Kinal Pov
Hari ini cuacanya sangat dingin.. Brr! Mendung tapi tidak hujan. Itulah yang membuat suasana menjadi dingin. Angin juga sepay sepoy. Aku memutuskan untuk memakai jaket ke sekolah.
Rumahku, maksudku kosanku hanya berjarak 500M dari sekolah. Sepertinya aku jalan kaki saja. Dan mengapa aku mengekos? Rumahku di Bandung.. Jadi aku mengekos di Jakarta sendirian.
Setelah berjalan kurang lebih 10 menit, aku pun sampai di kelas. Kulihat penyihir itu sudah datang dan sedang membaca novelnya.
Sebenarnya dia memang terlalu cantik untuk disebut sebagai penyihir. Tapi aku suka melihatnya kesal ketika kupanggil penyihir. Entah kenapa juga aku senang mengajaknya bertengkar.. Itu seru.
Tapi tidak seperti kemarin.. Dia malah menciumku! Dan itu merupakan first kissku. Bagaimana rasanya? Rasanya manis dan itu membuat jantungku berdebar-debar dengan kencang!! Aku tidak tau apa alasannya, sehingga itu membuatku tidak dapat tidur semalaman.
"Heh, lo gak dingin apa?" tanyaku yang kini sudah duduk disebelahnya.
"Gak. Biasa aja." jawabnya.
"Iya sih. Lo kan gendut, jadi pasti badan lo anget." ledekku.
"Heh lo pagi-pagi udah ngajakin gue ribut aja ya!" ujarnya sambil menutup novelnya.
"A... apa lo?" tanyaku gugup.
Apa dia ingin menciumku lagi?!
"Mau ke toilet. Kenapa? Mau ikut, huh?" tanyanya dengan wajah sok songong nya itu.
Huftt. Kirain.
"Gak!" jawabku.
Dia pun pergi ke toilet.
"Haii AyAy!" sapaku pada Ayana yang baru saja datang.
"Haiii! Eh, lo abis ngajakin si Ve ribut lagi ya??" tanya Ayana.
"Kenapa emang?" tanyaku.
"Muka dia kusut gitu." jawabnya.
"Biarin aja. Seru kok." jawabku.
"Dasar lo.." gerutunya.
"Lo mau kemana? Baru juga dateng.." tanyaku saat melihat Ayana hendak keluar kelas.
"Mau ke suatu tempat sebentar. Bentar ya, Tong." ujarnya.
Ish..
Ya!! Panggilan 'Gentong' itu masih berlaku untukku. Semua karena penyihir gila itu.
Selang beberapa menit diapun kembali.
"Abis boker ya??" tanyaku.
"Enak aja.. Gak ya! Gue abis ketemu sama fans gue." jawabnya sambil mengibas-ngibaskan rambutnya.
"Idih! Siapa yang ngefans sama lo? Matanya katarak ya??" tanyaku.
"Ada deh! Kepo!" jawabnya.
"Tuhkan. Bohong lo berarti." jawabku.
"Lalalalala~" dia bernyanyi sendiri.
Memang sih.. Ku lihat dia suka membawa-bawa barang baru. Mungkin benar dia punya fans.
Pelajaran dimulai, kulihat penyihir gila ini kedinginan.. Dia terus menggosok-gosokkan tangannya.
"Kedinginan kan lo.." ujarku.
"Gak kok. Biasa aja." jawabnya.
"Idih." gerutuku.
Baru saja kuingin memberikan jaketku, tapi dia bilang dia gak kedinginan.. Ya udah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous
FanfictionPerasaanku bimbang setiap saat. Bimbang karena sikapmu juga. Apa ini cinta? Atau sekedar rasa penasaran belaka? Jika benar ini perasaan cinta, aku harus berbuat apa? Aku bingung. Cover photo from: Instagram Jcvrnd19.