TIGA

300 11 1
                                    

Ini chapter yang dipost ulang, karena merupakan Hasil rombakan.

Enjoyy... !

---

Langit masih gelap, sang mentari masih enggan untuk keluar. Udara sejuk di pagi hari, ditemani oleh embun yang membasahi dedaunan. Para manusia masih setia merekat pada kasur mereka masing-masing, seolah menarik mereka untuk kembali merebahan diri.

Namun tidak dengan manusia yang satu ini, ayah Skyla Jonathan Adiputra, ia sudah bangun sedari tadi dan sekarang ia sudah bersiap untuk berangkat ke kantor, kantor sahabatnya , untuk menemui sahabatnya dan membicarakan tentang masa depan perusahaannya.

Jon sedan membaca kembali proposal yang akan ia tunjukkan kepada temannya itu begitu juga presentasi yang akan ia tampilkan. Jon ingin semuanya berjalan dengan baik dan sesuai harapan, dan ia hanya berharap Skyla tidak perlu dilibatkan dalam hal bisnisnya.

Suara benturan antara gelas keramik dengan kaca berhasil memecahkan konsentrasinya. Dihadapannya telah berdiri sesosok wanita paruh baya yang berparas cantik, walau sudah mulai terlihat keriput di beberapa titik pada wajahnya, ia adalah Claudya Adiputra, istri Jon dan juga mama dari Skyla Adiputra.

Claudya menarik kursi kosong yang berada di sebelah Jon, ia mendekatkan kursi tersebut dan ikut duduk bergabung dengan Jon. Claudya menggerakkan tangannya memegang salah satu tangan Jon yang sedang memeang lembaran kertas, Claudya menguap tangan Jon dengan lembut.

"Tenang, apa pun yang terjadi biarlah terjadi, semua sudah ada yang mengatur, kita hanya bisa melakukan yang terbaik."

Jon mengalihkan tatapannya kepada Claudya.

"Bagaimana jika sesuatu yang lebih buruk malah terjadi ? Aku merasa semua ini tidak adil bagi Skyla, dia tidak seharusnya terlibat, baaimana kalau keputusan ini malah menghancurkan masa depannya atau kebahagiaannya ?"

Jon menatap Claudya dengan tatapan yang sangat cemas, Claudya tahu memang kalau sudah menyangkut anak dan juga keluarganya, Jon akan bersikap posesif.

Claudya menggelengkan kepalanya pelan, raut wajahnya juga sedikit khawatir.

"Bisa saja memang ini jalan yang sudah disiapkan untuknya. Lagipula lelaki yang akan dijodohkan dengan Skyla itu kan lelaki yang baik-baik, dan mungkin saja dia adalah jodoh Skyla? Karena aku percaya, semua yang terjadi tidak ada yang kebetulan."

Jon menghela nafas berat, ia mencoba untuk berfikir demikian, bahwa mungkin inilah jalan yang Tuhan rencana kan. Seperti kisahnya bagaimana ia bertemu denan iastrinya yang sejak saat itu sangat ia sayangi.

Jon kembali menghela nafas.

"Ayolah, Jon, perjodohan ini tidak beitu buruk. Kau tidak ingat bagaimana kita bisa sampai saat ini ? Bukankah melalui perjodohkan kedua orang tua kita? Yang awalnya kita berdua menolak ? Tapi nyatanya, kita bisa bertahan bertahun-tahun sampai saat ini kan, dan menjaga ana kita satu-satunya samapi saat ini, bukankah itu yang terpenting ? Darimana kita bertemu atau berawal tidak lah penting, tapi bagaimana kita menjalani nya kan?"

"Mungkin (?)"

Claudya menarik kedua ujung bibirnya.

"Aku hanya mengharapan yang terbeik untuk anak kita."

Jon sedikit memiringkan posisi duduknya, dan memegang tangan Claudya dengan sebelah tangannya yang kosong.

"Itu lah harapan semua orangtua, jon. Yang terbaik untuk anak mereka, begitu juga dengan teman mu, mungkin dia berfikir Skyla adalah yang terbaik untuk anak mereka."

Jon dan Claudya bangkit dari kursi mereka dan berjalan berdampingan menuju pintu utama. Claudya mengencangkan dasi Jon, sebelum Jon memasuki mobilnya, Jon mencium kening istrinya sebelum ia benar-benar pergi.

My Bittersweet Love Story [ALTERNATIVE ENDING] (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang