16

3.2K 307 55
                                    

Song : So You - I Miss You (OST Goblin)

Kinal Pov

Sudah dua bulan setelah aku putus dengannya. UN sudah lewat. Dan aku telah mendaftar di salah satu Universitas di Jepang. Dan beruntungnya, aku diterima.

Veranda? Selama di sekolah, kami hanya saling diam tapi sekali-kali kami saling menatap. Dan dalam tatapannya padaku, tersirat rindu didalamnya. Dan aku? Aku sangat rindu dengannya. Pelukannya dan sentuhannya. Bahkan tawa dan candanya dulu. Cemburunya. Semuanya.

Terakhir aku bicara dengannya adalah dua bulan lalu saat di taman. Teman-temanku sudah tau kalau aku putus dengannya. Awalnya mereka berusaha agar aku bisa balikan dengan Ve. Tapi, itu membuat Ve tidak nyaman. Dan aku langsung memarahi mereka semua.

Tapi aku masih belum tau, alasannya. Apa alasannya mengakhiri hubungan kami? Apa alasannya meninggalkanku? Aku tidak tau. Dan itu membuat dadaku sesak. Apa dia bosan denganku? Iya??!

"Nal. Bengong mulu. Kebiasaan banget deh sekarang." ujar Beby.

"Gue.. Kangen dia, Beb." jawabku.

"Nal.. Lupain aja udah. Jangan kaya gini terus. Lo bisa sakit. Malah lo udah sakit! Besok lo berangkat ke Jepang. Masa iya sih lo sakit terus gak jadi pergi?" ujar Beby.

"Iya iya. Jangan bawel deh." jawabku.

"Btw, kenapa sih lo harus kuliah di Jepang? Kenapa gak di Indo aja? Lo nanti jadi jarang ketemu sama kita, Nal." ujar Beby.

"Gue.. Mau ngebuka lembaran baru di tempat baru. Tapi, bukan berarti gue ngebuang lembaran lama. Karena lembaran lama itu udah permanen di hati gue. Gue cuman... Cuman gak mau aja sedih setiap hari." jawabku.

Saat Beby hendak menjawab, Naomi sudah lebih dulu menyela pembicaraan kami.

"Sorry, bisa gue ngomong sama Kinal sebentar?" tanya Naomi.

"Bisa." jawab Beby santai.

"Lo disuruh pergi Beb, maksud dia." ujarku.

"Oh gitu. Yak.. Ya udah gue ke kantin ya." ujar Beby.

Setelah Beby pergi, kini tinggal aku dan Naomi di kelas.

"Ada apa?" tanyaku.

"Gue mau minta maaf sama lo." ujar Naomi.

"Minta maaf? Soal apa?" tanyaku.

"Gue.. Gue udah adu domba lo sama Ve. Tiga bulan lalu, gue bilang ke Ve.. Kalo lo cuman jadiin Veranda pelampiasan lo doang. Gue juga sempet foto-foto adegan mesra lo sama Shani. Padahal gue tau, Shani cuman lagi curhat tentang Gracia ke lo. Maaf banget, gue kira Ve bakalan cuman galau aja. Ternyata dia malah mutusin lo.. Maaf banget, Nal." jawaban Naomi membuatku sangat marah.

Apa?! Jadi ini penyebabnya... Orang bodoh satu ini benar-benar.

"Lo gak berprikemanusiaan ya? Lo bahkan udah ngunci Veranda di toilet, perpus, di sekolah ini. Tapi sayangnya, setiap lo ngunciin dia, selalu ada gue yang nolongin dia. Lo!! Sekali lagi lo berbuat jahat sama Ve, liat aja apa yang bakalan gue lakuin ke lo." ancamku.

"Maaf, Nal." ujarnya.

"Minta maaf ke dia. Jangan ke gue. Dan asal lo tau aja ya. Gue gak pernah jadiin dia pelampiasan gue. Gue cinta sama dia. Gue sayang sama dia. Dan lo, udah ngerusak kepercayaan dia ke gue. Tapi ya udahlah. Semua udah berakhir sejak dia ninggalin gue di taman waktu itu. Semuanya udah terlambat. Lain kali, berfikir dulu sebelum bertindak. Gue tau lo cemburu sama Ve. Tapi, bukan gini caranya." ujarku lalu meninggalkannya.

AmbiguousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang