TBGT #16

9.7K 608 1
                                    

Jika aku tidak menyukainya, lalu kenapa rasanya bisa sesakit ini.
Dunia memang tak pernah bisa kupahami, dari awal.

✉ Alena Miss Sharon

📎📎📎

"Yang bener dong lo." Umpat Michel menerjang pengelap kaca milik Elen yang berdiri disebelahnya.

Yap. Mereka sedang mendapat hukuman membersihkan seluruh toilet area kelas 11 akibat perdebatan sekaligus perkelahian tadi.

"Ngomong lagi, muka lo gue lap." Toleh Elen sengit sambil mengangkat lapnya.

Sedang dari dalam toilet Alen muncul dengan wajah tidak bisa dijelaskan.

"Sialan lo berdua. Gantian nih bersiin WCnya." Alen melempar penyedot WC diantara keduanya lantas pergi keluar ruangan beraroma pesing itu.

"Selamat nyedot WC ya." Sengit Elen melempar lapnya ke wastafel.

"Mau kemana lo enak aja. Lo juga bersihin." Kata Michel tidak terima.

"Lo gak lihat toilet ada 3 pintu. Alen bersihin dua pintu. Dan itu termasuk bagian gue. Jadi, sisanya adalah elo!" Jelas Elen kemudian pergi.

Membuat Michel teriak tertahan didalam sana.

📎📎📎

"Kalian mau makan dulu gak?" Tanya Geral bersama dengan si kembar masuk kedalam area parkir rumah sakit.

Setelah mobil Geral terparkir dengan benar, ketiganyapun lalu turun dari benda tersebut lantas kaki mereka mengarah masuk kedalam rumah sakit.

"Gue laper." Rengek Alen menyandarkan kepalanya dibahu Geral.

Sambil berjalan, Geral memegangi kepala Alen dibahunya untuk menyeimbangkan. Sedang tangan yang lain mengusap gemas kepala Elen yang merengut sejak tadi.

"Makan dulu yuk. Katanya di kantin sini makanannya enak." Kata Geral dibalas anggukan oleh keduanya.

Setelah sampai, entah kenapa Elen langsung berlari kearah kursi yang berada diujung kantin, menampakkan kaca besar yang memperlihatkan taman belakang rumah sakit dan seorang cowok dengan kursi rodanya duduk sambil termenung memandangi pemandangan dari luar jendela.


Melihat siapa yang datang, cowok itu segera memalingkan wajah setelah melihat Elen duduk tepat didepannya.

"Hai." Sapa Elen tidak dibalas senyum atau apapun oleh cowok itu.

"Bosen di kamar lo." Geral menepuk bahu cowok yang berstatus menjadi kembarannya dengan senyum singkat.

Vender mendongak, matanya mendapati Geral menggandeng tangan Alen. Saat mata Vender melihat ke gandengan itu, mata Alen justru melihat kearah Vender.

Jujur saja Alen khawatir dengan keadaan Vender, namun apa daya dirinya yang tidak mempunyai hak apa-apa. Berusaha tidak mengangganggu dan ingin menghilangkan perasaan anehnya, Alen memilih menyeret Geral pergi dari sana. Membiarkan kembarannya dan Vender berdua.

"Hai Van." Sapa Elen lagi kali ini dibalas tatapan super datar oleh Vender. Cowok itu memilih pergi saat mendadak mendapat tarikan kuat dari Elen. Gadis itu berusaha menghalangi langkah Vender yang lagi-lagi ingin berusaha lari darinya.

The BadGirl Twins [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang