10

2K 259 40
                                    

Kinal Pov

Setelah Ve sudah di rumahnya, aku pun memutuskan untuk pulang.

"Non, udah mau pulang? Kenapa gak nginap aja?" tanya si Bibi.

"Oh, enggak bi. Makasih. Saya pulang aja gapapa kok. Udah malam lagian." jawabku sopan.

"Oh, oke non. Kalau boleh tau, non namanya siapa yah?" tanya si Bibi.

"Kinal, bi." jawabku.

"Oh non Kinal.. Eh? Kinal?" si Bibi tampak kaget.

"I.. Iya bi.. Kenapa ya bi?" tanyaku.

"Tadi pas pulang sekolah, non Ve kelihatan pucat gitu.. Pas saya tanya kenapa, non Ve langsung masuk ke kamarnya di atas. Tadi pagi juga dia gak kelihatan seperti biasanya, lebih galak." jelas Bibi.

"Oh ya? Lagi dapet kali, bi.. Terus pas pulang sekolah kenapa bi?" tanyaku.

"Pas pulang sekolah, non Ve nangis-nangis di kamarnya, sambil neriakin nama non Kinal.. Pas saya mau buka kamarnya, dikunci.. Terus tadi agak malam non Ve keluar, pas saya masuk ke dalam kamarnya, berantakan sekali non. Kasian saya atuh sama non Ve.. Mbok ya, kalo kalian berantem jangan lama-lama ya non.. Kasian non Ve nya.." ujar Bibi.

"Iya bi, kita gak berantem kok." ujarku.

"Ya udah non tunggu disini dulu, bibi ambilin minum sebentar."

"G..." belum sempat aku menjawab, si Bibi sudah menghilang.

Akupun duduk di lantai dibawah sofa dimana Ve sedang tidur.

Kulihat wajahnya yang cantik dan manis. Bahkan saat tertidur pun, dia masih sangat cantik bagaikan bidadari.

Kenapa kami tidak bisa saling memiliki? Padahal kita saling menyukai.

Kenapa sahabatku bisa menyukaimu juga? Padahal aku sendiri juga sangat menyukaimu.

Huft..

Aku menghela nafas pelan.

Ku rapihkan poni Ve yang berantakan lalu aku mengamati wajahnya yang sedikit pucat itu.. Maafkan aku, mungkin itu karenaku.. Aku tidak bermaksud begitu.

"Non? Ini minumnya." ujar si Bibi membuyarkan lamunanku.

"Oh iya, makasih ya bi." jawabku lalu minum minuman itu.

Setelah minum, aku pun langsung pulang ke rumahku.

Dan aku baru saja kepikiran.. Kenapa pintu sekolah bisa terkunci? Ini hampir sama dengan pintu toilet yang terkunci waktu itu.. Apa ini saling berkesinambungan? Kalau iya, siapa targetnya? Aku.. Atau.. Ve?

Kalau dia menargetkan Ve.. Kenapa? Apa salah Ve? Dia baik, cantik, jujur, pintar, suka menolong, rajin latihan basket, dan perhatian. Eh? Kenapa aku jadi malah memujinya..

^^^

Hari ini sekolah dan aku malas. Ya.. Malas..

Aku sampai di sekolah saat bel berbunyi.

"Kinal, tumben baru datang!" seru Bu Yona padaku.

"Iya maaf bu, kesiangan saya." jawabku.

"Ya sudah duduk." ujar Bu Yona.

Akupun duduk, berniat ingin ke sebelah Gaby. Tapi..

"Hei, mau kemana kamu?" tanya Bu Yona.

"Duduk, bu.." jawabku.

"Kenapa disana? Kamu bukannya disebelahnya.. Eh? Kemana Veranda? Tidak masuk? Sakit kah?" tanya Bu Yona.

Akupun langsung melihat ke arah tempat dudukku dengan Ve. Kosong.. Hanya ada Jeje. Dia tidak masuk.. Masih sakit kah??

AmbiguousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang