Jarak dan rindu ini ada karena
kesalahan gue, Maaf.-Al-
Varo mengejar Vina sampai rumah gadis itu. Vina yang melihat mobil Varo ikut terparkir di belakangnya segera berlari masuk ke dalam rumah. Namun Varo tetaplah Varo, cowok itu berhasil menyamai langkah Vina dan menahan lengan gadis itu.
"El dengerin aku dulu plis." ucap Varo yang masih menangis.
"Dengerin apa lagi Al? aku udah denger semuanya, mata kepala aku juga udah lihat sendiri. Cukup, jangan bikin aku tambah sakit lihat kamu disini." ucap Vina sambil terisak dan terduduk di lantai.
Varo yang melihat gadis yang ia cintai begitu terluka ikut terduduk dan memeluk Vina dengan sangat erat.
"El dengerin aku, kamu selalu ngerti gimana perasaan dan keadaan aku selama ini, kenapa kali ini kamu nggak paham kalo aku butuh jelasin semuanya ke kamu?" tanya Varo masih memeluk Vina.
"Emang pada kenyataannya nggak ada lagi yang perlu dijelasin. Bagi aku, semua udah jelas. Kalo emang bagi kamu aku nggak pengertian, aku minta maaf." ucap Vina sesenggukan
"Jangan nangis El, maafin aku."
"Lepasin aku, sekarang lebih baik kamu pulang dan jangan temuin aku dulu." ucap Vina bangkit dan segera masuk ke dalam rumah.
Varo yang melihat pintu besar itu tertutup menundukkan kepala. Cowok itu mengusap air matanya kasar dan berlalu pergi dari rumah Vina.
Di kamar, Vina terduduk di belakang pintu dengan air mata yang bercucuran. Ia benar-benar tidak menyangka jika Varo melakukan sesuatu yang begitu menyakitkan untuknya.
"Gue sayang sama lo Al." ucap Vina dalam hati sambil mengusap air matanya.
***
Seminggu telah berlalu, hari ujian pun juga telah selesai. Vina yang saat ini sedang duduk di bangku taman belakang sekolah sambil mendengarkan musik di earphonenya
menoleh sekilas ketika Ara ikut duduk di sampingnya."Vin" ucap Ara sambil memegang bahu gadis itu hati-hati.
"Lo nggak mau dengerin penjelasan Varo dulu? dia sering nyariin lo ke kelas."
Vina mengalihkan pandangannya dari Ara dan menatap datar parkiran sekolah yang terlihat dari sini.
"Penjelasan soal dia yang sekarang mungkin udah balikan sama mantannya?" tanya Vina membuat Ara mengikuti arah pandang gadis itu.
Di parkiran, Varo sedang membukakan pintu mobil untuk Liona. Ketika cowok itu berbalik ingin masuk ke dalam mobil, matanya bertemu dengan bola mata huzel milik Vina yang sedang menatapnya datar.
Varo terdiam, ia benar-benar sakit melihat tatapan itu menyiratkan kepedihan di baliknya.
"Udah Vin, dia balik tuh." tunjuk Ara pada mobil Varo yang mulai melaju.
Gadis itu menghembuskan nafas pelan kemudian bangkit.
"Lo mau kemana?" tanya Ara
"Balik"
"Vin, tunggu," teriak Meta yang saat ini berlari ke arahnya. "lo udah dikasih tau osis kalau lo disuruh tampil pas acara akhir semester?" lanjut Meta sambil menyerahkan sebuah kertas.
"Kenapa harus gue?" tanya Vina dengan alis mengkerut.
"Karena lo anak pemilik sekolah Vina sayangg, Evelyn kan udah pasti tampil, sekarang giliran lo tampil, lagian kan ratu primadona di sekolah ini cuma lo." jelas Ara yang ikut menimpali.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDANEL
Teen FictionSUDAH TERBIT!!!!!! cek ig : @setiase @gloriouspublisher16 ya pipel Ketika es harus bertemu dengan batu, mungkinkah ada air yang menjadikan mereka es batu? Atau mungkinkah es harus mencair bersama air dan membuat batu berdiri sendirian? Elvina Sheev...