudah duduk dengan memegang sebuah gitar.
Cowok itu mulai memetik senarnya dan menciptakan sebuah nada lagu yang sudah tidak asing di telinga banyak orang.
Wise men say only fools rush in
but I can't help falling in love with you
Shall I stay would it be a sin
If I can't help falling in love with you
Varo terdiam sejenak dan tersenyum kepada Vina yang masih memperhatikannya dengan wajah datar.
Like a river flows surely to the sea
Darling so it goes
some things are meant to be
take my hand, take my whole life too
for I can't help falling in love with you
I can't help falling in love with you...
Varo menyelesaikan nyanyiannya dan meletakkan gitar di samping kursi yang tadi ia duduki. Cowok itu berdiri kemudian berjalan pelan menghampiri Vina.
Vina yang masih bingung hanya terdiam ketika Varo menggenggam tangannya dan menatap dalam mata huzel milik gadis itu.
"El"
Vina mengerutkan alisnya dan membalas tatapan bola mata hijau milik Varo yang saat ini sedang tersenyum.
"Aku mau jelasin sesuatu sama kamu, soal Liona itu kamu salah paham, dia sepupu aku El, dia emang cinta pertama aku, dan aku emang masih sayang sama dia, tapi sayang sebagai saudara. Aku udah berhenti sayang sama Liona sebagai seorang cewek ketika aku tau kalau dia ternyata sepupu aku."
"Kamu harus tau, seseorang yang saat ini memenuhi hati dan pikiran aku adalah kamu, selain orang tua dan tuhanku."
"Soal cinta pertama, kamu nggak usah mikirin itu, semua orang punya cinta pertama kan? walaupun dia cinta pertama aku, tapi kamu adalah orang yang aku pilih untuk jadi cinta terakhir aku."
"Aku sayang sama kamu El, aku kangen sama kamu dan kita. Pliss, kalau ada masalah, lain kali dengerin dulu penjelasan kita masing-masing, karena sesuatu yang kita lihat belum tentu sama dengan apa yang terjadi. Bukannya aku pernah bilang, apapun yang akan terjadi, kamu harus percaya kalau aku cuma sayang sama kamu."
Varo menghembuskan nafas pelan.
"Maafin aku kalo emang sering nyakitin kamu dan justru buat luka baru dihati kamu. Maafin aku juga yang nggak bisa tepatin janji untuk selalu jagain kamu dan mama kamu. Tapi kamu harus yakin, kalo kamu adalah orang yang selalu bisa bikin aku takut kehilangan seseorang."
"Sebentar lagi kelas 3, kamu harus janji, setelah aku ngomong ini ke kamu, jangan terlalu dipikir, aku nggak maksa kamu kok, kita tetep kita." ucap Varo kemudian kembali tersenyum ke arah Vina dan mengusap puncak kepala gadis itu.
"Maafin aku kalo menurut kamu ini terlalu cepat. Tapi, aku mau kita putus." ucap Varo membuat Vina dan beberapa orang membulatkan kedua matanya.
"Kamu serius? nggak ada kata balikan kayak waktu kita main ToD dulu?" tanya Vina yang mulai berkaca-kaca.
"Iya, aku serius, aku mau kita putus." tegas Varo membuat Vina menunduk dan berusaha menyembunyikan air matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDANEL
TienerfictieSUDAH TERBIT!!!!!! cek ig : @setiase @gloriouspublisher16 ya pipel Ketika es harus bertemu dengan batu, mungkinkah ada air yang menjadikan mereka es batu? Atau mungkinkah es harus mencair bersama air dan membuat batu berdiri sendirian? Elvina Sheev...