Mendem sesuatu itu
nggak pernah gampang.-El-
Hari ini adalah hari dimana acara akhir semester akan diselenggarakan. Acara yang diadakan pada malam hari tersebut bertemakan black and white.
Varo yang datang menggunakan kaos putih polos dibalut kemeja hitam putih dengan celana jeans dan adidas putih berjalan pelan ke arah ruang musik. Ia duduk di pojok ruangan sambil memainkan gitar akustik dan bersenandung kecil.
Pandangan cowok itu teralihkan ketika melihat Vina baru saja masuk ke dalam ruangan. Gadis itu mulai berjalan mendekatinya. Bukan hanya Varo, semua orang yang ada di tempat itu seketika terpaku dengan penampilan Vina yang benar-benar menakjubkan hari ini.
Gadis blesteran itu menggunakan dress selutut bewarna putih dengan gaya rambut yang sengaja ia tata ke samping dengan sedikit curly di bagian bawahnya. Walaupun penampilan Vina malam ini tidak terlalu mencolok seperti yang lain, kecantikan natural gadis itu justru sangat terpancar di mata semua orang.
"Bagian ke-3 jadi gue yang bawa gitar?" tanya Vina membuat lamunan Varo buyar.
Cowok itu mengangguk dan menyerahkan gitarnya agar Vina dapat berlatih. Ia mengamati wajah Vina dari samping, wajah itu begitu terpahat dengan sempurna membuat siapa saja pasti akan betah melihatnya.
Gimana bisa gue ngomong itu ke lo nanti?
Varo menunduk dan menghembuskan nafas pelan. Ia kembali menoleh ketika melihat Vina mulai mengeluarkan suaranya yang merdu. Gadis itu membawakan sebuah lagu dengan penuh penghayatan membuat Varo tersenyum kecut.
Gue masih sayang sama lo, gue masih pengen jadi pacar lo, tapi gimana lagi?
"Al, lagu ke-4 nya jadi bawain lagu apa?" tanya Vina membuat Varo menatap dalam mata gadis itu.
"Lo lihat aja nanti." jawab Varo datar dan bangkit keluar dari ruang musik.
Vina yang melihat sikap Varo terdiam, ia menghembuskan nafas berat kemudian kembali melanjutkan latihannya.
Nama gue udah nggak ada disana ya Al?
***
"Vinaaaaaaa." teriak Ara membuat gadis itu menoleh dan tersenyum kepada ketiga temannya.
"Sumpahhhh ini beneran lo? gilaaaaaa, cantikk bangett lo, buseett dah." ucap Ara heboh sambil memutar badan Vina.
"Ya ampunnn kakak gueeeee, cantikkk bangettt anjirrr." ucap Evelyn yang ikut heboh seperti Ara.
"Namanya juga ratu primadona, gimana sih kalian?" saut Meta sambil tersenyum ke arah mereka.
"Lebay deh lo." jawab Vina sambil memukul pelan lengan Meta.
"Lebay darimana coba? buktinya tuh semua orang pada liatin lo." ucap Meta sambil menunjuk ke arah semua orang yang ada di sekitar mereka.
"Vin, nanti gimana?" tanya Evelyn membuat Vina terdiam karena mengerti arah pembicaraan mereka saat ini.
Gadis itu menggeleng dan tersenyum manis.
"Udah nggak usah dipikirin Vin, yang penting lo udah tampil dan udah lakuin amanah yang dikasih sama papa lo kan? " ucap Meta yang hanya diangguki oleh Vina.
"Gileee, senyumnya bikinnn melelehhh bangggg." teriak Ara
"Buseeettt, lo pikir kayak es kena panas gitu meleleh, suara lo tuh pikirin, nggak kasian apa sama yang dengerin, pada harus ke tht semua habis itu." saut Gilang yang melewati mereka sambil menutup kedua telinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDANEL
Ficção AdolescenteSUDAH TERBIT!!!!!! cek ig : @setiase @gloriouspublisher16 ya pipel Ketika es harus bertemu dengan batu, mungkinkah ada air yang menjadikan mereka es batu? Atau mungkinkah es harus mencair bersama air dan membuat batu berdiri sendirian? Elvina Sheev...