TBGT #23

9.4K 582 2
                                    

.Penampakan Dirgantara.
.In mulmed.

Suasana cafe yang ramai membuat Gantara harus mengulur jam pulangnya. Padahal ini sudah hampir siang. Sebal, karena dirinya belum menyiapkan sesuatu, Gantara segera menyelesaikan tugasnya mencuci piring.

Tidak butuh waktu yang lama untuk Gantara menyelesaikan semuanya. Cowok itupun segera melesat keluar cafe setelah baru saja mengganti pakaian pelayannya dengan kemeja polos dan celana jins. Sederhana, tapi mampu membuat seseorang yang melihat terpikat. Tipikal cowok sederhana namun penuh pesona.

"Beliin apa?" Gantara bergumam pada dirinya sendiri. Tangannya merogoh kantung celananya dan mendapati uangnya disana hanya tinggal selembar, pecahan 100 ribuan.

Tidak kehabisan akal, Gantara segera pergi menuju toko buku yang tidak jauh dari cafe. Setelah membeli buku dengan harga lumayan, sisa uangnya dipakai untuk membeli jepit pita di pinggir jalan. Sederhana sih, tapi sangat cantik jika dikenakan.

Setelah selesai membungkus hadiahnya, Gantara segera melesat membelah jalanan yang padat. Jakarta, sesabar-sabarnya ia menggendarai motor. Ia akan sampai satu jam lagi di tempat tujuannya.

📎📎📎

Rumah, bagi Gantara panti asuhan yang sekarang berdiri kokoh didepannya adalah rumahnya. Sejak kelulusan SMPnya, Gantara memilih untuk bekerja dan pergi dari panti asuhan. Dia bilang tidak ingin merepotkan ibu panti dengan menyekolahkannya. Jadilah Gantara tidak melanjutkan sekolahnya dan memilih berkarir menjadi pelayan cafe selama hampir dua tahun.

Justru, dari pekerjaan itu Gantara bisa sampai mendapat kesempatan bekerja di Singapura selama setahun. Dan disitulah dia bertemu dengan kembarannya dengan kebetulan. Mengingat itu Gantara jadi tersenyum kembali.

Kenyataan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Namun membuatnya bahagia dan akhirnya kembali ke Indonesia.

Gantara sudah masuk kedalam halaman panti, memarkirkan kendaraannya lalu melirik ketiga mobil yang berjajar di halaman. Dia tersenyum, sudah menduga bahwa sebuah keluarga pasti sudah sampai dan sedang bersenang-senang didalam sana bersama puluhan anak panti.

Gantara menarik nafasnya panjang, cukup gugup untuk melihat keramaian disana. Kenyataannya, Gantara tidak menyukai keramaian namun jika itu adalah sebuah kebahagian. Diapun tidak menolak.

Elena. Gantara terkejut saat mendapati seorang gadis tersenyum didalam bersama dua cowok dan satu adik panti kesayangannya, Ayu. Makin gugup, Gantara memilih untuk tidak masuk kedalam.

Itu Elena, atau Alena? Gantara membayangkan wajah gadis yang menangis didalam ruangan Vender. Saat itu, saat di rumah sakit, saat semua orang mengetahui siapa Gantara. Kecuali gadis itu, kecuali dia yang menangis di ranjang Vender.

Gantarapun ingat bahwa Geral pernah menceritakan siapa itu si kembar perempuan yang selalu menghiasi hidupnya. Alena dan Elena, dua gadis yang bersaudara dengan Geral namun salah satunya adalah pacarnya, bernama Alena.

Gantara yang tidak mengetahui siapa tepatnya nama gadis itu segera menggelengkan kepalanya. Membenarkan kacamatanya yang jatuh kehidung lalu menarik nafasnya yang panjang. Gantara kembali ingin masuk, saat sebelum Ayu meneriakinya dan Gantara kembali gugup.

Gantara meluapkan kerinduannya kepada Ayu yang datang padanya. Lalu menggiring gadis itu kebalik pintu sehingga tidak mengagetkan perempuan didalam.

The BadGirl Twins [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang