Bae Suzy Pov
"Oppa aku harus pulang sekarang" ucap Suzy bagaimanapun aku tidak lagi bisa menyembunyikan kesedihan ini.
"Aku akan mengantarkanmu" pinta Wo Bin
"Andwea, aku bisa pergi sendiri." aku mulai mencoba berdiri dan melangkah namun kaki ini terasa begitu lemas. Hingga akhirnya aku terjatuh
"Suzy~ssi gweanchana???" Wo Bin segera berlari kearahku kemudian menggendongku dan merebahkan tubuhku di atas jok mobil miliknya.
"Oppa badanku rasanya lemas sekali" ucapku yang memang seperti kehabisan tenaga
"Kamu akan baik-baik saja percayalah" ucapnya menenangkanku
Kami pun melaju bersama menuju rumahku, perjalanan yang tidak terlalu jauh membuat kami cepat sampai ke tempat tujuan.
Melihat tubuhku yang dibopong Wo Bin membuat seisi rumahku menjadi panik bukan main. Maklum aku anak satu-satunya di keluarga kaya raya ini. Mereka pasti sangat mencemaskanku.
"Chagia apa yang terjadi padamu??" tanya Mama yang begitu khawatir dengan keadaanku
"Gweanchanna eomma aku hanya pusing" jawabku agar tidak membuat mereka khawatir
Tubuhku kemudian dibaringkan diatas tempat tidur, beberapa pelayan membawakanku sebuah baskom kecil yang berisi air hangat dan handuk putih untuk mengompres kepalaku. Sementara mama panik saat menelfon ayah dan kemudian menelfon dokter agar segera datang kerumah.
"Immo saya permisi pulang, sepertinya keadaan Suzy sudah membaik" pamit Wo Bin pada mamaku
"Ah, khamsahamnida telah mengantarkan Suzy. Sekali lagi khamsahamnida.." ucap mama yang sangat berterimakasih pada Wo Bin
"Eomma.. " rintihku sembari ku peluk tubuhnya
"Ada apa chagia? apa yang terjadi??" mama benar-benar tidak mengerti
"Appa jahat.." ucapku kemudian sembari menangis dalam pelukannya
"Apa maksud kamu chagia?? Kenapa bicara seperti itu??" tanyanya lagi
Aku pun memberikan amplop yang tadi diberikan Wo Bin
Tak lama kemudian ayahku datang menemuiku, tentu saja dia sangat khawatir putri tercintanya dikabarkan sakit.
"Chagia gweanchanna??" Tanyanya penuh rasa cemas
"Apa ini..!!!!" tanya Mama kemudian melemparkan amplop tersebut kearah suaminya
"Jadi selama ini kamu bermain busuk dibelakangku? Bahkan Kamu tidak memikirkan perasaan anakmu sendiri. Apa pantas kamu disebut seorang ayah??" bentak Mama yang sangat marah dan kecewa kepada suaminya tersebut
"Ini semua tidak benar, pasti ada yang sedang menjebakku" bantah ayah
Setelah kejadian itu aku beserta mama pergi meninggalkan ayah dan rumah ini. Aku berencana pindah untuk melupakan apa yang telah terjadi. Kejadian ini seperti tamparan hebat untukku, mungkin aku butuh ketenangan sejenak dan memulihkan kembali fikiranku.