Happy reading guys...Ini cerita baru ku, tapi aku sebisa mungkin buat plot cerita ini berbeda dari yang "because of you" supaya kalian gak bosen..!!
Dan jangan lupa, mari budidayakan vote sebelum membaca !!
Enjoy !
***
Clara POV :
Canada,
10 years later
Teriknya sinar matahari pagi membangunkan ku, aku segera mandidan menyediakan makanan untuk sarapan. Hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu. Karena hari ini akan diumumkan sisawa yang akan mendapat kan beasiswa masuk ke universitas Harvard. Sekitar 2 bulan yang lalu aku apply untuk menjadi mahasiswa dengan jalur beasiswa di Universitas Harvard.
Seharian aku memandangi handphone ku, namun tak kunjung ku dengan bunyi dari tanda masuknya notifikasi. Sudah cukup lama aku memandangi handphone ku, karena tak kunjung berbunyi aku pun menurunkan tangan ku dengan lemas ke sofa.
Ting !
Dengan cepat aku segera melihat handphone ku, tapi detik selanjutnya aku kecewa, ternyata daddy.
"Halo, dad" Ku angkat telepon dari daddy.
"Cla, daddy ada perkerjaan dadakan, seepertinya tidak bisa pulang minggu-minggu ini, sorry." Terdengar suara dari seberang sana.
"It's okay, dad."
"By the way, good luck with you scholarship, daddy selalu mendoakan untuk yang terbaik." Ucap daddy, lalu memutuskan teleponnya.
Oh ya, itu buan ayah kandung ku, melankan itu ayah angkat ku. Ia mengadopsiku di panti asuhan di Canada.
Kalian pasti bingung bagaimana bisa aku sampai di panti asuhan. Jadi ceritanya begini, setelah kecelakaan itu aku di titipkan ke sebuah panti asuhan karena kebetulan aku tidak memiliki sanak saudara atau pun kenalan. 2 tahun lamanya aku berada di panti asuhan tersebut, sampai pada usiaku yang ke 12 tahun, aku di adopsi oleh seorang pengusaha, yap ! Orang yang baru saja menelponku dan ku panggi daddy, namanya Joshua Lynch.
Hening kembali menguasai rumah, aku masih saja terus menatapi handphone ku.
Satu jam berlalu.
Dua jam berlalu.
Tidak ada tanda-tanda apapun.
Aaaaaaaarrrrggghhhhhhh ! Aku menyerah ! Aku melemparkan tubuh ku ke tumpukan bantal di ranjangku. Aku mencoba untuk memejamkan mataku, untuk sekedar menenangkan pikiran ku yang sudah terlanjur stress ini. Namun, sesuatu tiba-tiba mengangguku.
Ting !
Ada pesan masuk. Aku membuka pesan tersebut, sedetik setelah membuka person itu, aku membatu, pesan itu bertuliskan..
"Selamat, Clara Brown, anda telah berhasil mendapatkan beasiswa dari Universitas Harvard. Untuk info lebih lanjut.... Bla..bla...bla.." Kelanjutannya tidaklah penting bagiku.
Aku melompat-lompat dengan girang sambil berteriak-teriak. Aku harus sangat berterimakasih kepada hillton group, karena beasiswa ini merupakan kerjasama Harvard dengan Hillton Group.
Dengan riang sembari melompat-lompat, aku berjalan riang menuju ke kamar ku, untuk segera mempersiapkan barang-barang yang akan ku bawa, karena bulan depan aku akan mulai pindah ke Massachusetts.
'Kalau ayah tau, pasti ia akan sangat bangga dengan ku !' Pikirku.
***
David POV :
Massachusetts, Boston
10 years later
Aku terbangun karena bunyi alarm yang sangat kencang. Aku mengangkat kepala ku dari atas meja yang di penuhi oleh kertas-kertas. Baru aku ingat, setelah selesai membaca-baca tumpukan kertas tersebut semalam, aku ketiduran karena terlalu lelah. Di tangan ku terdapat secarik kertas yang cukup menarik perhatianku.
Kertas tersebut menunjukan formulir beasiswa salah satu murid di Universitas Harvard, namanya Clara Brown. Wanita itu memiliki paras yag cukup cantik, dewasa, dan sepertinya pintar.
Tadinya aku tidak berniat untuk menghadiri acara penyambutan untuk mahasiswa yang berhasil mendapat beasiswa Universitas Harvard. Tapi setelah melihat wanita itu ntah kenapa hati ku tergerak untuk menghadiri acara tersebut.
Akirnya aku memutuskan untuk bangkit dan bersiap. Walau sejujurnya, aku tidak berharap juga kepada wanita itu, karena semua wanita yang di jodohkan oleh mama tiri ku semuanya sama, mereka menginginkan uang ku bukan aku !
Mungkin kalian bingung kenapa aku memanggilnya mama tiri. Selama 7 tahun ini, banyak hal terjadi dalam hidupku. Mama kandungku meninggal diusia ku yang baru 12 tahun, ia terkena kanker darah atau leukemia. Tidak lama setelah itu, ia menikahi seorang wanita bernama Carla. Secara hukum, wanita itu memanglah mama bagi ku, tapi aku masi belum dapat menerimanya menggantikan posisi mama dalam hidupku, walau sebenarnya dia cukup baik kepada ku. Tapi ntahlah, mungkin aku sudah terlanjur terluka dengan rasa kecewa yang di buat oleh papa saat dengan mudah nya ia dapat menggantikan posisi mama dengan begitu mudahnya.
Aku melihat jam yang melingkat di pergelangan tangan ku, yang menunjukan pukul 9 AM. Aku beranjak dari mejaku, dan berjalan kea rah kamar mandi untuk bersiap-siap ke kantor.
***
Guys.. Suka gak ceritanya??
Kalau suka jangan lupa vote dan comment yah...
Kalau kalian ada saran saran, bisa comment, gak usah malu.. Hehe !
Enjoy..
Dan aku akan rutin post, mungkin..1 minggu 1 new chapter.. Gimana ? Setuju?
See 'ya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bittersweet Love Story [ALTERNATIVE ENDING] (ON HOLD)
Romance"seorang gadis lebih baik mengejar orang yang mencintai nya, dari pada memperjuangkan orang yang dicintai nya, karena orang itu belum tentu mencintai nya. Karena menurut ku, cinta dapat tumbuh karena terbiasa, namun sulit untuk mencari yang setia da...