DELAPAN

136 8 0
                                    

Matahari semakin membenamkan dirinya, langit yang cerah dan terik mulai berganti menjadi ungu ke merahan, yang lama kelamaan berubah menjadi hitam pekat, yang diterangi dengan sinar sang rembulan, dan di temani dengan bintang-bintang yang bertaburan di langit.

Malam adalah waktu beristiraahat bagi kebanyakan orang, beristirahat dari semua kejenuhan aktifitas mereka pada siang hari. Tetapi berbeda dengan manusia yang satu ini, justru ia terlihat sangat amat gelisah.

Seorang gadis belia yang terlihat berjalan mondar-mandir di kamarnya tanpa henti sedari tadi itu sembari sesekali menggigiti jari-jari kukunya. Dapat terlihat jelas dari raut wajah gadis tersebut bahwa ia amat takut akan apa yang akan dihadapinya.

Tok Tok 

"Sky, Udah siap belum, tamunya udah dateng tuh !" Bisik mama Skyla dari depan pintu.

"Bentar ma !" 

"Jangan lama-lama Sky, gak enak sama mereka !"

"lima menit ma !"

Setelah itu terdengar derap langkah yang melangkah menjauhi pintu tersebut.

Gadis itu berdir dihadapan cermin panjang yang dapat menampilkan pantulan dirinya daru ujung kaki hingga ujung kepalanya. Ia merapihkan bajunya agar tidak terlihat kusut. Tetapi malangnya, sebesar apapun ia berusaha untuk menutupi rasa gelisahnya, akan tetap tampak jelas, dan entah mengapa perasaannya tidak enak. Sebut lah Skyla parno, tetapi ia merasa seperti akan ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

Setelah menarik nafas yang dalam, dan kembali menghembuskannya, berharap semua rasa gelisahnya terbawa bersamaan dengan udara yang ia hempaskan, Skyla menggenggam gagang pintu dengan yakin dan membukanya. Skyla dengan gugup mengambil langkah pertamanya keluar dari kamarnya dan menutup kembali. 

Skyla menuruni anak-anak tangga dengan tempo yang stabil yang terdengar dari benturan antara heels nya dengan lantai keramik. Selangkah demi selangkah ia turuni dengan elegan.

Suara tawa dan obrolan ringan yang tadinya terdengar dari ruang tamu yang terletak pas di bawah tangga melingkar yang ia turuni, seketika henin ketika mendengar suara yang berasal dari heels Skyla.

"nah ! Tuh, Sky !"

Semua mata langsung memandang kearah gadis yang sedang menuuni tangga tersebut. Tetapi Skyla mengabaikan tatapan mereka, karena ia terlalu fokus dengan langkahnya, ia tidak terbiasa menggunakan heels jadi agak sedikit kaku.

Skyla terus melangkah sampai di ujung tangga tersebut, sampaiia menginjakan kedua kakinya pada lantai yang datar. Skla menghela nafas lega, tidak terlalu kencang karena ia tidak ingin tertangkap basah oleh tamu nya.

Baru saja Skyla turun, ia langsung di serang oleh mama, papa, serta kedua orangtua dari keluarga tamunya.

"Sky, kenalin ini Om Nicholas verdinand dan Tante Reina, mereka adalah keluarga Verdinand." 

Skyla tersenyum kearah kedua orang yang di perkenalkan oleh Mama nya.

"Om. tante. "

Sapa Skyla dengan tersenyum dan badan yang sedikit dibungkukkan .

Disaat yang bersaman, seorang lelaki belia menghampiri Skyla. Lelaki itu berjalan dengan langkah yang besar dengan kedua kakinya yang panjang, dan dengan dada yang tegap membusung, menambahkan ketampanan dari wajahnya.

"Gila, La ! Cantik juga lo, tau gini sih boleh kali sering-sering makan bareng !" Ucap lelaki tersebut sembari memperhatikan Skyla dari ujung kaki hingga ujung rambut.

pakainan Skyla memang tidak terbuka, tetapi cukup membut nya menjadi pusat perhatian. Skyla mengenakan dress merah maroon dengan potongan di bawah tulang selangkanya, sehingga menampilkan tulang selangkanya dengan jelas, yang dapat menambah keindahan dari penampilannya. Dengan ban pinggang kulit berwarna coklat tua yang melingkar dengan indah dipinggang rampingnya. Dress indah yang membungkus tubuhnya dengan pas sehingga menampilkan lekukan pinggangnya, dan berujung di atas lutut, memampar kan kaki jenjangnya yang begitu ramping dan putih. Dan yang terakhir, kedua kakinya yang dibungkus dengan indah oleh heels berwarna hitam.

My Bittersweet Love Story [ALTERNATIVE ENDING] (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang