UnSpoken Things.✔

Pt.6

"hoamm.. Hari jumat yeyy!!! Weekend,i'm coming.. siapsiap dulu deh." ucap Riri pada dirinya sendiri.

Berbeda dengan Riri icaa justru paling malas saat weekend telah tiba,karena saat weekend tiba icaa justru merasa bosan.

"Ahh, Hari jumat lagi.. Cepet banget sih azz" ucap icaa.

Setibanya di skolah,icaa langsung duduk di sebelah Riri.

"caa,gue pengen ngomong sama Richard..coba deh lo panggil dia terus bilang ke dia gue pengen ketemu sama dia pas istirahat di taman belakang sekolah yaa.." ucap Riri dengan penuh niat.

"buset,lo pagi pagi udah bawel aja sihh..iyaiya,yaudah gue balik ke tempat duduk gue dulu ya skalian ngomong ke Si icat nya.." balas icaa.

"shiap bosquee,hehehe.." balas Riri sambil memberi cengiran pada icaa.

Icaa pun kembali ke tempat duduknya,tepat di sebelah Richard.Ia pun mulai 'basa basi' nya sama Richard.

"heh,lo lagi apa? Lg nyontek pr ya lo?" ucap icaa dengan Nada Sok peduli.

"hah heh hah heh,nama gue Richard..dan satu lagi, gue ga nyontek ye..emangnya kaya lo yee dear fitnah ae.." balas Richard dengan Nada kesal.

"yee enak aja lo,iyeiyee..betewe gue mau nanya dulu nih ke lo.. " ucap icaa dengan Nada yang hati-hati.

"iye nanya ae,ada apa sih? gue jadi curiga nih,hm."balas Richard dengan Nada curiga.

"elo tuh kesel atau benci atau gimana sih sama Si Riri? Perasaan elo gapernah nanya kek atau apa kek ke dia? " Tanya icaa.

"kagak,gue biasa aja sama dia..lagian mau nanya apa emangnya?haha" balas Richard dengan tertawa hambar.

"Ohh gitu yah,yaudah gue cums mau kasih tau nih..Dia ngajak lo ketemu Ntar pas istirahat pertama di taman belakang skolah, mungkin ada yang mau dia omongin.." ucap icaa.

"hah?gue?gue sangka dia demen sama fael makanya gapernah mau ngomong sama gue.." balas Richard yang lebih seperti gumaman pada dirinya sendiri.

"yaudah ah,sekian Dan Terimakasih..pokonya lo temuin dia ya! Awas aja Kalo lo ga nemuin dia.." ucap icaa dengan Nada galak.

"hm." balas Richard singkat.

Ada apa yaa dia ngajakin gue ketemuan gini? ah yaudahlah temuin aja,batin Richard.

--Saat istirahat pertama--

Rafael,icaa dkk tentu saja langsung menuju ke kantin..kecuali Riri dan Richard.Saat mereka hendak makan tiba-tiba Rafael bertanya.

"Riri mana??" tanya Rafael dengan nada khawatir.

"g a t a u . . ." ucap Nico dan Christian secara bersamaan.

"dia lagi ngajak Richard ketemu,katanya mau ngomong." ucap icaa dengan Nada ketus pada Richard.

"ohh.."balas Rafael dengan nada kecewa.

yalord,fael segitu pedulinya sama Riri.. Apa dia bakal nyariin gue juga kalau gue gaada? sesakit ini yaa, stuck di status friendzone,batin icaa.
Tanpa ia sadari,mata nya sudah mulai berkaca-kaca.

"eehh?!! caa,lo kenapa?? kok mata lo kek mau nangis gitu sih?" tanya Christian pada icaa dengan Nada sedikit khawatir.
karena emang sebenarnya temen curhat icaa adalah Christian dan tentu saja icaa belum bisa terlalu terbuka dengan Riri.

"Iya caa,lo kenapa?? emang Sambel terasi nya sepedes itu yaa? Perasaan biasa aja dah.." ucap Nico.

"Ngga,gue gapapa.. Iya nih Sambel nya mantap jiwahh pedesnya heheh.."balas icaa berbohong.

"lo yakin gapapa caa?" tanya Rafael.

"Iyee gapapa elah..santai.." balas icaa seraya mengusap matanya.

gue tau lo bohong,batin Christian.

Disisi lain,Richard sedang menemui Riri.

"hm,sorri.." ucap Riri dengan Nada sangat bersalah.

"buat apa,Ri?" balas Richard dengan Nada ketus.

"gue..gue udah nyakitin ego lo sebagai cowo ya?  apalagi di depan kelas..maafin gue chard." Ucap Riri.

"ohh gitu,iya gue maafin." balas Richard.

"plis,maafin gue..gue gamau punya musuh apalagi kan gue baru disini Chard.." Jelas Riri yang mulai menangis.

"sini." lalu Richard pun langsung menarik lengan Riri dan memeluknya.

"iyaa,gue maafin kok Rii.. gapapa.." ucap Richard pada Riri.

tapi disaat itu juga,Rafael melihat mereka berdua dengan hati yang sedang retak perlahan.. 

Apa sesakit ini yaa,hahah.. Bodohnya gue suka pandang pertama,batin Rafael.
Lalu ia pun melangkah pergi.

--unspoken things--

"Rasa ingin memilikimu itu ibarat menjambak kepala botak,gak akan bisa."