TBGT #2

19.6K 919 28
                                    

Kelas IPA 2,

Hal yang paling buruk di dunia adalah ketika Elen ikut terseret ke ruang BK karena saudari kembarnya tertangkap. Dan secara otomatis, dia juga akan dicari dan diperiksa. Seperti Alen, Elenpun selalu memiliki kesalahan yang sama. Membuat semua guru di sekolah Nusantara hafal.

"Kamu ini sebenarnya punya stok sepatu berapa? Sudah saya sita kok masih saja ada sepatu lain. Berwarna lagi." Oceh Bu Mirna membuat seketika Elen mengerutkan kening. Sedang teman kelasnya yang lain tertawa di belakang.

"Sudah. Ikut saya ke BK." Pinta Bu Mirna hanya dibalas helaan nafas panjang oleh Elen.

BRAKKKK !!!

Meja di ruangan BK sepertinya terbuat dari kayu yang kokoh. Pak Alda sering sekali memukul benda itu hingga berbunyi. Apa tidak sakit tangan bapak itu. Rasanya seperti emosi yang ingin meluap namun tidak bisa di lepas.

Bu Mirna yang berprofesi menjadi guru BK selain Pak Alda dan Pak Berto segera menutup pintu ruangan itu rapat-rapat. Ruangan kedap suara ini membantu mereka untuk tetap menjaga dokumen-dokumen murid berisi uraian psikolog dan karakter siswa dengan aman, serta melindungi kejadian rahasia seperti nampak didepannya saat ini.

"Kamu ini sudah berapa kali papa bilang. Jangan pakai seragam ketat, dan apa ini," Pak Alda, dengan nama lengkap Revalda Mike Sharon sedang mengusap kasar bibir Elen-anak perempuannya- yang dilapisi lipstik berwarna merah merona.

"Yaelah ilang udah kecetaran gue." Dumel Elen sambil mendengus lantas mengelus bibir kosongnya.

Sedangkan Alen yang tidak memakai apapun dibibirnya segera tertawa meledek kembarannya.

"Jangan ketawa kamu, Alena!" Bentak Reval kesal. Sesekali dia memijit kepalanya karena kualahan. Sudah beberapa tahun lamanya, dan kedua anak perempuannya itu sama sekali tidak berubah. Tetap nakal dan, menyebalkan.

Jangan salahin mereka, kamu sendiri yang nularin gen buruknya. Kan kamu dulu juga nakal. Malahan tawuran terus, untung anak-anakmu enggak ikutan.

Disaat seperti ini, kata-kata istrinya malah berputar di kepala Reval. Membuat lelaki paruh baya itu makin kesal saja, pasalnya dia tidak bisa memarahi kedua anak kembarnya dengan sembarangan. Ia takut mereka makin berontak. Itu karena dia adalah sarjana psikologi, dan mengerti bagaimana harus bertindak. Lagi pula Reval papa si kembar, dia sangat hafal bagaimana kedua anaknya itu bertingkah.

"Pak Berto, tolong bantu saya untuk mendisiplinkan mereka." Ujar Reval akhirnya menyuruh Pak Berto membawa kedua anaknya pergi.

"Tapi Pak,-" Hampir saja Pak Berto menolak karena tidak enak harus menghukum cucu dari pemilik sekolah serta anak dari guru BK itu.

"Sudah Pak. Berikan saja hukuman yang adil. Saya tidak masalah." Reval sebentar-sebentar memperhatikan perubahan ekspresi si kembar. Gemas karena Alen dan Elen tidak juga pergi dari tempatnya, lantas Revalpun menyeret mereka ke hadapan Pak Berto.

"Silahkan disiplinkan." Pinta Reval membuat Pak Berto mengangguk.

📎📎📎

"Wih, kalau tiap olahraga gue ngelihat pemandangan begini ya kali gue cabut." Asraf menyenggol lengan Kemal sambil cekikikan, sedangkan Erik sudah mengambil posisi berlari disana bersama Vender. "Semangat bro Van." Teriak Asraf menyemangati Vender.

Nama lengkapnya Avender Geraldi Sharon, biasa di sebut Van atau Vander oleh teman-temannya. Alasannya, karena memanggil sebutan Ven atau Der pada nama Vender sangatlah tidak nyaman.

Vender, cowok tinggi berwajah sangar serta berwatak dingin. Memiliki tiga teman yang sudah mengikutinya dari kelas satu karena Vender dianggap jagoan. Ada Asraf, Kemal, serta Erik, mereka semua menyukai segala hal tentang Vender. Selain mendapatkan ketenaran gratis dengan tampang pas-pasan, mereka juga sering ditraktir. Tentu, Vender ini tajir.

The BadGirl Twins [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang