TBGT #5

13.2K 740 18
                                    

"GERAL..." Alen berhamburan kearah seorang cowok dengan rambut setengah pirang yang langsung memeluknya tanpa aba-aba.


Namanya Lavander Geralda Sharon, biasa dipanggil Geral. Dia adalah cowok tampan dengan wajah yang selalu ceria, otaknya bahkan cukup pintar, meski agak malas. Tentu, Geral ini adalah kembaran dari Vender. Jika Alen dan Elen adalah kembar identik, lain dengan Vender dan Geral. Mereka sama sekali tidak mirip. Wajah Geral adalah jiplakan dari wajah papanya, sedangkan wajah Vender mungkin mendapat turunan dari Ajeng. Namun berbeda dengan sifat, jika Vender menuruni watak dingin Rival, sedangkan Geral menuruni sifat Ajeng.

"Kangen banget gue sumpah." Alen membabi buta memeluk Geral dengan erat. Wajahnya setengah sumringah dan sedih akibat ditinggal Geral ke singapura selama hampir dua bulan.

Geral sendiri dengan senyumannya mengacak rambut Alen gemas. Dia juga kangen perempuan itu-pacarnya.

"Kok jelek sih ketemu gue. Lipstiknya mana?" Geral melepas pelukannya, seraya itu dia melihat Vender berdiri tidak jauh darinya.

Mata Vender seperti menerawang kesana kemari, asal tidak kearah Geral dan Alen yang sedang bermesraan disana.

"Biasanya juga gue gak pake lipstik. Banyak mau lo." Alen menoyor lengan Geral, sambil terkekeh. Alen benar-benar kangen Geral-pacarnya.

"Bawa oleh-oleh buat gue gak?" Tanya Alen merangkul lengan Geral sambil berlalu dari bandara menuju parkiran mobil.

Yang menjemput Geral memang Vender dan Alen, kedua papanya sengaja membiarkan mereka berdua yang menjemput karena harus pergi ke suatu tempat. Sedangkan sejak tadi kedua orang itu hanya diam, tidak berusaha mengobrol satu sama lain.

"Kabar gue baik Van." Tanpa ditanyapun Geral sudah hafal dengan tatapan Vender yang melihatnya seperti ingin mengutarakan sesuatu itu. "Lo apa kabar?" Tanyanya menarik koper masuk kedalam bagasi.

Vender membantu menutup bagasi itu lalu membuka pintu mobil pengemudi untuk dirinya. Diikuti oleh Alen yang duduk dibelakang, lalu Geral yang duduk didepan.

"Baik." Jawab Vender akhirnya menjalankan mobil keluar area parkir.

"Geral, ceritain dong gimana Singapur." Alen memajukan diri untuk mendekat kekursi Geral, lalu kepalanya dilongokan diantara kursi depan dan menengok kekiri kerah Geral.

"Enak. Rame tapi anehnya bikin nyaman. Dan lo harus tau gimana ramenya Clarke Quay di malam hari, itu keren." Toleh Geral tersenyum kearah Alen yang menyimak.

"Clarke Quay?" Alen mengernyit tidak mengerti.

"Iya, tempat nongkrong di singapur favorit gue. Tempatnya disekitar sungai gitu deh, em apa ya nyebutnya, Riverside," cengir Geral.

"Gaya lo segala bahasa inggrisan." Kekeh Alen.

",-disana banyak restoran, cafe, pusat belanja, banyak. Ada musiknya juga, bahkan DJ." Cengir Geral membayangkan betapa menyenangkannya harinya setiap malam berada disana.

"DJ? Wih, keren dong. Mau kesana." Alen mencebik lucu, membuat Geral gemas dan langsung mencubit pipi pacarnya dengan semangat.

"Terus, lo nemu bunga Vanda Miss gak?" Tanya Alen teringat bagaimana gambar bunga Vanda Miss yang berasal dari singapura itu begitu cantik seperti mamanya.

Geral menggeleng, "lo tau itu bunga langka kan."

Alen mengangguk sambil mendesah, lalu cemberut. "ADOH!" Alen rasa lengannya barusaja disenggol kasar oleh seseorang disebelah kanannya.

"Sempit! Minggir." Alen melotot karena Vender tiba-tiba mengomel padanya.

Melihat itu membuat Geral terkekeh lalu menyuruh Alen duduk tenang dibelakang.

The BadGirl Twins [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang