Kris :
Tidak dapat dipungkiri, Skyla memang cantik, ia memang bukan wanita yang tercantik, tetapi ia memiliki pesona dalam dirinya sendiri yang membuatnya berbeda dari wanita pada umumnya. Ditambah lagi dengan penampilan Skyla saat ini, katakan lah Kris sudah gila, entah mengapa Skyla terlihar sangat mempesona, hingga Kris tidak dapat melepaskan pandangannya dari gadis berambut hitam kecoklatan itu.
Gadis tersebut menuruni tangga dengan irama detakan heels nya yang bagaikan alunan musik klasik di telinga Kris. Setiap gerakkannya bagaikan lukisan indah yang sangat enak untuk di pandangi sepanjang hari, minggu, bahkan selamanya. Cara nya berjalan menuruni setiap anak-anak tangga bak model victoria, sungguh mempesona.
Tanpa sadar, ternyata sedari tadi mulut Kris terbuka dengan pandangan yang terpusat pada sesosok gadis.
"Santai aja kali, bro ! Tutup tuh mulut, sampe ngeces gitu.. !"
Suara Lukas yang berbisik tepat ditelinganya dengan cepat membuyarkan pikirannya yang sedang terfokus hanya pada magnet yang menarik pandangannya itu.
Dengan cepat Kris langsung menutup mulutnya yang ternga-nga tanpa sadar, dan mengusap dagunya untuk memastikan bahwa dia tidak benar-benar me-ngeces, seraya membetulkan pakaiannya sendiri.
Waktu terus berjalan, hingga tibalah acara makan malam.
Acara makan malam yang benar-benar tidak menyenangkan bagi Kris. 'Seharusnya kan acara ini bertuan untuk perjodohan ku dan Skyla, kenapa jadi papa yang asik ngobrol ?' Pikir Kris yang sudah mulai sebal.
Kris mengalihkan pandangannya dari kedua orang tua yang sedang dengan asik berbincang mengenai hal yang sama sekali tidak bersangkutan dengan tujuan sebenarnya mereka mendatangi rumah ini malam ini. Kris menatapi makanan yang tergeletak diatas piringnya dan juga di meja. Semua menu makanan yang telah disajikan pada saat ini memang sangat lezat dan dapat membangkitkan nafsu makan orang yang melihatnya.
Namun, entah kenapa Kris sangat tidak memiliki nafsu untuk menyentuh makanannya. Sehingga sampai saat ini ia hanya sesekali menyuapkan makanannya kedalam mulutnya dan mengunyahnya dengan sangat lama sembari memainkan nasi dan beberapa lauk pauk yang terdapat di piringnya itu dengan raut wajah sangat tidak bersemangat. Mungkin karena suasana di dalam ruangan ini yang sangat amat tidak mendukung moodnya, atmosfer yang sangat membosankan bagi Kris.
Bagaimana tidak ? Pertama, Kedua orangtua nya yang sama sekali tidak memberinya perhatian. Dan kedua, ditambah lagi dengan sepasang insan manusia yang berada dihadapannya saat ini. Kris sangat kesal, karena keduanya benar-benar mengabaikkan keberadaannya.
Tunggu !
Lebih tepatnya SEMUA orang yang berada di ruangan ini sedang mengabaikan nya, seolah Kris tidak berada di ruangan ini saat ini juga.
Oh ya ! FYI ( for you information ) aja yahh, Kris itu paling gak suka kalo diabaikan. Hm, sifat laki-laki yang klasik bukan.
Kris ditambah sebal dengan tingkah kedua manusia yang sedang berada di hadapannya, mereka sedang tertawa seolah tidak memiliki dosa terhadap seorang pria yang sedang duduk dengan wajah muramnya karena diabaikan.
Kris mengamati perbincangan mereka dengan diam.
"Eh, ngomong-ngomong, lo kan dua bersaudara, trus yang bakal gw nikahin siapa ? Lo ato kakak lo ?" Tanya Skyla.
"Oh, itu, kalo itu mah belom ada kepastian sih, tapi kemungkinan besar itu ---"
Belum juga tuntas ucapan Lukas, sudah dipotong oleh Kris.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bittersweet Love Story [ALTERNATIVE ENDING] (ON HOLD)
Romance"seorang gadis lebih baik mengejar orang yang mencintai nya, dari pada memperjuangkan orang yang dicintai nya, karena orang itu belum tentu mencintai nya. Karena menurut ku, cinta dapat tumbuh karena terbiasa, namun sulit untuk mencari yang setia da...