1

6K 380 40
                                    

Ve Pov

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Bussines Collage Senior High School. Disinilah aku akan menghabiskan 3 tahunku. Arghh, pasti sangat membosankan! Eit, tapi jangan salah. Aku adalah murid pintar walaupun suka malas.

Kami masih harus melaksanakan Masa Orientasi Siswa selama 3 hari! Males banget, kepengen bolos, tapi nanti malah diomongin sama kakak kelas yang ga jelas.

Dan disinilah aku, di dalam aula sekolah. Aku hanya membaca novelku sambil mendengarkan lagu lewat earphoneku.

Bug.

Seseorang menepuk pelan pundakku, membuatku menoleh kearahnya.

"Apa?" tanyaku.

"Udah bel. Ayo masuk, nanti lo diomelin." ujarnya.

Hmm.. Sepertinya dia orang baik.

"Makasih." ujarku.

"Sama-sama. Oh ya, kenalin, gue Shania Junianatha. Lo bisa panggil gue, Shania atau Nju." ujarnya memperkenalkan dirinya.

"Oooh.. Kalo gue, Jessica Veranda. Panggil aja Ve." jawabku.

Kamipun akhirnya masuk ke dalam aula untuk mengikuti briefing.

Ketua OSIS yang bernama Melody itu memperkenalkan dirinya. Begitu pula dengan kakak-kakak yang lainnya. Setelah itu mereka menjelaskan apa yang akan kita lakukan selama 2 hari kedepan. Karena hari ini kita hanya akan mengintari seisi sekolah ini.

^^^

Skip aja. Ga penting. Setelah semua kakak OSIS memperkenalkan diri mereka, mereka membagi kami menjadi 4 kelompok. Yang nantinya, kelompok itu akan selalu bekerja sama sampai MOS selesai.

"Hai, kita sekelompok!" sapa Shania lagi.

"Iyaa, bagus deh.. Nanti kita tukeran contact ya." jawabku.

"Iyaa! Baru aja gue mau minta tadi sama lo. Hehehe!" jawabnya, apa dia selalu seriang ini? Hahaha.

"Eh.. Eh.. Lo liat deh cewe yang pake poni depan itu.. Cakep deh." bisik Shania.

"Lo demen sama dia?" tanyaku.

"Mungkin." jawabnya.

"Hah......" aku tersontak kaget.

Bagaimana bisa dia sejujur ini padaku? Kita baru kenalan 1 jam yang lalu.

"Heh, lo berdua.. Kita sekelompok kan? Kemari dong." seru seseorang yang kuyakini teman sekelompok kami.

Kamipun berkenalan satu sama lain. Kelompok kami juga mendapatkan dua orang kakak mentor. Cih, paling kerjaannya hanya teriak-teriak saja. Mereka adalah Kak Melody dan Kak Lidya.

Akupun mampir sebentar ke toilet sebelum masuk ke dalam kelas.

Bruk.

Orang ini menabrakku. Kami jatuh bersamaan, tapi sedaritadi dia hanya memperhatikanku, begitupun denganku. Wajahnya juga tidak asing, sepertinya dia ini ketua kelompokku.

"Minta maaf dong!" serunya.

Lho?

"Lo dong! Kan lo yang nabrak gue!" balasku.

"Lo yang nabrak gue tadi! Nih, lutut gue sampe berdarah." ujarnya sambil memperlihatkan lututnya.

"Lo yang nabrak! Bantuin gue berdiri buruan." ujarku.

"Minta maaf dulu." ujarnya.

"Idih!" seruku.

"Kalian ada apa? Kinal lo kenapa?" tanya Kak Melody.

AmbiguousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang